585 Orang Ikut Mabayuh Oton Madurgama Sapuh Leger di Desa Pemecutan Kaja, Ada 26 Jenis Bebayuhan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Desa Pemecutan Kaja Denpasar menggelar upacara mabayuh oton madurgama dan juga sapuh leger.

Acara ini digelar bertepatan dengan Tumpek Wayang di lapangan SMPN 2 Denpasar pada Sabtu 22 Juni 2024.

Sebanyak 585 orang warga Pemecutan Kaja ikut dalam acara ini.

Perbekel Desa Pemecutan Kaja, AA Ngurah Arwatha mengatakan pelaksanaan upacara ini merupakan acara kedua.

Baca juga: BAHAYA Kelahiran Wuku Wayang, Ruwatan Tumpek Wayang Bantu Terhindar Dari Sifat Bhuta Kala!

Sebelumnya, 5 tahun lalu, acara serupa juga sudah digelar di Pemecutan Kaja.

"Peserta 585 orang dari 15 banjar adat di wilayah kami. Kami bersinergi dengan adat juga," katanya.

Meski digelar saat Tumpek Wayang, namun bebayuhan ini bukan hanya untuk sapuh leger.

Namun ada bebayuhan lain yang digelar dengan total ada 26 bebayuhan.

Bebayuhan ini meliputi sapuh leger, sanan empeg, salah wedi, hingga apit lawang.

"Intinya bebayuhan ini digelar bagi mereka yang memiliki ciri kelahiran khusus, termasuk melik," katanya.

"Kami membantu masyarakat di Desa Pemecutan Kaja untuk membayar hutang kepada anaknya. Karena tidak semua warga kami mampu," imbuhnya.

Setiap kelahiran ini, menggunakan banten atau upakara yang berbeda dan disesuaikan dengan hari kelahiran.

Prosesi ini dipuput oleh Tri Sadakha yakni Sulinggih Siwa, Budha dan Ida Rsi.

Selain itu, ada juga pementasan topeng, rejang, dan baris dalam prosesi ini.

Para peserta mengikuti prosesi ini diawali dengan madudus, dilanjutkan dengan panglukatan sudamala dan panglukatan dapuh leger. (*)

Kumpulan Artikel Denpasar