Berita Bali

Selamat Jalan KA, Nekat Akhiri Hidup di Kos, Tangis Histeris Luh S Pecah Saat Adiknya Tak Bernyawa!

KA nekat akhiri hidup, ia merupakan perempuan yang bekerja di salah satu salon kecantikan di Kota Denpasar dan berasal dari Abang, Karangasem.

ISTIMEWA
NKA semasa hidup - KA nekat akhiri hidup, ia merupakan perempuan yang bekerja di salah satu salon kecantikan di Kota Denpasar dan berasal dari Kecamatan Abang, Karangasem. 

Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

 

TRIBUN-BALI.COM  – Betapa terkejutnya Ni Luh S melihat adiknya, KA (21) telah terbujur kaku tergantung dengan selendang di kamar kosnya di Jalan Plawa, Denpasar, Minggu (23/6).

KA nekat akhiri hidup, ia merupakan perempuan yang bekerja di salah satu salon kecantikan di Kota Denpasar dan berasal dari Kecamatan Abang, Karangasem.

Kepada Tribun Bali, Suparti yang juga bekerja di satu tempat kerja dengan adiknya, menceritakan bagaimana mulanya ia bisa mendapati adiknya melakukan aksi bunuh diri.

“Di hari terakhir itu dia di tempat kerja tuh biasanya dia main HP. Jadi tumben nggak pegang HP. Rebahan saja. Kejadiannya kemarin di hari Minggu kan biasa dia yang bawa kunci (salon).

Saya kan kerjanya di salon ya. Terus semua (karyawan) sudah datang. Biasanya dia orang pertama yang datang. Ini tumben dia belum datang,” kata Suparti, Senin (24/6).

Baca juga: NEKAT Akhiri Hidup, Dikenal Tertutup & Jarang Curhat, Tulis Pesan Tuhan Aku Capek ke Diri Sendiri

Baca juga: NEKAT Akhiri Hidup karena Asmara, Pacar Mendiang Gede DS Tulis Curhatan Pilu di Akun Medsosnya!

Foto KA semasa hidup. 
Foto KA semasa hidup.  (ISTIMEWA)

Akhirnya Luh S pun merasa penasaran dan datang ke kos KA yang berlokasi di Jalan Plawa, Denpasar yang kebetulan berada di depan salon tempat mereka bekerja.

Saat tiba di depan kamar KA, Luh S pun memanggil-panggil nama adiknya itu dan menggedor pintu kamar kos tersebut.

Juga terdengar suara dering handphone, namun tak kunjung juga dijawab oleh KA. Setelah itu Luh S berusaha mengintip dan naik ke jendela kos adiknya dan ia melihat seperti ada selendang tergantung.

“Itu udah saya udah panik. Firasat saya tuh kan apa ya feeling saya itu kuat sekali. Soalnya jadi udah- udah nggak fokus di sana. Saya panggil teman-teman saya suruh naik. Saya juga panggil ada dagang nasi kuning di situ. Bapak-bapak itu kita mintain tolong. Akhirnya dipotong talinya itu udah bunyi ‘ketubruk’ gitu. Terus bapak kosnya nyari kunci cadangan, tapi nggak ada. Akhirnya dicongkel pakai linggis dan di sana adik saya udah terbujur kaku,” imbuhnya.

Ibu Luh S pun sempat bercerita, bahwa sekitar pukul 06.30 atau pukul 08.00 sebelum kejadian KA sempat menelepon kakaknya yang berada di kampung untuk memberitahu bahwa ia belum bisa pulang ke kampung karena belum gajian.

Setelah itu ia mematikan teleponnya, dan mengatakan pada kakaknya akan pergi bekerja. Kata Luh S , belakangan KA kerap membuat status di media sosialnya, seperti sedang sedih.

“Saya selaku kakaknya udah selalu mewanti-wanti dan bertanya. Kalau ada masalah, harus cerita. Tapi memang dia orangnya tertutup sekali. Nggak pernah mau cerita. Sering sih buat status galau. Selalu saya tanya. Selalu saya komen kenapa. Dia bilang nggak apa-apa. Cuma pengin nangis itu saja sih kak. Nggak pernah ada apa-apa. Kemarin kita bercanda, tiba-tiba pagi udah kaku dia,” bebernya.

Setelah kejadian tersebut, Luh S pun mengecek handphone milik KA dan menemukan di WhatsApp, KA mengirimkan pesan ke dirinya sendiri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved