Berita Gianyar

Ribuan Orang Padati Puri Agung Ubud Bali, Pelebon Tjokorda Istri Rai Dharmawati

Ribuan Orang Padati Puri Agung Ubud Bali, Pelebon Tjokorda Istri Rai Dharmawati

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Wisatawan menantikan arak-arakan pelebon di Puri Agung Ubud, Gianyar, Bali, Senin 10 Juni 2024. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Acara pelebon Puri Agung Ubud, di Kabupaten Gianyar selalu menjadi daya tarik wisatawan yang tengah berkunjung ke Bali.

Sebab upacara Pitra Yadnya atau kematian di Puri Agung Ubud ini, memiliki unsur seni dan budaya yang sangat kental.

Dari upacara ini, wisatawan disuguhi berbagai corak kesenian Bali.

Mulai dari seni ukir, yang terpampang sangat apik pada bade tumpeng sie dan lembu.

Baca juga: Empat Kendaraan Ditabrak Bule yang Rampas Truk di Kerobokan Bali, Kini Nasibnya Diujung Tanduk

Para wisatawan juga disuguhkan seni karawitan dan tari sakral, yang hampir jarang dipentaskan secara komersial, seperti tari gambuh.

Dalam prosesi ini, wisatawan juga disuguhkan tata cara keluarga kerajaan Bali dalam memberikan penghormatan terakhir bagi yang meninggal.

Seperti pada pantauan Tribun Bali dalam upacara pelebon Tjokorda Istri Rai Dharmawati, Senin 10 Juni 2024.

Baca juga: Selamat Jalan Mangku Tedja, Penekun Ilmu Pengleakan itu Meninggal di Usia 111 Tahun di Bangli Bali

Sebelum acara dimulai, ribuan wisatawan sudah memadati areal luar Puri Agung Ubud.

Ada yang duduk-duduk di tangga Pasar Tematik Ubud, mendengarkan alunan gamelan gong gede, Semarapegulingan dan sebagainya. 

Ada pula yang berdiri di luar pagar Puri Agung Ubud, mengintip acara di dalam Puri.

Meskipun harus berdesak-desakan dan berjemur di bawah terik matahari, wisatawan dari berbagai negara tersebut tampak menikmati.

Keluarga Puri Agung Ubud, Tjokorda Ngurah Suyadnya menyebut, pelebon selama ini menjadi salah satu atraksi budaya, yang selalu menjadi daya tarik pariwisata.

Bahkan, tak sedikit penginapan, hotel dan akomodasi pariwisata lainnya, serta jasa pariwisata yang mendapatkan manfaat atas kedatangan wisatawan yang ingin menonton atraksi budaya sakral ini. 

Meskipun demikian, pihaknya selaku keluarga Puri Agung Ubud tetap meminta maaf, dan meminta permakluman pada masyarakat, karena pelebon yang digelar Puri Agung Ubud menyebabkan adanya hambatan lalu lintas.

"Kami ucapkan terimakasih pada semua pihak, yang terlibat maupun tidak terlibat, sehingga pelebon bisa berjalan sesuai yang kita harapkan," ujarnya.

Seorang wisatawan Australia, Joe Nick mengatakan, ia sangat tidak sabar begitu mengetahui akan adanya pelebon di Puri Agung Ubud.

Karena itu, ia sudah berada di Puri Agung Ubud sejak pukul 10.00 Wita, meskipun ia mengetahui acara akan berlangsung di atas pukul 12.00 Wita.

"Sangat menakjubkan," ujarnya.

Kapolsek Ubud, Kompol I Gusti Nyoman Sudarsana mengatakan, dalam pelebon ini, personil kepolisian yang diturunkan sebanyak 166 orang, dari Polsek Ubud dan Polres Gianyar.

Dalam pengamanan juga dibantu pecalang, Satpol PP dan Dinas Perhubungan. 

"Personil dikerahkan selain untuk berjaga di kawasan upacara, juga disebar ke sejumlah titik lalu lintas yang terdampak pada penutupan di Jalan Raya Ubud.

Terlebih lagi saat ini di Kecamatan Ubud banyak berlangsung upacara ngaben. Astungkara lalu lintas tidak sampai terkunci," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved