WNA di Bali

Si Kocong Sempat Terekam Jalan Kaki Sambil Bawa Senjata Tajam, Anak Bule Ukraina Berkeliaran di Ubud

Beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan dengan rekaman seorang anak kecil Warga Negara Asing yang berkeliaran di sekitar wilayah Ubud tanpa mengen

Istimewa
WNA Ukraina dan anaknya. Anak WNA ini viral di media sosial, sering terlihat berkeliaran tidak memakai baju dan pernah membawa senjata tajam. 

"Kedutaannya telah kita surati untuk memfasilitasi proses pemulangan dan deportasi Ibu dan Anak tersebut,” imbuh Ridha.

Ia menyampaikan bahwa keterangan dari SB atau yang bersangkutan pertama sudah tidak memiliki biaya hidup selama di Indonesia, dan suaminya saat ini berada di Norwegia.

SB dan Si Kocong datang ke Indonesia tanggal 21 Desember 2023 melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta.

SB sudah mencoba mengumpulkan uang untuk pulang sebelum masa berlaku izin tinggalnya habis namun tidak cukup. 

Namun tidak ada usaha untuk memperpanjang izin tinggalnya karena untuk VoA bisa diperpanjang satu kali. 

Tapi itu pun tidak dilakukannya dan Ibu sama anaknya ini tinggal di rumah warga. 

“Jadi ada yang menampungnya di daerah Ubud. Dan menurut pengakuan yang bersangkutan memang ibunya sudah tidak bisa memberitahu lagi anaknya sehingga membebaskan anaknya yang berkeliaran di pinggir jalan sampai malam hari. Sampai manjat genteng dari satu rumah ke rumah lainnya,” jelas Ridha.

Ia menyampaikan di satu sisi BS adalah anak kecil tapi disisi kemanusiaan, kami mengamankan Ibu dan Anak ini pertama, karena tindakan Anak ini membahayakan dirinya sendiri. 

Kedua karena ibu dan anak ini overstay atau melebihi masa izin tinggal yang berlaku di Indonesia.

Diberitakan sebelumnya, bocah laki-laki berambut pirang, berkulit putih, sebut anak Warga Negara Asing (WNA) berkeliaran di Ubud

Bocah bule tersebut kerap terlihat melakukan aktivitas di luar rumah tanpa pengawasan orangtuanya.

Bocah itu sering terekspos tidak memakai baju di jalan ramai, sering memanjat ketinggian, mulai dari memanjat pohon kelapa dan sebagainya. 

Dia sering terekam saat siang maupun malam.

Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, I Kadek Ariasa mengaku prihatin dan sangat menyayangkan hal seperti itu terjadi di Bali.

Terlebih lagi di Kabupaten Gianyar yang selama ini dikenal sebagai daerah tujuan wisata internasional dan Kabupaten Layak Anak (KLA).

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved