Judi Online

KISAH 'Uang Panas' Pemain Judi Online di Bali, Depo Rp100 Ribu Dapat Rp9 Juta? Akses & Iming Mudah!

Kasus judi online telah menggerogoti masyarakat kelas bawah, hingga turut dimainkan oleh aparat negara hingga anggota legislatif di negeri ini

ISTIMEWA
Kasus judi online telah menggerogoti masyarakat kelas bawah, hingga turut dimainkan oleh aparat negara hingga anggota legislatif di negeri ini. 

TRIBUN-BALI.COM – Aktivitas judi online di Indonesia, termasuk Bali, semakin marak tahun ini.

Kasus judi online telah menggerogoti masyarakat kelas bawah, hingga turut dimainkan oleh aparat negara hingga anggota legislatif di negeri ini.

Di sebuah tempat pangkas rambut yang berlokasi di Kota Denpasar, Jumat (28/6/2024) sore, Tribun Bali pun bertemu dengan pelaku judi online ini.

Mereka berbincang tentang judi online yang seolah menjadi "tradisi" setiap tanggal gajian.

Kepada Tribun Bali, pelaku mengatakan judi online begitu mudah diakses oleh kalangan manapun, dari pelajar, hingga para kelas pekerja yang memang menjadi "santapan" para bandar judi, bahkan aparat negara.

Baca juga: 16 WNA Taiwan Pelaku Kejahatan Siber di Bali Dideportasi, 87 Sisanya Deportasi Bertahap

Baca juga: Tersangka Pengoplos LPG Wayan Rawan Ditangguhkan Penahanannya di Bali, Menderita Penyakit

Ilustrasi Uang - Kasus judi online telah menggerogoti masyarakat kelas bawah, hingga turut dimainkan oleh aparat negara hingga anggota legislatif di negeri ini.
Ilustrasi Uang - Kasus judi online telah menggerogoti masyarakat kelas bawah, hingga turut dimainkan oleh aparat negara hingga anggota legislatif di negeri ini. (Kompasiana)

Laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan perputaran uang judi online di Indonesia dalam kurun triwulan pertama 2024 telah mencapai Rp 600 triliun.

Jumlah tersebut bahkan melampaui besaran transaksi judi online selama setahun penuh kurun 2023 yang “hanya” senilai Rp 327 triliun.

Sementara melansir Goodstats menyebutkan, nilai transaksi judi di Indonesia sudah menembus angka di atas Rp 300 triliun.

Bahkan angka nilai transaksi judi meningkat sebesar 213 persen pada tahun 2023 dari tahun 2022 yang tercatat 88 persen. Nilai transaksi terus mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun.

Disebutkan Goodstats, jumlah transaksi judi online pada tahun 2023 sebesar Rp 168 juta, dengan nilai transaksi Rp 327 triliun.

Untuk awal tahun 2024, nilai transaksi sudah mencapai Rp 100 triliun sepanjang kuartal pertama. Tak hanya itu, berdasarkan angka survei yang dirilis Goodstats, negara Indonesia menjadi negara penjudi online terbanyak di Asia Tenggara mencapai 201.122 orang.

Angka tersebut jauh di atas Kamboja yang berada di tempat kedua dengan jumlah 26.279 orang, yang notabene negara tempat para operator judi memainkan perannya.

Pemerintah tidak boleh leha-leha mengingat dampak dari judi online begitu menggerogoti rakyat Indonesia, bahkan hingga menyebabkan hilangnya nyawa manusia.

Mirisnya lagi, judi online tidak hanya diakses pekerja swasta namun juga aparatur negara yang seharusnya menjadi suri tauladan.

Bahkan judi online juga meracuni institusi negara seperti TNI dan Polri. Pemberitaan anggota yang terlibat judi online mencuat karena berakhir mengenaskan.

Yang baru-baru ini hangat, diawali kasus Polwan yang membakar suami sesama anggota Polri diduga terlibat judi online. Judi online berdampak pada keharmonisan rumah tangga karena gaji habis untuk berjudi.

Tak kuasa menahan amarah, Polwan Briptu Fadhilatun Nikmah, melakukan KDRT atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga memborgol lalu membakar suaminya, Briptu Rian Dwi Wicaksono, di Mojokerto hingga meninggal dunia.

Kasus judi online telah menggerogoti masyarakat kelas bawah, hingga turut dimainkan oleh aparat negara hingga anggota legislatif di negeri ini.
Kasus judi online telah menggerogoti masyarakat kelas bawah, hingga turut dimainkan oleh aparat negara hingga anggota legislatif di negeri ini. (ISTIMEWA)

Kemudian Anggota TNI AL, Lettu Laut Dokter Eko Damara (30), anggota kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir, meninggal dunia karena bunuh diri pada akhir April 2024. Korban diketahui meninggalkan utang senilai Rp 819 juta sebelum bunuh diri diduga sebagian utang karena judi online.

Selain itu terdapat Anggota Kostrad, Prajurit Dua Prima Saleh Gea, Anggota Batalyon Kesehatan 1 Divisi Infanteri 1 Kostrad Bogor tewas gantung diri diduga karena terjerat judi online.

Prada Prima Saleh Gea dinyatakan tewas gantung diri di Kamar OB Rumah Sakit Lapangan Yonkes 1/YKH/1 Kostrad, Bogor, pada 4 Juni 2024.

Sementara itu, seorang warga Buleleng, Gede Jaya Antara (28), terpaksa menjadi pencuri sepeda motor untuk bermain judi online. Antara pun dibekuk jajaran Polsek Denpasar Timur belum lama ini.

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menerangkan, uang hasil penjualan sepeda motor curian digunakan antara untuk bermain judi online. “Hasil penjualan untuk biaya hidup dan main judol (judi online),” ujarnya.

Ironisnya lagi, para pemain judi online di Indonesia ternyata didominasi oleh pelajar dan mahasiswa. Bahkan sudah sampai merambah ke kalangan anak-anak di bawah usia 10 tahun.

Sejumlah anggota DPR RI juga diduga bermain judi online. Berdasarkan temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), jumlah mencapai 82 orang.

Sejak 2018 hingga 2023, situs judi online yang sudah diblokir Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mencapai 1.347.611 situs. Namun judi online masih sulit diberantas.

Ilustrasi uang - Kasus judi online telah menggerogoti masyarakat kelas bawah, hingga turut dimainkan oleh aparat negara hingga anggota legislatif di negeri ini.
Ilustrasi uang - Kasus judi online telah menggerogoti masyarakat kelas bawah, hingga turut dimainkan oleh aparat negara hingga anggota legislatif di negeri ini. (kompas.com)

Sisihkan Gaji

Seorang tukang pangkas rambut yang ditemui Tribun Bali, sebut saja namanya Joni, mengaku sudah cukup lama menjadi pemain judi online. Setiap gajian, ia pun bermain.

"Gajian, gajian, depo, depo Rp 100 ribu," ungkap Joni, sang tukang pangkas rambut itu dengan sumringah.
Depo adalah istilah bagi para pelaku judi online untuk menaruh uang mereka yang kemudian dimainkan di dalam permainan judi online tersebut.

Seorang rekannya yang juga pemain judi online, pun mengaku menyisihkan gajinya untuk berjudi online. Iming-iming menang besar membuat mereka hanyut dalam pusaran judi online.

Joni pun bercerita pernah memperoleh hasil berjudi online sampai dengan Rp 9 juta, dari hasil taruhan yang tidak banyak hanya sekitar Rp 90 hingga 100 ribu.

Dengan mudahnya para pekerja ini mengakses dan tergiur oleh iming-iming judi online yang di awal memang keuntungan mereka dapatkan. Namun secara berangsur, Joni mengaku pernah merugi karena judi online.

Joni menuturkan saat uang sebanyak Rp 9 juta itu didapat, ia pun seolah tidak merasakan "uang panas" itu. Uang Rp 9 juta kabur seketika bak diterpa "angin".

"Percaya tidak percaya itu memang seperti uang panas. Saya dapat uang itu tidak merasakan apa-apa, tahu-tahu uang sudah habis seketika. Buat mentraktir teman, buat ini, buat itu yang tidak bermanfaat, dan saya merasakan itu," bebernya.

Joni juga mengisahkan, sebuah kisah nyata seorang teman di kampung halamannya. Gara-gara judi online sampai menjual sawah milik orangtuanya dan menjadi buah bibir masyarakat desa setempat.

"Teman saya di desa, sampai jual sawah itu, beneran nyata gara-gara judi online. Ya dibicarakan banyak orang di desanya, karena judi online sampai seperti itu," tuturnya.

Joni mengaku mengetahui akses-akses judi online melalui media sosial Facebook. Biasanya dalam tayangan streaming sebuah pertandingan sepak bola isi komentarnya penuh dengan iklan slot judi onlie.

Benar saja, menurut laporan aduankonten.id, Indonesia merupakan negara dengan total unggahan kata slot terbanyak di Facebook pada periode 1 Mei-22 Agustus 2023.

Semakin membuat celaka adalah para operator itu dengan mudahnya menampilkan promosi-promosi judi online di media sosial.

Kasus judi online telah menggerogoti masyarakat kelas bawah, hingga turut dimainkan oleh aparat negara hingga anggota legislatif di negeri ini.
Kasus judi online telah menggerogoti masyarakat kelas bawah, hingga turut dimainkan oleh aparat negara hingga anggota legislatif di negeri ini. (ISTIMEWA)

Daftar Nomor Rekening

Seorang pemain judi online lainnya, sebut saja Anton, juga pernah coba-coba bermain judi online hanya dengan menaruh uang Rp 90 ribu. Ia pun bisa meraup uang jutaan rupiah.

Namun begitu, ia tidak menyarankan untuk ikut-ikutan terjun main judi online meskipun dalam strategi promosinya dijanjikan kemenangan besar.

Ia membeberkan bahwa tidak sulit bermain judi online, cukup hanya dengan mendaftarkan nomor rekening di web permainan judi tersebut lalu bermain dan menang, sesimpel itu. Situs judi online bisa diakses kapan saja dan di mana saja.

Anton pun menjelaskan berbagai macam jenis permainan yang bisa diakses untuk judi online. Mulai dari taruhan permainan-permainan kasino, seperti Pocker, Black Jack, Roulette, hingga taruhan-taruhan berjenis olahraga, seperti sepak bola dan lainnya. Banyak sekali website yang menawarkan judi online dengan ragam permainan itu.

"Gampang itu judi online, kita cuma daftar masukkan nomor rekening kita, lalu main seperti game-game anak-anak itu, jadi itu ada namanya Kakek Zeus, lalu ada candy crush dan lain-lain nanti kita masuk situ ada banyak jenis permainan bisa kita pilih di sana, kita main, menang dapat uang," ujarnya.

"Tapi saya pernah juga bermain yang model-model taruhan sepak bola, ya memang harus hati-hati bermain judi, harus pakai uang yang disisihkan bukan uang kebutuhan pokok, memang harus siap-siap kehilangan uang kalau judi," sambungnya.

Bericara dampak judi online, dari kasus-kasus yang mencuat cukup banyak yang bisa dijadikan contoh untuk menahan diri tidak terjun kedalamnya sebelum menjadi candu dan merugi yang berdampak pada kesehatan mental, kerugian finansial.

Belum lagi kasus utang akibat judi online untuk memulihkan kerugian yang diderita, kebangkrutan, hingga gangguan hubungan khususnnya seperti ke orang-orang terdekat.

Menarik untuk dinantikan kinerja Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring yang dibentuk Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2024 apakah mampu menekan tingkat judi online di Indonesia. (ian)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved