Berita Gianyar
Selokan Mampet Di Sukawati Gianyar, Diduga Oknum Petugas Kebersihan Buang Sampah Rumput Ke Selokan
Selokan yang mampet tersebut menyebabkan banjir. Namun penanganannya telah dilakukan oleh warga yang rumahnya dekat dengan selokan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Seorang warga di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, mengeluhkan saluran drainase atau selokan yang mampet, dan airnya meluber ke jalan raya.
Kondisi itu disebutkan terjadi akibat oknum petugas kebersihan, sehabis memotong rumput di jalan, membuang sampah rumput tersebut ke selokan.
"Tolong Dinas Kebersihan Gianyar agar diperhatikan anak buahnya bekerja. Sehabis membersihkan rumput di pinggir jalan langsung dibuang ke selokan," ujar seorang warga yang videonya tersebar ke sejumlah grup WhatsApp.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta, Selasa 30 Juli 2024, juga telah mendapatkan laporan tersebut.
Baca juga: Kecelakaan saat Pulang Sekolah, Siswa Tuna Rungu SLB Bangli Bali Terpental, Motor Pun Masuk Selokan
Selokan yang mampet tersebut menyebabkan banjir. Namun penanganannya telah dilakukan oleh warga yang rumahnya dekat dengan selokan.
"Informasinya disebabkan oleh petugas kebersihan yang membuang sampah sisa potongan rumput. Kami masih menelusuri petugas mana yang melakukannya supaya kita bisa koordinasikan," ujar Dibya.
Dibya berharap hal tersebut tidak terulang kembali. Sebab, dapat menjadi sumber masalah saat musim hujan.
Seperti banjir maupun saluran drainase jebol.
"Karena hal ini dapat menyebabkan bencana. Baik saluran jebol ataupun banjir besar saat hujan lebat," tandasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar, Ni Made Mirnawati mengatakan, meskipun dinasnya terkait dengan kebersihan. Namun ia memastikan petugas yang membuang rumput ke selokan bukan petugas dari Dinas Lingkungan Hidup.
Sebab, kata dia, DLH tidak bertugas memotong rumput di jalan.
"Petugas kami tidak bertugas melakukan pemotongan rumput di tepi jalan raya, taman dan tidak melakukan perabasan pohon. Karena itu, selama ini petugas DLH tidak menggunakan alat kerja mesin pemotong rumput, sabit ataupun cangkul. Karena itu, kami memastikan petugas yang membuang sampah rumput ke selokan bukan petugas kami," ujar Mirna.
Pihaknya pun mengimbau pada masyarakat, sebaiknya jika menemukan hal demikian segera tegur petugasnya.
Dan, jangan hanya menyebarkan ke media sosial supaya tidak terjadi miskomunikasi.
"Kemungkinan yang merekam tidak tahu dan menganggap asal yang berhubungan dengan kebersihan termasuk motong rumput sudah pasti DLH, padahal tidak begitu," ujarnya. (*)
Kumpulan Artikel Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.