PKB 2024

122 Relawan Lakukan Edukasi Pemilahan Sampah di PKB, 449 Kilogram Sampah Anorganik Berhasil Dikelola

Made Sumerta Yasa, mengaku awalnya merasa segan menegur tenant di PKB yang melanggar peraturan.

istimewa
Relawan melakukan edukasi dan pemilahan sampah di PKB - 122 Relawan Lakukan Edukasi Pemilahan Sampah di PKB, 449 Kilogram Sampah Anorganik Berhasil Dikelola 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sekelompok relawan bersemangat memulai langkah kecil mereka untuk menjaga kebersihan di Pesta Kesenian Bali XLVI yang berlangsung di Taman Budaya, Denpasar.

Inisiatif ini dipelopori oleh organisasi Merah Putih Hijau, PPLH Bali, dan PlastikDetox, dengan total 122 relawan yang terlibat sebagai tenaga edukasi.

Para relawan ini bertugas secara bergilir sejak 15 Juni hingga 13 Juli 2024, memastikan tenant kuliner dan pengunjung mematuhi peraturan pemilahan sampah organik, anorganik, dan residu, serta menghindari penggunaan tas kresek, sedotan plastik, dan styrofoam.

Salah satu relawan, I Made Sumerta Yasa, mengaku awalnya merasa segan menegur tenant yang melanggar peraturan.

Baca juga: Atasi Masalah Sampah, Denpasar Bangun 300 Teba Modern, Gunakan Sistem Online

"Pada awalnya saya sedikit kaget dan juga segan dalam menegur tenant kuliner yang masih menggunakan plastik sekali pakai, tapi setelah kegiatan berjalan sejauh ini, saya bangga sebagai relawan yang dapat mengarahkan para tenant kuliner dan masyarakat menjadi lebih peka dalam kelestarian lingkungan," ujar Sumerta, calon mahasiswa kedokteran yang sudah delapan kali piket, Rabu 9 Juli 2024.

Tantangan yang dihadapi relawan cukup beragam, mulai dari tenant yang belum memilah sampah hingga yang masih menggunakan plastik sekali pakai.

Namun, melalui edukasi yang intensif, perlahan-lahan tenant kuliner mulai menyadari pentingnya menjaga lingkungan.

Hingga hari ke-25 pendampingan, 35 tenant kuliner konsisten memilah sampah dari sumber, 13 tenant mulai memilah namun masih memerlukan edukasi lanjutan, dan 32 tenant tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai.

Tenant kuliner Umah Tuak Manis tercatat sebagai yang paling patuh terhadap peraturan pemilahan sampah.

"Saya sering ketemu tim edukasi. Mereka memastikan tenant kuliner sudah memilah sampah, cek-cek ke dapur kita. Sebenarnya peraturan ini selalu disampaikan saat kita ikut pameran tiap tahun. Jadi sudah terbiasa memilah mana sampah yang bisa diolah," kata I Gusti Agung Ayu Kartini Dewi dari Jembrana.

Pengelolaan sampah di Pesta Kesenian Bali tahun ini juga menunjukkan hasil yang signifikan.

Sebanyak 449 kilogram sampah anorganik berhasil dikelola, sebagian besar berupa gelas dan botol plastik.

Sampah-sampah ini dikumpulkan dari 75 titik tenant kuliner dan tempat sampah di area festival, kemudian diangkut oleh Bank Sampah Sumerta Kelod.

Direktur Program Merah Putih Hijau dan koordinator Relawan Pengelolaan Sampah, Hermitianta Prasetya, menekankan pentingnya PKB dalam perubahan perilaku pengelolaan sampah.

"PKB ini punya suara untuk membudayakan perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah di pesta-pesta. Organisasi Perangkat Daerah dapat menerapkan tata kelola ini ke seluruh acara khususnya kedinasan di Provinsi Bali," ungkapnya.

Kepala Desa Sumerta Kelod, Agung Anom Suardana, menyatakan bahwa Pesta Kesenian Bali tahun ini jauh lebih bersih dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Harapan besar juga diungkapkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Bali, I Wayan Ria Arsika, yang mendukung penuh aksi relawan.

“Kami sangat mendukung kepada relawan yang merupakan anak-anak kita. Apa yang mereka lakukan semua mulai terlihat hasilnya. Pengunjung sudah mulai lihat-lihat tong sampah, baca petunjuk di tong sampah. Proses yang luar biasa,” ungkapnya.

Inovasi aksi edukasi di Pesta Kesenian Bali ini mengimplementasikan Peraturan Gubernur Bali No. 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai dan peraturan terkait lainnya.

Kepala Satpol PP Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Rai Darmadi, menyatakan bahwa peran anak muda sangat membantu tugas Satpol PP dalam sosialisasi karena mereka cenderung lebih didengar oleh tenant kuliner.

Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Teja, juga berterima kasih atas inovasi tim pengelolaan sampah PKB.

"Apresiasi kepada tim yang terlibat. Ini sudah mengurangi beban kami di DKLH Provinsi Bali. Tahun depan kita lanjutkan saja, tenant kulinernya harus lebih dioptimalkan keseriusan mereka," pesannya. (*)

Kumpulan Artikel PKB

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved