Kalender Bali

Jadwal Rerahinan Terdekat: Kajeng Kliwon Uwudan 22 Juli 2024, Hari Baik Menghidupkan Ilmu Hitam

Jadwal Rerahinan Terdekat, Kajeng Kliwon Uwudan 22 Juli 2024, Berikut Persembahan yang Dihaturkan

Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Putu Kartika
Jadwal Rerahinan Terdekat, Kajeng Kliwon Uwudan 22 Juli 2024, Berikut Persembahan yang Dihaturkan 

Maksud persembahan berupa labaan setiap Kliwon ini untuk menjaga agar pekarangan serta keluarga semuanya mendapat perlindungan dan menjadi sempurna.

Disebutkan bahwa pada saat Pancawara Kliwon, adalah saat Bhatara Siwa melakukan payogan atau yoga.

Pada saat ini, disarankan untuk melakukan penyucian dengan mempersembahkan wangi-wangian di merajan dan di atas tempat tidur.

Di halaman rumah, halaman merajan, dan pintu keluar masuk pekarangan rumah, perlu mempersembahkan segehan kepel dua kepel menjadi satu tanding.

Setiap tempat tersebut diberikan tiga tanding:

- Di halaman merajan, kepada Sang Bhuta Bhucari.

- Di pintu keluar masuk, kepada Sang Durgha Bhucari.

- Di halaman rumah, kepada Sang Kala Bhucari.

Kajeng Kliwon dalam Lontar Sundarigama:

Kadi ring keliyon nemu atutan kewala tambahane sega warna limang warna, dadi awadah, ring dengen juga genahing caru ika, ika sanding lawang ring luur, aturane canang lenga wangi burat wangi, canang gantal, astawakna ring Durga Dewem, ne ring sor, ring Durga Bucari, Kala Bucari buta Bucari, palania ayu paripurna sira aumah, yania tan asiti mangkana I Buta Bucari, aminta nugeraha ring Bhatari Durga Dewem, mangerubadin sang maumah, angadakakan desti, aneluh anaranjana, mangawe gering sasab merana, apasang pengalah, pamunah ring sang maumah, muang sarwa Dewa kabeh, wineh kinia katadah da waduanira Sang Hyang Kala, nguniweh sewaduanire Dewi Durga, tuhunia mangkana, ayua sira alpa ring wuwus manai.

Artinya:

Sementara itu pada hari raya Kajeng Kliwon, untuk upakaranya sama seperti pada hari Pancawara Kliwon, hanya tambahannnya yaitu segehan lima warna lima tanding.

Pada samping kori sebelah atasnya dipersembahkan canang wangi-wangi, burat wangi, canang yasa, dan yang dipuja ialah Hyang Durga Dewi.

Yang disuguhkan di bawah untuk Sang Durga Bhucari, Kala Bhucari, Bhuta Bhucari, dengan tujuan agar berkenan memberikan keselamatan kepada penghuni rumah.

Jika tidak melakukan hal itu, maka Sang Kala Tiga Bhucari akan memohon panugrahan kepada Bhatara Durga Dewi, untuk mengganggu penghuni rumah, dengan jalan mengadakan gering atau penyakit dan mengundang kekuatan black magic, segala merana, mengadakan pemalsuan, yang merajalela di rumah, yang mana mengakibatkan perginya para Dewata semuanya, dan akan memberi kesempatan para penghuni rumah disantap oleh Sang Hyang Kala bersama-sama dengan abdi Bhatara Durgha.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved