Berita Jembrana
Anjing Serang 10 Warga Jembrana Positif Rabies, Tim Medikvet Lanjutkan Vaksinasi Rabies Emergency
Widarsa mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian ketika menemukan HPR berperilaku mencurigakan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Tim Medikvet Kecamatan Jembrana bersama Tisira Desa Batuagung kembali melanjutkan vaksinasi rabies di sejumlah Banjar wilayah setempat, Senin 22 Juli 2024.
Ada puluhan hewan penular rabies (HPR) yang berhasil diberikan layanan vaksinasi.
Diharapkan, dengan vaksinasi ini akan berhasil membentuk kekebalan kelompok, sehingga tidak sampai menimbulkan kasus positif rabies baru ke depannya.
"Anjing liar yang mengamuk di Desa Batuagung ini positif rabies," kata Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Senin 22 Juli 2024.
Baca juga: KASUS Meningitis Hingga Rabies Jadi Penyakit Paling Mengancam di Buleleng, Simak Beritanya!
Sehingga, kata dia, pihaknya kembali melakukan penyisiran HPR serta melakukan vaksinasi emergency di sejumlah Banjar.
Mulai dari di Banjar Palungan Batu, kemudian menyasar di Banjar Sawe dan akan dilanjutkan ke Banjar lainnya.
Sedikitnya, sudah ada ratusan HPR yang diberikan vaksinasi rabies.
Sebab, vaksinasi emergency juga sudah dilakukan pada Jumat 19 Juli 2024 kemarin.
"Hari ini kita lanjutkan atau kembali merespon hasil uji lab tersebut. Kita sisir kembali wilayah yang sempat terjadi kasus kontak dengan HPR lain serta terjadi gigitan pada manusia," tegasnya.
Widarsa mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian ketika menemukan HPR berperilaku mencurigakan.
Segera laporkan kepada petugas terdekat agar segera ditindaklanjuti sesuai standar operasional prosedur (SOP).
"Kami harap masyarakat juga ikut mengawasi semisalnya ada HPR berperilaku tidak biasa atau aneh agar segera dilaporkan ke petugas kami. Bisa lewat Tisira atau pemerintah desa masing-masing," imbaunya.
Untuk diketahui, anjing liar yang mengamuk dan menyerang 10 warga di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana positif rabies.
Hal itu diketahui setelah hasil uji laboratorium dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar keluar, Minggu 21 Juli 2024 sore.
Atas hasil tersebut, pihak Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melanjutkan vaksinasi emergency serta menjadwalkan vaksinasi massal di Desa Batuagung.
Menurut data yang berhasil diperoleh, jumlah kasus positif rabies di Jembrana hingga Juli 2024 ini tercatat sebanyak 25 kasus.
Angka ini menunjukkan masih tingginya potensi penularan rabies di wilayah Gumi Makepung.
Sementara untuk cakupan vaksinasi baik emergency maupun massal telah mencapai hampir 63,61 persen dari total estimasi hewan penular rabies (HPR) sebanyak 41.124 ekor.
"Hasil uji laboratorium sampel otak anjing liar yang menyerang warga di Batuagung positif rabies," kata Kabid Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Minggu 21 Juli 2024.
Dia melanjutkan, dengan adanya satu kasus positif rabies, pada periode Januari-Juli 2024 ini Jembrana sudah mencatat 25 kasus positif rabies.
Masyarakat diharapkan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian ketika menemukan HPR berperilaku mencurigakan.
Di sisi lain, kata dia, cakupan vaksinasi rabies di Jembrana hingga saat ini sudah di angka 63,6 persen dari estimasi populasi sebanyak 41.124 ekor HPR.
"Cakupan vaksinasi sudah di atas 60 persen, kita gencarkan lagi," tegasnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas I Jembrana, drg Ni Ketut Ayu Wardiani mengatakan, luka gigitan yang diderita para korban serangan anjing gila cukup parah.
Bahkan salah satunya adalah anak berusia 7 tahun yang mengalami luka pada bagian wajah atau berisiko tinggi.
Sehingga korban tersebut diberikan tindakan dengan pemberian Serum Anti Rabies (SAR).
"Selain di bagian bibir yang berisiko tinggi, anak tersebut juga terpaksa menerima jaritan di bagian tangan," jelasnya.
Dia menyebutkan, dari 10 korban tersebut, hanya dua orang warga saja yang tidak menerima luka jaritan.
Sehingga, para korban akan terus didampingi dan harus melakukan kontrol luka gigitan ke faskes agar benar-benar sembuh.
"Kami sudah kunjungi para korban dan informasikan untuk melakukan kontrol atau pemeriksaan lukanya ke faskes terdekat," tandasnya.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.