Jamaah Islamiyah Bubarkan Diri

Kisah Jamaah Islamiyah, Dari Abdullah Sungkar Hingga Jamaah Islamiyah Bubar

Pemimpin Al Qaeda Syekh Usamah bin Ladin atau Osama bin Laden, menyerukan perang total melawan apa yang disebutnya orang-orang kafir.

Tribunnews
Abu Fatih Alias Abdullah Anshori, Diminta Pimpin Jamaah Islamiyah Wilayah Jawa - Kisah Jamaah Islamiyah, Dari Abdullah Sungkar Hingga Jamaah Islamiyah Bubar 

Mereka kelak mendirikan madrasah Luqmanul Hakim, dan dari titik inilah pada tahun 1993 Abdullah Sungkar mendirikan pergerakan baru Al Jamaah Al Islamiyah atau JI, sekaligus memimpinnya.

Kelahiran JI tak terlepas dari konflik elite jamaah NII, yang kemudian memisahkan tokoh-tokoh asal Ngruki dari kelompok NII Ajengan Masduki yang berbasis di Jawa Barat.

Pernyataan infishol itu secara formal mengakhiri hubungan dengan NII Jawa Barat, dan menjadi titik awal Jemaah Islamiyah.

Namun sebelum Jamaah Islamiyah eksis, mengerucut sebagai organisasi dengan struktur yang lengkap, kelompok Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir telah membangun jaringan dengan kelompok mujahidin di Afghanistan.

Karena itu secara bergelombang, Abdullah Sungkar memberangkatkan murid-muridnya warga Indonesia dan ada juga warga Malaysia, berguru ke Pakistan dan Afghanistan.

Sebagian alumni-alumni Afghanistan, murid-murid Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir dan jaringan murid serta alumni Luqmanul Hakim Johor Bahru inilah yang kemudian pada waktunya terlibat aksi-aksi peledakan bom dan kekerasan bersenjata di Indonesia.

Jamaah Islamiyah di bawah Abdullah Sungkar saat itu telah menjelma menjadi gerakan yang membangkitkan kegairahan luar biasa, dan berjuang untuk tegaknya hukum Islam secara lebih luas tak hanya di Indonesia.

Mereka mengirimkan orang-orangnya ke Mindanao, Filipina dan Patani Thailand. Sehingga wilayah operasi Jamaah Islamiyah terbentang cukup luas terbagi dalam sejumlah wilayah kerja atau mantiqiyah.

Reformasi 1998, tumbangnya rezim Soeharto, akhirnya memberi jalan pulang bagi Abdullah Sungkar, Abu Bakar Basyir, dan murid-muridnya di Malaysia dan berbagai tempat.

Kepulangan kedua tokoh ini pada mulanya tidak menimbulkan efek apa-apa hingga pada 1999, Abdullah Sungkar meninggal mendadak di Bogor, saat kepulangannya kali kedua dari Malaysia.

Sesudah itu terjadi sejumlah dinamika yang secara drastis akan mengubah situasi sosial politik dan stabilitas keamanan nasional.

Abu Fatih Alias Abdullah Anshori - Kisah Abu Fatih Alias Abdullah Anshori, Diminta Pimpin Jamaah Islamiyah Wilayah Jawa
Abu Fatih Alias Abdullah Anshori - Kisah Abu Fatih Alias Abdullah Anshori, Diminta Pimpin Jamaah Islamiyah Wilayah Jawa (Tribunnews)

Sidang Istimewa MPR 1999 diwarnai pecahnya konflik horisontal dan vertikal di Jakarta. Kerusuhan meledak di Jakarta.

Pamswakarsa yang dibentuk kelompok politik tertentu bentrok dengan mahasiswa dan masyarakat. Pendemo Sidang Istimewa MPR juga direpresi aparat keamanan.

Bentrokan di Jalan Ketapang, Jakarta Pusat pada 21-22 November 1998, merenggut banyak korban jiwa, mayoritas warga asal Maluku.

Konflik politik bergerak menjadi konflik etnis dan bernuansa agama sejak 19 Januari 1999 di Ambon, lalu merembet ke berbagai wilayah.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved