Berita Bali

Calon Menhub Pemerintahan Prabowo-Gibran Kunjungi Bali, Bahas Kelanjutan Pembangunan LRT

Capt. Leon sapaan akrab Coky Leonardo Panjaitan tiba melalui terminal kedatangan domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Zaenal Nur Arifin/Tribun Bali
Capt. Coky Leonardo saat meninjau sejumlah fasilitas yang ada di Bandara Ngurah Rai, Rabu 14 Agustus 2024. 

“Pemasukan 13 tahun nanti bisa kita gunakan untuk bayar hutang negara yang sudah ditinggalkan periode lalu. Untuk menormalkan perekonomian negara kita harus melakukan seperti itu. Investornya itu masih dirahasiakan dan nilainya masih belum bisa kita sampaikan,” imbuh Capt. Leon.

 

Mengenai pembangunan tahap pertama LRT di Bali ini Capt. Leon akan memastikan lebih lanjut bertemu dengan Dishub Provinsi Bali pada sore ini.

 

“Saya akan cek dulu ke Dishub Bali dari mana ke titik mana akan dibangun. Saya belum tahu detailnya nanti jam 4 sore akan mengadakan rapat disana,” tambahnya.

 

Selain memastikan rencana pembangunan LRT di Bali, Capt. Leon juga akan mengunjungi beberapa tempat lain seperti Bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Benoa untuk melihat fasilitas yang perlu ditingkatkan.

 

Terkait LRT sendiri, Capt Leon mengatakan, transportasi massal tersebut sangat dibutuhkan di Pulau Dewata ini mengingat sekarang trafik arus lalu lintas di Bali sudah padat dimana kemacetan hampir ditemui di sejumlah jalan-jalan utama.

 

"Sangat dibutuhkan, kita perhatikan sekarang dimana-mana macet. Kalau bisa dari bandara sudah ada LRT langsung ke kota. Jadi bisa dimanfaatkan oleh wisatawan menaiki LRT tanpa harus naik kendaraan pribadi keluar dari bandara seperti di Singapura.

Untuk menghindari kemacetan ini memang harus dibangun LRT. Bali ini secara step by step dimana titik-titik rawan kemacetan itu akan kita upayakan dibangun LRT," papar Capt. Leon.

 

Disinggung bagaimana fasilitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat ini, Capt. Leon menyampaikan sejumlah hal perlu ditambah.

 

“Kalau saya lihat dari hasil keliling mulai turun pesawat ada beberapa kekurangan fasilitas seperti smoking area. Tidak adanya fasilitas ruang protokol yang sering terjadi di bandara ini miss komunikasi sesama protokol sehingga membuat ketidaknyamanan antar mereka,” imbuhnya.(*)

 

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved