Berita Gianyar

Tumpek Landep, Mobil-Mobil dan Peralatan di Tuksedo Studio Bali Diupacarai, Memohon Ketajaman

Jro. Mangku Wayan Wiadnyana menyampaikan, kita memohon berkah beliau untuk mengasah pikiran dan ketajaman pikiran dalam pembuatan-pembuatan mobil

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Prosesi Upacara Tumpek Landep yang dilakukan di Tuksedo Studio - Tumpek Landep, Mobil-Mobil dan Peralatan di Tuksedo Studio Bali Diupacarai, Memohon Ketajaman 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pada hari ini umat Hindu tengah merayakan Tumpek Landep yang merupakan pemujaan untuk Bhatara Siwa sebagai Sang Hyang Taksu atau Sang Hyang Pasupati.

Maknanya adalah ketajaman pikiran serta pembersihan Tri Sarira yang terdiri atas Stula Sarira, Suksma Sarira dan Antah Karana Sarira.

Selain itu, saat ini juga lumrah ditemui masyarakat mengupacarai kendaraan baik sepeda motor maupun mobil, komputer dan barang elektronik lainnya.

Namun upacara itu bukan berarti memuja kendaraan tersebut.

Baca juga: Rayakan Tumpek Landep, Alusista dan Persenjataan Korem 163/Wira Satya Diupacarai

Melainkan memohon kepada Sang Hyang Pasupati agar memberikan kekuatan sehingga alat tersebut bisa berguna dengan baik.

Upacara Tumpek Landep pun dilakukan di Tuksedo Studio dan dipimpin oleh Jero Mangku Desa Celuk, Kec. Sukawati, Kab. Gianyar, Jro. Mangku Wayan Wiadnyana.

Seluruh peralatan berunsur logam yang ada di Tuksedo Studio dan termasuk mobil-mobil sport klasik dalam proses pembuatan tak luput diberi tirta (air suci).

Jro. Mangku Wayan Wiadnyana menyampaikan, kita memohon berkah beliau untuk mengasah pikiran dan ketajaman pikiran dalam pembuatan-pembuatan mobil di sini.

“Intinya mempertajam pikiran manusia mohon berkahnya, biasanya bisa benda-benda tajam, atau alat-alat tajam, mobil juga bisa. Intinya tadi memohon ketajaman pikiran supaya lebih cemerlang lagi,” imbuh Jro. Wayan, Sabtu 27 Juli 2024.

Sementara itu, Co Founder Tuksedo Studio Laksamana Gusti Handoko, mengungkapkan kita ingin mengajak semuanya bersyukur bersama.

“Semoga apa yang kita adakan hari ini membawa berkah dan manfaat tidak hanya untuk Tuksedo Studio tapi juga untuk industri otomotif, industri kreatif dan Bali pada umumnya,” ungkap Gusti Handoko.

Ia menyampaikan kabar baik juga bahwa Tuksedo Studio masuk dalam co-Branding Wonderful Indonesia.

"Kami menonjolkan keunikan dan kreativitas dan Kemenparekraf tertarik menjadikan kami co-brading Wonderful Indonesia," ucap Gusti Handoko.

Ia mengungkapkan sejak beroperasi di tahun 2021 hingga Juli 2024 sebanyak 20 unit mobil sport klasik yang sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrikan.

Untuk satu unit mobil klasik diproduksi kurang lebih selama 12 bulan di mana sekitar 90 persen bahannya menggunakan produk dalam negeri kecuali mesin, dengan didukung sekitar 80 orang tenaga kerja sekaligus pekerja seni sektor otomotif asal Bali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved