Idul Adha

LDII Bali Bagikan 12 Ribu Paket Daging Kurban Tanpa Memandang Agama, Potong 131 Sapi

Wakil Ketua LDII Bali Haji Hardilan mengatakan pemotongan hewan ini dilakukan di semua LDII yang tersebar di seluruh Bali.

Tribun Bali/Putu Supartika
Pelaksanaan pemotongan hewan kurban di LDII Padangsambian Denpasar - LDII Bali Bagikan 12 Ribu Paket Daging Kurban Tanpa Memandang Agama, Potong 131 Sapi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Salah satu tempat pemotongan hewan kurban Idul Adha tahun 2024 di Denpasar adalah di Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali di Padangsambian, Denpasar.

Sebelum melakukan pemotongan, pada Senin 17 Juni 2024 pagi, dilakukan salat Idul Adha terlebih dahulu.

Di sini, ada sebanyak 1.500 umat yang mengikuti salat Idul Adha.

Setelah salat tersebut, barulah dimulai pemotongan hewan kurban baik sapi maupun kambing.

Baca juga: 6 Sapi 28 Kambing untuk 34 Masjid, Jembrana & Klungkung Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha

Wakil Ketua LDII Bali Haji Hardilan mengatakan pemotongan hewan ini dilakukan di semua LDII yang tersebar di seluruh Bali.

Khusus untuk di Denpasar, dilakukan pemotongan 70 ekor kambing dan 75 ekor sapi.

Sementara untuk di seluruh Bali dipotong sebanyak 131 ekor sapi dan 278 ekor kambing.

"Jumlahnya meningkat ketimbang tahun lalu. Peningkatannya sampai 15 persen jumlah yang dipotong," katanya.

Pihaknya menambahkan, membagikan sebanyak 12 ribu paket daging kurban di seluruh Bali.

Jumlah ini juga meningkat dibandingkan tahun lalu sebanyak 10 ribu paket.

Pembagian daging dilakukan dengan jemput bola sesuai dengan pendataan.

"Tak hanya umat muslim, umat lain juga kami berikan," katanya.

Pihaknya juga mengatakan mengutamakan lingkungan sekitar terkait pembagian daging kurban ini.

Untuk pembagian daging kurban ini dimulai pukul 12.00 Wita.

"Kepedulian sangat diutamakan dalam berkurban untuk meningkatkan hubungan dan keakraban sosial," katanya.

Khusus untuk Denpasar, ia mengatakan, untuk melakukan pemotongan dan pembagian daging dilakukan oleh 50 orang.

Pihaknya juga bersinergi dengan desa pakraman dan pengamanan dibantu pecalang.

Dari sisi kesehatan, pihaknya dibantu dari Dinas Pertanian Denpasar dan dari Universitas Udayana.

"Kami lakukan pengecekan agar tidak cacat, pengecekan telinga, hidung, dan mulut. Intinya kurban secara syariah. Dan juga melibatkan petugas dari dinas dan dokter hewan," katanya. (*)

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved