Pilkada Bali 2024

Wayan Koster Kantongi Rekomendasi dari DPP PDIP, Potensi Menang 70 Persen, Ada yang Lompat Pagar?

Wayan Koster Kantongi Rekomendasi dari DPP PDIP, Potensi Menang 70 Persen, Ada yang Lompat Pagar?

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
istimewa
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan, Wayan Koster - Terkait Pendampingnya dalam Pilgub Bali, Koster Pilih Tunggu Rekomendasi DPP PDIP 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Beredar luas diduga bocoran rekomendasi nama-nama bakal calon kepala daerah di Bali yang akan diusung PDIP.

Dari 9 kabupaten dan kota di Bali, hanya Klungkung dan Badung yang masih belum ada calon dalam daftar yang beredar tersebut.

Selain nama, juga ada persentase potensi kemenangan untuk masing-masing pasangan calon PDIP yang rata-rata berada di atas angka 70 persen.

Baca juga: Kapal Tanker Terbakar di Perairan Candidasa Karangasem, 5 Orang Tewas, Ledakan Berkali-kali

Hanya calon di Kabupaten Jembrana yang diprediksi persentase kemenangan kurang dari 40 persen.

Adapun nama tersebut yakni, untuk Bangli keduanya merupakan petahana yakni Sang Nyoman Sedana Arta berpaket dengan I Wayan Diar dengan persentase potensi kemenangan lebih dari 70 persen alias menang.

Baca juga: AMOR RING ACINTYA! Jalan By Pass Ngurah Rai Makan Nyawa 2 Pemuda Bali, Selamat Jalan Made dan Kadek

Kemudian untuk Buleleng muncul nama I Nyoman Sutjidra yang merupakan petahana wakil bupati berpaket dengan Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna.

Dimana potensi kemenangan pasangan ini diprediksi lebih dari 70 persen.

Untuk di Kabupaten Gianyar, petahana I Made Mahayastra berpaket dengan Anak Agung Gde Mayun yang sama-sama merupakan petahana dengan potensi kemenangan di atas 75 persen.

Lalu di Kabupaten Jembrana, ada nama I Made Kembang Hartawan yang sebelumnya pernah gagal jadi bupati berpaket I Gede Ngurah Patriana Krisna.

Namun dalam daftar tersebut disebutkan potensi kemenangannya masih di bawah 40 persen sehingga perjuangan di wilayah Jembrana masih berat.

Sedangkan di Kabupaten Karangasem, I Gede Dana sebagai petahana diusung kembali namun belum disebutkan sosok yang akan mendampinginya.

Dan potensi kemenangannya juga cukup tinggi yakni di atas 65 persen.

Serta di Kabupaten Tabanan, petahana I Komang Gede Sanjaya berpasangan dengan I Made Dirga yang saat ini menjabat ketua DPRD Tabanan.

Potensi kemenangan keduanya yakni di atas 70 persen.

Serta untuk Kota Denpasar, PDIP masih mengusung petahana yakni IGN Jaya Negara bersama I Kadek Agus Arya Wibawa dengan potensi kemenangan di atas 70 persen.

Sekretaris DPD PDIP Bali, IGN Jaya Negara, mengatakan, jika Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, sudah mengantongi rekomendasi dari pusat.

Namun rekomendasi yang dikantongi tersebut belum mencakup untuk calon Gubernur Bali.

Meski begitu, Jaya Negara menyebut jika belum ada pengumuman resmi terkait nama yang direkomendasikan.

"Pak Koster hanya menyampaikan rekomendasi sudah keluar termasuk Denpasar, tapi tidak menyebutkan namanya," kata Jaya Negara.

Terkait kapan pengumuman resmi, Jaya Negara mengaku masih belum mengetahui.

"Titiang ten uning," jawabnya.

Sementara untuk rekomendasi calon gubernur yang akan diusung PDIP Bali, Jaya Negara mengatakan belum keluar.

Sebelumnya terkait rekomendasi, Wayan Koster mengatakan akan keluar kira-kira akhir Juli atau awal Agustus 2024.

Wayan Koster juga mengaku rajin melakukan komunikasi politik dengan pimpinan partai di Bali.

"Dengan semua partai iya kami melakukan komunikasi politik. Dengan Golkar sudah, Gerindra sudah, sekarang semua tinggal ditentukan oleh pusat," katanya.

Sementara itu, untuk di Kota Denpasar, Ketua DPC PDI-P Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede mengatakan, pihaknya hanya mengajukan satu rekomendasi ke pusat yakni petahana saat ini.

Dan menurutnya, rekomendasi untuk IGN Jaya Negara dan Kadek Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) sudah turun dari DPP PDIP.

Menurutnya, rekomendasi ini sudah turun pada Juli 2024 kemarin.

Saat ini, proses selanjutnya tinggal menunggu pendaftaran ke KPU Kota Denpasar tanggal 27 Agustus 2024 nanti.

"Rekomendasi sudah, sudah turun Juli kemarin. Sudah lama, sekarang tinggal mendaftar saja. Kan Jaya-Wibawa saja kita kirimkan ke DPP jadi tidak ada yang lain lagi," jelasnya.

Terkait dengan pilkada serentak ini, pihaknya sebagai petugas partai jelas ingin mengamankan kedua suara di Denpasar.

"Selaku petugas partai sama-sama bisa mengamankan suara Pilwali dan Pilgub. Kami berusaha mempertahankan suara agar tetap linier antara Pilgub dan Pilwali," katanya. (*)
 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved