UMKM Bali
UMKM Pengrajin Sangkar Yasasari: Mengukir Kesuksesan dari Kayu Sisa
Bertempat di Jalan Pulau Singkep Gg. Rahayu No. 7, usaha ini dijalankan Yasa bersama sang istri sejak tahun 2022, setelah pandemi melanda.
“Saya nggak habis pikir, hobi yang saya lupakan malah balik menopang ekonomi saya,” ujar Yasa. Melihat peluang ini, Yasa mulai serius menjalani usaha kerajinan sangkar.
Karyanya tidak hanya dikenal di seluruh Bali, tetapi juga merambah hingga keluar Bali, seperti Jakarta. Kesuksesan ini mendorong Yasa untuk memperluas usahanya, dengan membuka cabang di Karangasem yang dijalankan oleh saudaranya.
Sangkar-sangkar buatan Yasa ditawarkan dengan harga mulai dari Rp200.000 hingga Rp1.500.000, tergantung pada permintaan pelanggan.
Harga tersebut sudah termasuk ongkos kirim. Filosofi Yasa sangat sederhana, yaitu memanfaatkan barang sisa yang masih memiliki nilai guna, daripada membiarkannya terbuang sia-sia.
Yasa juga sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar kerajinan kayu. Ia mengundang orang-orang untuk datang ke rumah atau workshop-nya di Karangasem untuk belajar langsung darinya.
Dari kayu sisa yang tak terpakai, Yasa berhasil membangun UMKM Pengrajin Sangkar Yasasari menjadi sebuah usaha yang sukses dan bermanfaat bagi banyak orang. (WIRA)
Audit BPKP Ungkap Temuan Penyalahgunaan Izin UMKM di Bali, Banyak Celah Digunakan WNA |
![]() |
---|
Kisah Sukses Suami Istri Jual Daster Bali, Raih Omzet Hingga Ratusan Juta, Bagi Tips Jualan Online |
![]() |
---|
Pelaku UMKM di Badung Bisa Pinjam hingga Rp100 Juta Gratis Bunga, Program Sidi Kumbara Ditingkatkan |
![]() |
---|
Berdiri 1985, Jualan Dengan Rombong Berkeliling Denpasar Bali, Kini Bakmi Akiu Terus Berekspansi |
![]() |
---|
KISAH 1 Dekade Pendiri JFC Bali, Hampir Tumbang Namun Bangkit Lagi, Kini Target Ekspansi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.