Human Interest Story
KISAH Putu Eka, Berhenti Kerja di Kapal Pesiar Untuk Dirikan Usaha Daur Ulang Sampah di Bali
Eka yang saat itu ditemui mengatakan, ide mengolah sampah plastik sudah muncul sejak tahun 2014. Kala itu ia masih bekerja di kapal
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Produk yang dibuat paling sekitar seminggu. Untuk pewarnaan kita tidak gunakan. Kita murni warna sampah itu sendiri," ucapnya.
Untuk pemasaran, lanjut pria 34 tahun ini, tidak hanya di pasar lokal saja namun tembus hingga pasar luar negeri.
Seperti Spanyol, Jepang, Australia, Dubai, hingga ke Malaysia.
Usaha daur ulang sampah yang dilakoni Eka Darmawan mendapatkan apresiasi dari Ketua BMI Buleleng, dr Ketut Putra Sedana alias dr Caput.
Pria asal Banjar Jawa, Kecamatan Buleleng itu menilai jika upaya yang dilakukan Eka Darmawan patut dihargai.
Karena telah sukses mengelola sampah, khususnya sampah plastik.
"Sampah plastik memang menjadi masalah di hampir semua daerah. Dan (usaha) yang seperti ini harus dikembangkan. Dengan demikian masalah sampah pasti akan selesai. Ini harus kita kawal dan dukung," tandasnya. (mer)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.