Pilkada Jembrana

IPAT Mundur Tamba Cari Pendamping Baru, Orang Spiritual di Jembrana Timur, Diumumkan Saat Dewasa Ayu

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba masih merahasiakan calon wakil bupati yang akan mendampinginya pada Pilkada 2024.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
SOAL IPAT - Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menunjukkan surat permohonan pengunduran diri Ipat , Jumat (2/8). Ia meminta Ipat memperbaiki surat tersebut. Tamba menilai, sejatinya Ipat tidak perlu sampai mengundurkan diri 

TRIBUN-BALI.COM  - Bupati Jembrana, I Nengah Tamba masih merahasiakan calon wakil bupati yang akan mendampinginya pada Pilkada 2024. Namun Tamba sedikit mengungkap ciri-ciri pengganti I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat.

Nengah Tamba mengungkapkan, calon wakilnya berasal dari Jembrana bagian timur dan orangnya spiritual, paham tentang adat dan budaya dan ada di tengah-tengah umat yang lain.

"Secara geografis saya sudah di barat, mungkin lebih bagus dari timur (asal calon wakil). Sudah-sudah (ada pengganti Ipat), nanti biar disampaikan di waktu yang tepat lah. Sabar, ojo kesusu, ojo grusa-grusu," ucapnya tersenyum, Jumat (2/8).

Ia menjelaskan, Pilkada 2024 adalah soal adu gagasan dan adu program antara pasangan calon. Untuk hal ini ia percaya diri karena sudah memiliki program untuk mewujudkan Jembrana Emas 2026.

"Landasan dasarnya sudah ada, tinggal satu langkah lagi, Astungkara bisa kami kerjakan di 2025-2029 atau akhir masa jabatan nanti. Mohon doa restunya," demikian kata dia.

Baca juga: BEGINI Mekanisme Pengunduran Diri Wakil Bupati, Kaitan Ipat Jelang Pilkada 2024?

Baca juga: RESMI Ipat Mundur Jadi Wakil Bupati! Hindari Kesan Pakai Alat Negara, Sepaket Kembang Pilkada 2024

I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat saat menunjukkan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Jembrana, Selasa 30 Juli 2024.
I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat saat menunjukkan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Jembrana, Selasa 30 Juli 2024. (Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan)

Lalu kapan akan disampaikan atau dideklarasikan? Tamba mengakui masih mencari hari baik. "Kami harapkan KIM (Koalisi Indonesia Maju) tetap terbentuk. Meskipun riak-riak yang muncul di lapangan itu bagian dari warna. Nikmati sambil ngopi dan tertawa. Kami cari baik, cari dewasa yang ayu," ujarnya.

Tamba mengaku hanya ingin fokus bekerja untuk memajukan Jembrana. Ia ingin lebih tenang dan sabar menghadapi desas desus yang terjadi di lapangan atau di kalangan masyarakat.

"Kita orang Bali, kita cari hari yang pas dan mohon dukungan dari seluruh umat. Karena berpolitik harus didukung semua masyarakat. Suara rakyat itu suara Tuhan. Kami ikhlaskan saja, dipilih ya Astungkara," paparnya.


Surat Bermasalah

Nengah Tamba juga menanggapi permohonan pengunduran diri I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat sebagai Wakil Bupati Jembrana. Setelah melalui pembahasan, Tamba akhirnya mengutus jajarannya untuk berkomunikasi ke Kemendagri.

Ia mengatakan, ada kejanggalannya adalah soal format surat yang dibuat Ipat. Surat tersebut dinilai belum tepat atau belum resmi sehingga Ipat diharapkan bisa memperbaiki suratnya tersebut.

Tamba juga menyempatkan diri untuk menunjukkan contoh surat pengunduran diri Wakil Bupati Indramayu. Pada surat tersebut, kop surat pengunduran diri bertuliskan Bupati Indramayu serta terdapat cap atau stempel pemerintah pada tandatangan.

Namun, pada surat pengunduran diri Ipat sebagai Wakil Bupati Jembrana jauh berbeda. Tidak ada kop surat dan tidak ada cap basah pada tandatangan. Termasuk juga penulisan tahun periode menjabat yang salah.

Tamba mengakui memang banyak pertanyaan yang muncul pasca pernyataan politikus Golkar Jembrana itu mundur sebagai Wakil Bupati Jembrana. Kata Tamba, masyarakat mempertanyakan status Ipat yang masih menggunakan fasilitas negara, menghadiri acara dan sebagainya. (mpa)


Mestinya Tak Usah Mundur

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved