Berita Bangli
CATAT! PPDB SMK 2024 di Bangli Mulai Dibuka Tanggal 19 Juni 2024, Suparta: Jangan Ragu
pendaftaran jalur ini dibuka mulai 19 Juni pukul 08.00 Wita, sampai 29 Juni pukul 18.00 Wita.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMK di Bangli, Bali, akan dibuka mulai tanggal 19 Juni 2024.
Sesuai target nasional, persentase siswa SMP yang melanjutkan ke jenjang SMK ditarget naik menjadi 60 persen.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK di Bangli, I Wayan Suparta.
Kata dia, secara umum aturan PPDB SMK di Bangli, seluruhnya mengacu pada juknis Dikpora Provinsi Bali. Yang mana hingga kini, tahapan PPDB ada di fase sosialisasi.
Baca juga: Penyesuaian Zona Irisan PPDB di Jembrana, Kuota Rombel Siswa Diklaim Aman Dibanding Jumlah Lulusan
"Karenanya pada tahapan ini, diharapkan semua sekolah membuat pusat pelayanan informasi bagi calon peserta didik yang akan mendaftar," ujarnya, Selasa 11 Juni 2024.
Lanjut Suparta, teknis pelaksanaan PPDB 2024 masih sama seperti tahun lalu.
Di antaranya jalur afirmasi dan inklusi yang menjadi prioritas.
Sesuai jadwal, kata dia, pendaftaran jalur ini dibuka mulai 19 Juni pukul 08.00 Wita, sampai 29 Juni pukul 18.00 Wita.
"Selanjutnya ada jalur perpindahan tugas orang tua, jalur sertifikat prestasi, jalur zonasi, dan jalur rangking nilai rapor. Jalur ini dibuka mulai tanggal 26 Juni sampai 29 Juni 2024. Sedangkan untuk pengumuman PPDB dijadwalkan pada tanggal 6 Juli 2024, dan daftar ulang dibuka mulai tanggal 8 hingga 10 Juli 2024, pukul 14.00 Wita," paparnya.
Diakui ada perbedaan jalur zonasi pada PPDB tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Di mana jalur zonasi pada PPDB tahun ini diberikan kuota 10 persen.
"Kalau sebelumnya tidak ada kuota untuk jalur zonasi ini," imbuhnya.
Lebih lanjut diungkapkan, sejak Covid-19 lulusan SMP cenderung lebih banyak melanjutkan pendidikan ke SMA. Di mana persentasenya mencapai 60 persen.
Kendati demikian, sejak tahun lalu diakui persentase lulusan SMP yang melanjutkan pendidikan ke SMK mengalami peningkatan.
Yang mana berdasarkan data kasar jumlahnya mencapai 50:50.
"Astungkara tahun ini minimal bisa sama dengan tahun lalu. Namun sebisa mungkin minimal 60 persen lulusan SMP bisa melanjutkan pendidikan vokasi di SMK. Itu merupakan target nasional," kata Suparta.
Pria yang juga Kepala Sekolah SMKN 4 Bangli ini menjelaskan, pendidikan di SMK mengutamakan pengembangan potensi diri sesuai minat dan bakat peserta didik.
Baik itu di bidang seni, desain, jasa pariwisata, dan sebagainya.
"Banyak pilihan jurusan yang disiapkan SMK sesuai dengan potensi diri yang dimiliki anak. Sehingga ketika anak sudah menyadari potensi dirinya, jangan ragu melanjutkan pendidikan ke SMK sesuai potensi diri. Bisa dikatakan ini adalah kelebihan SMK. Pun demikian, lulusan SMK bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Baik itu S1 ataupun diploma," ujarnya.
Suparta menambahkan, anak-anak generasi saat ini lebih membutuhkan fakta, bukan sekadar teori.
Maka dari itu pihaknya mengajak SMK di Bangli untuk menyiapkan ekosistem sekolah yang kondusif dalam menyambut siswa baru.
"Mari kita berkompetisi, tapi kompetisi untuk memberikan layanan terbaik bagi peserta didik. Bukan semata-mata kompetisi untuk mendatangkan siswa yang lebih banyak dari tahun ke tahun," tandasnya. (mer)
Kumpulan Artikel Bangli
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.