Berita Jembrana
TUTUP Hampir 2 Jam Pelabuhan Gilimanuk, Dampak Cuaca Buruk Angin Kencang & Gelombang Tinggi
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Bali, penutupan aktivitas di lintas Ketapang-Gilimanuk mulai dilakukan sejak pukul 13.40 WITA.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Aktivitas penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk ditutup selama hampir dua jam karena cuaca buruk, Jumat (19/7).
Angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi dikawatirkan mengakibatkan hal yang tak diinginkan terjadi. Akibat penutupan, pengguna jasa dan kendaraan yang hendak menyeberang ke Ketapang menumpuk di Pelabuhan Gilimanuk.
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Bali, penutupan aktivitas di lintas Ketapang-Gilimanuk mulai dilakukan sejak pukul 13.40 WITA.
Saat itu, cuaca buruk terjadi sehingga pihak terkait melakukan penutupan sementara hingga cuaca membaik. Pengguna jasa dan kendaraan yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Ketapang terpaksa tertahan sementara.
Baca juga: STADION Dipta Venue Piala Presiden 2024, Dirpamobvit Polda Bali Pimpin Re-Risk Assessment Markas BU
Baca juga: PROGRES Proyek Revitalisasi Pasar Umum Negara Capai 92 Persen, Simak Beritanya!

Di sisi lain, sejumlah warga juga ada yang berdoa di pinggir pantai untuk memohon agar cuaca kembali normal.
Hingga akhirnya, sekitar pukul 15.30 WITA, cuaca kembali membaik dan aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk mulai dibuka. Seluruh pengguna jasa serta kendaraan yang sudah mengantongi tiket silih berganti masuk ke kapal tujuan masing-masing.
“Hampir sekitar dua jam ditutup (Pelabuhan) karena cuaca buruk,” kata Pengawas Satuan Pelayanan Pelabuhan Kelas I Penyeberangan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha saat dikonfirmasi, Jumat (19/7).
Dia melanjutkan, penutupan sementara untuk menjamin keselamatan penumpang serta ABK yang hendak melintas di jalur Ketapang-Gilimanuk.
Sebab, cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang tinggi bisa berpotensi membahayakan keselamatan. “Setelah cuaca normal, aktivitas kembali lagi seperti biasa,” kata Yudha.
General Manager PT ASDP Cabang Ketapang, Syamsudin mengakui, selama penutupan sementara tersebut, pengguna jasa tampak keluar dari kendaraannya.
Bahkan, ada beberapa masyarakat yang sempat berdoa sesuai keyakinan adat Bali dengan harapan cuaca segera membaik, sehingga aktivitas pelayaran kembali normal.
“Dari informasi di lapangan, ada warga yang sempat berdoa di pinggir pantai memohon agar cuaca segera membaik dan aktivitas menjadi normal Kembali,” ungkapnya.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama para pengguna jasa penyeberangan untuk selalu memantau informasi cuaca terkini sebelum melakukan perjalanan.
Dan pengguna jasa diharapkan untuk memahami dan mengikuti arahan petugas jika terjadi cuaca buruk dan dilakukan penutupan sementara.
“Kami mohon pengertiannya selama penutupan sementara dan selalu mematuhi peraturan yang berlaku di Pelabuhan,” imbaunya. (mpa)
10 Jabatan Eselon IIB Jembrana Kosong, BKPSDM Bersurat ke Pusat |
![]() |
---|
Harga Cabai Merangkak Naik Pasca Banjir di Jembrana, Daging Ayam Tembus Rp40 Ribu Per Kg |
![]() |
---|
Sekolah Wajib Punya Tim Cegah Bullying , Disdikpora Jembrana Gandeng Kejari Sosialisasi AntiBullying |
![]() |
---|
4 Anak Jalanan Kehabisan Bekal Di Gilimanuk Bali, Petugas Akui Banyak Kendala Untuk Pulangkan |
![]() |
---|
Demi Jaga Kualitas Makanan dan Cegah Keracunan, Menu Program MBG di Jembrana Diperiksa Petugas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.