Pilkada Bali 2024

ARAH MEGAWATI di Pilgub Bali Kian Jelas, Harus Unggul Faktor Ini, Wayan Koster atau Giri Prasta?

ARAH MEGAWATI di Pilgub Bali Kian Jelas, Harus Unggul Faktor Ini, Wayan Koster atau Giri Prasta?

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
Kolase Tribun Bali
ARAH MEGAWATI di Pilgub Bali Kian Jelas, Harus Unggul Faktor Ini, Wayan Koster atau Giri Prasta? 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sampai saat ini, rekomendasi PDIP untuk Pilgub Bali masih belum turun, dua nama Wayan Koster dan Giri Prasta pun terus mengemuka.

Sementara baliho dua tokoh PDIP, Wayan Koster dan Giri Prasta terlihat terpasang di beberapa wilayah strategis.

Spekulasi paket jelang Pilgub Bali pun ramai diantaranya, pasangan Wayan Koster-Giri Prasta atau Koster-Giri.

Kemudian ada juga paket Giri Prasta-Bintang Puspayoga atau Giri-Bintang.

Adapula Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Koster-Ace.

Terkait rekomendasi untuk Pilgub, Sekretaris DPD PDIP Bali, IGN Jaya Negara meminta menanyakan langsung ke Ketua DPD, Wayan Koster.

“Untuk rekomendasi (Pilgub Bali) lebih baik Pak Ketua yang ditanya,” kata Jaya Negara saat hadir dalam kegiatan bersih-bersih sungai yang digelar DPC PDI Perjuangan Denpasar, Sabtu 10 Agustus 2024.

Saat ditanya terkait kapan kira-kira rekomendasi Pilgub Bali tersebut turun, ia juga mengaku tak tahu.

Namun demikian, menurutnya biasanya akan ada panggilan dari DPP PDIP yang dijadwalkan per DPD untuk dipanggil.

Dan pihaknya mengaku hanya menunggu kapan jadwal pemanggilan DPP PDIP itu turun.

“Tanggalnya tahu, belum. Kalau biasanya ada panggilan dari DPP PDIP dijadwalkan per provinsi, per DPD dipanggil. Kita tinggal tunggu saja,” kata Jaya Negara.

Menurutnya, indikator yang digunakan pertama dalam pemberian rekomendasi PDIP ini adalah survei.

Dari survei akan diketahui apakah kader PDIP tersebut layak untuk dicalonkan.

“Saya rasa indikator dipakai pertama pasti survei, apakah kader layak untuk dicalonkan,” katanya.

Sementara itu, untuk Pilkada di Kabupaten/ Kota di Bali telah beredar luas diduga bocoran nama-nama bakal calon kepala daerah khususnya bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil walikota yang akan diusung PDIP di Bali.

 

Dari 9 kabupaten dan kota di Bali, hanya Klungkung dan Badung yang masih belum ada calon dalam daftar yang beredar tersebut.

Selain nama, juga ada persentase potensi kemenangan untuk masing-masing pasangan calon PDIP yang rata-rata berada di atas angka 70 persen.

Hanya calon di Kabupaten Jembrana yang diprediksi persentase kemenangan kurang dari 40 persen.

Adapun nama tersebut yakni, untuk Bangli keduanya merupakan petahana yakni Sang Nyoman Sedana Arta berpaket dengan I Wayan Diar dengan persentase potensi kemenangan lebih dari 70 persen alias menang.

Kemudian untuk Buleleng muncul nama I Nyoman Sutjidra yang merupakan petahana wakil bupati berpaket dengan Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna.

Dimana potensi kemenangan pasangan ini diprediksi lebih dari 70 persen.

Untuk di Kabupaten Gianyar, petahana I Made Mahayastra berpaket dengan Anak Agung Gde Mayun yang sama-sama merupakan petahana dengan potensi kemenangan di atas 75 persen.

Lalu di Kabupaten Jembrana, ada nama I Made Kembang Hartawan yang sebelumnya pernah gagal jadi bupati berpaket I Gede Ngurah Patriana Krisna.

Namun dalam daftar tersebut disebutkan potensi kemenangannya masih di bawah 40 persen sehingga perjuangan di wilayah Jembrana masih berat.

Sedangkan di Kabupaten Karangasem, I Gede Dana sebagai petahana diusung kembali namun belum disebutkan sosok yang akan mendampinginya.

Dan potensi kemenangannya juga cukup tinggi yakni di atas 65 persen.

Serta di Kabupaten Tabanan, petahana I Komang Gede Sanjaya berpasangan dengan I Made Dirga yang saat ini menjabat ketua DPRD Tabanan.

Potensi kemenangan keduanya yakni di atas 70 persen.

Serta untuk Kota Denpasar, PDIP masih mengusung petahana yakni IGN Jaya Negara bersama I Kadek Agus Arya Wibawa dengan potensi kemenangan di atas 70 persen.

Sebelumnya terkait rekomendasi, Wayan Koster mengatakan akan keluar kira-kira akhir Juli atau awal Agustus 2024.

Wayan Koster juga mengaku rajin melakukan komunikasi politik dengan pimpinan partai di Bali.

"Dengan semua partai iya kami melakukan komunikasi politik. Dengan Golkar sudah, Gerindra sudah, sekarang semua tinggal ditentukan oleh pusat," katanya.

Sementara itu, untuk di Kota Denpasar, Ketua DPC PDI-P Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede mengatakan, pihaknya hanya mengajukan satu rekomendasi ke pusat yakni petahana saat ini.

Dan menurutnya, rekomendasi untuk IGN Jaya Negara dan Kadek Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) sudah turun dari DPP PDIP.

Menurutnya, rekomendasi ini sudah turun pada Juli 2024 kemarin.

Saat ini, proses selanjutnya tinggal menunggu pendaftaran ke KPU Kota Denpasar tanggal 27 Agustus 2024 nanti.

"Rekomendasi sudah, sudah turun Juli kemarin. Sudah lama, sekarang tinggal mendaftar saja. Kan Jaya-Wibawa saja kita kirimkan ke DPP jadi tidak ada yang lain lagi," jelasnya.

Terkait dengan pilkada serentak ini, pihaknya sebagai petugas partai jelas ingin mengamankan kedua suara di Denpasar.

"Selaku petugas partai sama-sama bisa mengamankan suara Pilwali dan Pilgub. Kami berusaha mempertahankan suara agar tetap linier antara Pilgub dan Pilwali," katanya. (*)
 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved