Berita Bali
Operasi Trisila di Bali, Danlanal Denpasar: Sampah Juga Ancaman Kedaulatan Negara
Operasi Trisila ini dilaksanakan oleh TNI AL untuk menjaga keamanan wilayah perairan Indonesia, utamanya di perbatasan.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Bali, Kolonel Laut (P) Endra Kusuma, S.T., M. Tr. Opsla., M.Han menyebut sampah juga menjadi bagian ancaman kedaulatan bangsa.
Oleh karena itu, dalam Operasi Trisila-24 Tahap 3 Koarmada II Tahun Anggaran 2024 selama 3 hari di Bali, pada 15-17 Juli 2024, TNI Angkatan Laut Koarmada II melakukan bersih-bersih sampah melibatkan instansi naritim di dermaga Pelabuhan Benoa di hari terakhir.
"Operasi Trisila ini tujuannya menjaga kedaulatan perairan Indonesia, salah satunya melalui pemberdayaan wilayah pertahanan melibatkan masyarakat untuk turut peduli kedaulatan NKRI," kata Danlanal saat dijumpai Tribun Bali di Pelabuhan Benoa, Rabu 17 Juli 2024.
"Bukan hanya dalam ancaman militer, banyak ancaman seperti sampah ini juga ancaman bagi kedaulatan yang dapat menimbulkan penyakit, hingga kecelakaan kapal di laut," imbuhnya.
Baca juga: KISAH Putu Eka, Berhenti Kerja di Kapal Pesiar Untuk Dirikan Usaha Daur Ulang Sampah di Bali
Danlanal menjelaskan, dalam kegiatan Operasi Trisila kali ini, TNI menggandeng NGO (Non-Governmental Organization) World Wide Fund for Nature (WWF) untuk mengatasi masalah sampah kelautan yang nantinya hasil sampah ini akan diolah menjadi barang bernilai guna.
"Bersih-bersih sampah ini bertanggung jawab sebagai wilayah pertahanan maritim, salah satu tujuan utama kepedulian terhadap lingkungan mengajak NGO WWF berpartisipasi membersihkan sampah di laut," tuturnya
"Nanti bisa diolah kembali, ini diolah sampah plastik dan organik," imbuh dia.
Adapun Operasi Trisila dilaksanakan secara etape di pangkalan-pangkalan TNI AL dari Surabaya, Banyuwangi, Cilacap, Bali, Mataram, Labuan Bajo, Kupang selama 37 hari.
"Operasi ini pertama dimulai dari Surabaya 3 Juli sampai nanti kembali 8 Agustus, ada kegiatan bansos di masyarakat untuk salah satu fungsi pemberdayaan wilayah pertahanan," ucapnya.
Ada tiga kapal perang yang bersandar di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa, Bali, yakni KRI Ahmad Yani-351, KRI Layang-635, dan KRI Teluk Ende-517 serta satu helikopter, pesawat udara dan 1 SSK Marinir.
Menariknya dalam operasi ini adalah TNI AL melaksanakan berbagai kegiatan, salah satunya Open Ship atau membuka pintu kapal perang milik TNI AL bagi masyarakat.
Sebagaimana disampaikan Perwira pelaksana (Palaksa) Lanal Denpasar Mayor Laut (P) I Gde Padang Suryawan, S.E., M.Tr.Opsla mewakili Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Kolonel Laut (P) Endra Kusuma, S.T., M. Tr. Opsla., M.Han.
"Direncanakan pelaksanaan Satgas Operasi Trisila-24 Tahap 3 Koarmada II TA. 2024 di Bali selama 3 hari dari tanggal 15 - 17 Juli 2024, dengan agenda kegiatan antara lain open ship, komunikasi sosial, donor darah, olahraga bersama serta bersih-bersih pantai," ujarnya.
Lanjut Palaksa menjelaskan, bahwa Operasi Trisila ini dilaksanakan oleh TNI AL untuk menjaga keamanan wilayah perairan Indonesia, utamanya di perbatasan.
"Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan personel TNI AL dalam menghadapi berbagai ancaman maritim," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.