Pembacokan di Bangli

KOLAM Darah Usai Tragedi Pembacokan Mangku Tawan, Upacara Pembersihan pun Dilakukan di TKP

Netizen pun dibuat tercengang, oleh ulah pelaku yang bak kesetanan membabi buta membacok korban hingga meninggal dunia. 

Pixabay
Ilustrasi mayat - Berdasarkan penelusuran Tribun Bali, upacara pecaruan telah dilakukan untuk membersihkan lokasi kejadian tragedi berdarah yang menewaskan Mangku Tawan.  

Dijelaskan, dalam melancarkan niatnya, pelaku sampai membeli celurit sebanyak tiga kali. Celurit pertama dibeli pada April 2024 dengan sistem COD Rp 1,2 juta.

Celurit ini batal digunakan karena terjatuh. Setelah itu, ia kembali membeli celurit, namun kembali batal digunakan karena terlalu berat.

Terakhir pada Juli atau sekitar lima hari lalu, pelaku kembali membeli celurit yang lebih kecil dari sebelumnya, dan akhirnya digunakan untuk menghabisi nyawa korban, Rabu (31/7) malam.

"Tujuan membeli celurit ini untuk mempersiapkan pembunuhan terhadap korban. Pada saat kejadian, menggunakan celurit ketiga," ujar Winangun.

Pelaku sudah tiga kali menikah, yakni istri pertamanya tinggal di rumahnya. Sementara dengan istri keduanya sudah berstatus cerai. Sementara Jro Evra merupakan istri ketiganya dan tinggal di rumah kosan yang dikelola pelaku.

Winangun mengatakan, setelah menghabisi nyawa korban, pelaku langsung menyerahkan diri ke Polsek Kintamani. Hal itu dilakukan karena yang bersangkutan ketakutan diamuk massa. Sebab saat kejadian, masyarakat banyak di TKP, dan korban juga telah meninggal dunia di TKP.

"Usai kejadian dia langsung ke Polsek menyerahkan diri karena ketakutan, dia menyerahkan diri bersama barang bukti. Menyerahkan diri karena takut pada masyarakat," ujar Winangun. (weg)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved