Pilkada Bali 2024
Rekomendasi PDIP untuk Pilkada Bali 2024 Diumumkan Hari Ini, Kembang Hartawan Belum Terima Undangan
Ipat tampaknya sudah mantap memilih berpasangan dengan Ketua DPC PDIP Jembrana, I Made Kembang Hartawan atau disebut paket Bang-Ipat.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengatakan, Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, telah menerima rekomendasi nama calon kepala daerah kabupaten/kota dari pusat.
"Pak Koster hanya menyampaikan rekomendasi sudah keluar termasuk Denpasar, tapi tidak menyebutkan namanya," ujar Jaya Negara, Selasa 6 Agustus 2024 lalu.
Ketika disinggung mengenai waktu pengumuman resmi, Jaya Negara mengaku belum mengetahui jadwal pasti.
"Titiang ten uning," ungkapnya singkat, menunjukkan ketidaktahuan mengenai waktu pengumuman.
Ketika ditanya apakah rekomendasi tersebut juga termasuk untuk calon gubernur (cagub) yang akan diusung PDIP Bali, Jaya Negara menjawab dengan tegas bahwa rekomendasi untuk posisi tersebut belum keluar.
"Durung," jawabnya.
Meski nama-nama yang direkomendasikan belum diumumkan secara resmi, namun bocoran-bocoran telah menyebar.
Berdasarkan gambar yang beredar, menunjukkan daftar nama-nama yang tampaknya diusung PDIP dalam Pilkada nanti.
Adapun potensi elektoral calon kepala daerah PDIP di beberapa kabupaten/kota di Bali dalam gambar tersebut:
Di Kabupaten Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta dan I Wayan Diar memiliki elektabilitas di atas 70 persen, dengan potensi kuat untuk menang.
Di Kabupaten Buleleng I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna menunjukkan elektabilitas yang sama, menjanjikan hasil yang positif dalam pemilihan.
Di Kabupaten Gianyar I Made Mahayastra dan Anak Agung Gde Mayun diprediksi menang dengan elektabilitas di atas 75 persen.
Di Kabupaten Jembrana I Made Kembang Hartawan dan I Gede Ngurah Patriana Krisna menghadapi tantangan berat dengan elektabilitas di bawah 40 persen, menunjukkan potensi yang masih berat.
Di Kabupaten Karangasem I Gede Dana sebagai calon bupati petahana memiliki peluang kemenangan yang signifikan dengan elektabilitas lebih dari 65 persen, meski nama calon wakil bupati yang masih kosong.
Di Kabupaten Tabanan, I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga menunjukkan elektabilitas di atas 70 persen, sehingga diprediksi menang.
Untuk Kota Denpasar, IGN Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa menunjukkan elektabilitas yang tinggi di atas 70 persen, dengan potensi kemenangan yang kuat.
Sementara itu, di Kabupaten Badung dan Klungkung, tidak ada nama calon yang tersedia dalam data yang tersebar tersebut. (mpa/sar/mit)
Tak Cukup Hanya Gerindra
REKOMENDASI Partai Gerindra untuk Pilkada di tujuh daerah di Bali sudah diumumkan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Tangerang, Minggu 11 Agustus 2024.
Namun untuk di Pilkada Tabanan dan Gianyar, misalnya, tidak cukup hanya Gerindra.
Mereka masih menunggu rekomendasi dari Partai Golkar dan lainnya.
Rekomendasi Gerindra untuk Pilkada Tabanan diberikan kepada pasangan I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika.
Kendati demikian, paket Mulyadi-Ardika belum bisa berjalan mulus.
Pasalnya kursi Gerindra di DPRD Tabanan belum melebihi 20 persen, sehingga perlu melakukan komunikasi dengan partai lainnya.
Paket Mulyadi -Ardika berharap Partai Golkar yang baru ditunggangi Mulyadi bisa memberikan rekomendasi.
Sehingga jika Gerindra dan Golkar di Tabanan koalisi melalui KIM plus, maka dipastikan bisa mencegat petahana pada Pilkada 2024.
I Nyoman Mulyadi tidak menampik hal tersebut. Mulyadi mengaku masih menunggu rekomendasi dari Partai Golkar.
Sayangnya Mulyadi yang akrab disapa Mang Beruk itu belum menjawab kapan dari Partai Golkar akan menurunkan rekomendasi.
"Rekomendasi dari Golkar kita masih menunggu," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPC Gerindra Tabanan I Made Juliastrawan menegaskan seusai rekomendasi diserahkan tentu bakal melakukan konsolidasi bersama tim KIM Plus Tabanan.
"Nanti pulang ke Bali kami akan bahas bersama-sama untuk langkah selanjutnya," ujarnya.
Di sisi lain, bakal Cawabup Tabanan I Nyoman Ardika alias Sengap mengakui ikut menerima rekomendasi tersebut.
Tentu langkah selanjutnya tinggal menunggu rekomendasi dari partai koalisi yang lain.
"Kalau tidak salah, Demokrat dan PSI rekomendasi bakal turun sekitar 2-3 hari ini selanjutnya juga menunggu rekomendasi dari partai Golkar dan yang lain," kata pelawak di grup Celekontong Mas ini.
Partai Gerindra Gianyar telah mengeluarkan rekomendasi untuk Pilkada Gianyar 2024 yakni cabup Anak Agung Ngurah Kakarsana dan cawabup I Wayan Tagel Arjana. AA Ngurah Kakarsana, Selasa 13 Agustus 2024 mengatakan, pihaknya belum bisa berkomentar banyak pasca turunnya rekomendasi tersebut. Sebab pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Golkar.
"Masih menunggu, dari Golkar kan belum, baru dari Gerindra saja rekomendasinya. Nanti ketika sudah klop semua, nanti press rilis sama Pak Tagel calon wakil (bupati)," ujarnya.
Ketua Golkar Gianyar, I Kadek Era Sukadana saat ditanya rekomendasi dari Gerindra, ia mengatakan pihaknya menyambut positif.
Dan ia pun meyakinkan jika rekomendasi dari Golkar juga akan turun.
Namun Dek Era menegaskan, untuk maju dalam Pilkada Gianyar ini, tidak cukup hanya bermodalkan tekad, tetapi juga harus diimbangi finansial yang kuat.
"Ada calon, ya kita sambut positif, ada calon siap maju dan ada dana. Kita di Golkar, siapapun yang siap, pasti kita dukung," ujarnya.
Ketua Gerindra Gianyar, I Wayan Tagel Arjana, yang juga bakal calon bupati Gianyar mengatakan, pihaknya tunduk terhadap perintah partai.
Karena itu, iapun siap bertarung habis-habisan dalam Pilkada Gianyar 2024 ini.
Tagel mengatakan, partai yang tergabung dalam KIM plus, telah memberikan dukungan terhadap dirinya dan Agung Kakarsana, yang disebut Paket Karena (Kakarsana-Arjana).
"Secara lisan KIM Gianyar sudah memberikan dukungan penuh pada Paket Karna," ujar Tagel.
Dari 9 kabupaten/kota di Bali, hanya Buleleng dan Badung yang belum keluar rekomendasinya.
Ketua DPC Gerindra Buleleng, Gede Harja Astawa, Selasa 13 Agustus 2024 mengatakan, untuk pengumuman pasangan calon yang akan diusung pada Pilkada nanti, pihaknya masih menunggu instruksi dari pusat.
Pihaknya juga enggan menyebut, saat ditanya siapa sosok yang akan diusung pada Pilkada Buleleng.
Harja meminta agar media bersabar, sebab rekomendasi dipastikan turun dalam waktu dekat.
"Kalau rekomendasi bersabar dulu, dalam satu atau dua hari lagi pasti ada. Kami partai komando, berkewajiban melaksanakan keputusan dari DPP," katanya. (gus/weg/mer)
Lawan Kotak Kosong di Badung
PILKADA di Kabupaten Badung bisa saja akan melawan Kotak Kosong (Koko).
Hal itu bisa terjadi ketika semua partai melakukan koalisi khususnya Golkar dan PDI Perjuangan.
Bahkan kabar PDIP akan berkomunikasi dengan Golkar, malah disambut baik.
Meski sebelumnya Ketua DPD Partai Golkar Badung, I Wayan Suyasa dikecewakan dari mundurnya I Wayan Disel Astawa sebagai calon wakil bupati.
Bahkan kini DPD Partai Golkar Badung kabarnya terus berupaya memperkuat diri.
Bahkan untuk memunculkan bakal calon di Pilkada Badung 2024 Golkar juga membuka koalisi dengan partai lainnya.
Ketua DPD Partai Golkar Badung, I Wayan Suyasa mengatakan, partai yang membesarkan namanya saat ini tetap berproses menyambut Pilkada 2024.
"Dalam politik semua akan realistis sesuai dengan situasi dan kondisi," ujar Suyasa, Selasa 13 Agustus 2024.
Menanggapi kemungkinan koalisi dengan PDIP, pihaknya juga mengaku dapat saja dilakukan.
Asalkan koalisi tersebut dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat Badung.
"Tentunya di mana kami berkoalisi untuk kepentingan masyarakat bersama-sama. Di mana kita menentukan arah jika ada perbedaan, demi tujuan kepemimpinan. Kalau memang bisa disatukan, kami sangat berharap cair," ungkapnya.
Politikus asal Penarungan ini pun menyebutkan, sangat membuka peluang untuk berkoalisi.
Pihaknya menyambut baik jika permintaan koalisi dari PDIP.
"Kami sangat membuka peluang (koalisi). Kami harus sambut peluang untuk selalu berkoordinasi," tegas Wakil Ketua I DPRD Badung periode 2019-2024 itu.
Namun untuk pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Badung, Suyasa belum memberikan pendapatnya.
Sehingga ia meminta menunggu perkembangan selanjutnya.
Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Badung, I Nyoman Giri Prasta menerangkan, koalisi dengan Partai Golkar dapat saja terjadi. Bahkan ia menegaskan, komunikasi juga dilakukan dengan partai yang tidak memiliki kursi di DPRD Badung.
"Setelah dengan Gerindra ini, kami akan komunikasi dengan Partai Golkar. Saya kira apa pun bisa saja terjadi (berkoalisi atau tidak), karena keputusan itu bisa dipertimbangkan," jelasnya.
Jika memang benar Partai Gerindra dan Demokrat merapat kepada Partai PDIP pada Pilkada Badung, maka hanya Partai Golkar satu-satunya yang bisa menggagalkan munculnya kotak kosong.
Mengingat partai berlambangkan pohon beringin itu yang memiliki jumlah kursi lebih dari 20 persen di DPRD Badung.
Apalagi Partai Golkar sudah getol mendeklarasikan diri untuk tarung pada Pilkada 2024 ini.
Selebihnya I Wayan Suyasa yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD II Golkar Badung sudah memastikan diri akan merebut Kursi Bupati.
Meski dikhianati partai Gerindra dengan mundurnya Disel Astawa menjadi calon wakil, namun tidak mempengaruhi Golkar bisa menelurkan Calon Bupati dan Wakil Bupati Badung.
Sebelumnya I Wayan Suyasa menjadi salah satu kader yang mendapat panggilan induk partai untuk mengikuti arahan di Jakarta pada Selasa 21 November 2023 lalu.
Arahan yang diberikan pun berkaitan dengan pemenangan Pileg, Pilpres dan Pilkada.
Pada intinya target kursi di daerah juga menjadi penentu dalam pemerolehan rekomendasi.
Sehingga Suyasa bekerja keras untuk membesarkan partai Golkar di Gumi Keris, termasuk berusaha menambah perolehan kursi di DPRD Badung.
Upaya Suyasa kala itu pun tidak menghianati hasil.
Bahkan pada Pemilu 2024, Partai Golkar di Badung mampu menambah kursi menjadi 11 kursi dari dari 7 kursi sebelumnya.
Setelah Golkar Badung mampu menambah kursi di DPRD Badung, Kabar baik kembali menyertai langkah I Wayan Suyasa.
Pada akhir tahun 2023, terdapat surat yang ditandatangani oleh wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tanjung dan Sekretaris DPP, Lodewijk F Paulus yang sudah sampai ke DPD.
Pada surat tersebut, ada 42 nama bakal calon yang diusung sebagai kepala daerah dari tingkat kabupaten, kota hingga Provinsi Bali.
Namun khusus untuk di Kabupaten Badung, nama I Wayan Suyasa diusulkan sebagai nama tunggal untuk bakal calon Bupati Badung dan juga dilakukan pemanggilan khusus.
Kala itu, Wakil Ketua II DPRD Badung periode 2019-2024 mengakui bahwa dirinya dipanggil sebagai bakal calon kepala daerah untuk di Kabupaten Badung.
"Semua bakal calon di panggil yang di Daerah Bali. Saya sudah menerima surat tersebut dari DPP langsung," ujar Suyasa.
Politikus asal Desa Penarungan itu pun sampai saat ini dijagokan untuk merebut kursi Bupati Badung 2024.
Namun dengan bubarnya paket Wasudewa (Wayan Suyasa-Disel Astawa) apakah Wayan Suyasa akan cepat mencari wakil untuk menggantikan Disel?
Hal ini pun menjadi pertanyaan masyarakat di Kabupaten Badung.
Sayangnya Wayan Suyasa saat dikonfirmasi, Senin 12 Agustus 2024 sore, belum bisa memberikan komentar mengenai hal itu. (gus)
Kumpulan Artikel Pilkada
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.