Pembacokan di Bangli

KOLAM Darah Usai Tragedi Pembacokan Mangku Tawan, Upacara Pembersihan pun Dilakukan di TKP

Netizen pun dibuat tercengang, oleh ulah pelaku yang bak kesetanan membabi buta membacok korban hingga meninggal dunia. 

Pixabay
Ilustrasi mayat - Berdasarkan penelusuran Tribun Bali, upacara pecaruan telah dilakukan untuk membersihkan lokasi kejadian tragedi berdarah yang menewaskan Mangku Tawan.  

Saat itu pelaku melihat pada handphone istrinya, ditemukan chat dari korban. Lantaran curiga, pelaku lantas mengkloning WhatsApp di HP istrinya ke HP pelaku, supaya ia bisa memantau chatingan mereka berdua.

"Terlapor mendapati HP istrinya berisi chat dari korban, kemudian pin WhatsApp istrinya dikloningkan atau disambungkan ke HP-nya, sehingga terlapor bisa membalas chattingan korban dan terlapor mengetahui keberadaan korban," ujar Kapolsek saat menjelaskan awal mula konflik dimulai.

Setelah itu, disebutkan bahwa pelaku yang mengetahui korban sedang berada di kolam renang kawasan setempat, langsung mencarinya sembari membawa celurit.



PEMBACOKAN - Satreskrim Polres Bangli menggelar pers rilis kasus pembacokan di Kintamani, di Polres Bangli, Kamis (1/8).
PEMBACOKAN - Satreskrim Polres Bangli menggelar pers rilis kasus pembacokan di Kintamani, di Polres Bangli, Kamis (1/8). (istimewa)

Pelaku mencari korban dengan berjalan kaki, membawa sebilah celurit. Setibanya di kolam renang, pelaku yang melihat korban berada di samping kolam seketika membuka sarung celurit.

Saat itu, korban telah mengetahui niat pelaku. Sehingga kata Kapolsek, korban sempat melompat ke dalam kolam. Namun pelaku saat itu juga ikut menceburkan diri ke dalam kolam, lalu menebas korban secara membabi buta.

"Korban sempat melakukan perlawanan dengan tangan kosong, sampai akhirnya korban terluka di dalam kolam. Selanjutnya terlapor meninggalkan korban untuk menyerahkan diri ke Polres Bangli. Saat ini kasusnya ditangani Satreskrim Polres Bangli," ujar Kapolsek.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban mengalami sejumlah luka serius, yakni dua luka robek pada leher bagian kanan, luka pada perut bagian kiri hingga usus terurai keluar, luka robek pada perut bagian tengah hingga usus kelihatan, luka robek pada bahu sebelah kiri, luka robek pada dada bagian tengah, luka robek pada punggung dan luka robek pada kepala bagian belakang.

Saat ini, jenazah korban sudah di RS Prof IGNG Ngoerah Denpasar untuk dilakukan autopsi, dengan menggunakan mobil jenazah RSU Bangli. "Motifnya pelaku dendam karena korban diduga menjalin asmara dengan istrinya," ujar Kapolsek.

Satreskrim Polres Bangli menggelar pers rilis terkait kasus pembacokan itu. Rilis dipimpin Wakapolres Bangli Kompol M Akbar Eka Putra Samosir didampingi Kasatreskrim Polres Bangli AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun dan Kapolsek Kintamani Kompol I Nengah Sukerna.

Terungkap dalam pengembangan yang dilakukan oleh Satreskrim bahwa pelaku pembacokan merupakan owner dari salah satu vila mewah di Kintamani dan pengelola rumah kosan.

Sementara korban merupakan seorang petani. Jro Evra yang merupakan istri pelaku atau pemicu persoalan ini, merupakan istri ketiga pelaku.

Wakapolres Bangli, Kompol Akbar menjelaskan, hubungan tak harmonis antara pelaku dan korban sudah terjadi sejak lima bulan lalu, yakni akibat jalinan asmara antara korban dan istri pelaku.

"Pelaku dan korban tetanggaan. Dalam pendalaman yang dilakukan Satreskrim Polres Bangli, dari 3 HP yang dikumpulkan sebagai barang bukti. Di situ memang ada chat hubungan spesial (korban dan istri pelaku)," ujar Wakapolres.

Kasatreskrim Polres Bangli, AKP I Gusti Ngurah Winangun memaparkan, pada Maret 2024 terjadi perselisihan antara pelaku dan korban karena motif cemburu.

Saat itu, kata dia, sudah dilakukan mediasi. Namun pelaku belum puas, sehingga merencanakan untuk menghabisi korban. "Pelaku memang sudah mempunyai niat membunuh korban sejak lama," ujar Winangun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved