Made Aditya Terima Adhi Makayasa

RESMI! Dilantik Jokowi, Lulusan Akmil Terbaik Aditya Wahyu Terima Penghargaan Adhi Makayasa 2024

lulusan terbaik Akmil dan Akpol yang memperoleh penghargaan Adhi Makayasa, Letnan Dua Infanteri I Made Aditya Wahyu Palguna dari Akademi Miiliter

|
Dok. Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat melantik calon perwira remaja menjadi perwira TNI-Polri dalam upacara Prasetya Perwira (Praspa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun 2024 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 16 Juli 2024 - RESMI! Dilantik Jokowi, Lulusan Akmil Terbaik Aditya Wahyu Terima Penghargaan Adhi Makayasa 2024 

Hadir pula Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. (Kompas.com)

Perjalanan Aditya Hingga Jadi Lulusan Terbaik

Nama I Made Aditya Wahyu Palguna mengukir sejarah Bali dalam kemiliteran.

Pemuda asal Ubud tersebut mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa Akmil 2024, yaitu penghargaan untuk lulusan terbaik Akmil, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dan Akademi Kepolisian.

Dalam hal ini, Aditya berasal dari program studi (prodi) manajemen pertahanan, kecabangan infanteri.

Sebelum Aditya, nama warga Bali yang berhasil sebagai lulusan terbaik Akmil hanya dua orang, yakni Mayjen I Ketut Duara dan Letjen TNI I Nyoman Cantiasa.

Meskipun menjadi lulusan terbaik Akmil 2024, langkah Aditya masuk ke dunia militer tidaklah mulus.

Mulai dari tidak lolos masuk SMA Taruna Nusantara hingga pernah diarahkan orangtuanya untuk masuk ke Fakultas Kedokteran.

Namun karena telah memiliki cita-cita menjadi tentara sejak di bangku SMP, Aditya tak pernah patah semangat.

Orangtua Aditya yaitu I Made Sumerta alias Made Koplo didampingi istrinya Ni Luh Sumiantari menceritakan, sebelum masuk ke SMAN 1 Sukawati, Aditya pernah mendaftar ke SMA Taruna Nusantara.

Menariknya, saat akan tes pendaftaran, sempat terjadi insiden yang membuat Aditya emosional. Yakni saat itu, Aditya diantar oleh ibunya untuk tes di Denpasar.

Namun di tengah perjalanan, mobil yang dikemudikan ibunya tiba-tiba mogok.

"Saat mogok, Aditya panik, emosional. Akhirnya saya carilah taksi, mobil saya tinggal. Lalu ikut tes, tapi tidak lolos, akhirnya masuk ke SMAN 1 Sukawati," ujar Ni Luh Sumiantari.

Pihak keluarga awalnya mengira Aditya telah mengubur cita-citanya masuk militer.

Karena itu, saat lulus SMA, mereka pun mengarahkan Aditya untuk masuk kedokteran.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved