Gempa Megathrust

BMKG Wilayah III Tegaskan Potensi Ancaman Gempa Megathrust, Tapi Warga Tidak Perlu Panik Berlebihan!

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III mengeluarkan rilisnya, ihwal bahaya ancaman gempa megathrust ini. 

balai3.denpasar.bmkg.go.id
Peta sumber gempa bumi Bali - Sementara untuk Bali, berdasarkan pengamatan kegempaan di Selatan Bali, secara umum relatif aman dengan didominasi gempa bumi magnitudo 3 – 4.  

Sementara untuk Bali, berdasarkan pengamatan kegempaan di Selatan Bali, secara umum relatif aman dengan
didominasi gempa bumi magnitudo 3 – 4. 

Ilustrasi gempat - BMKG Wilayah III merilis beberapa daerah, dengan potensi gempa bumi megathrust ini. Serta menjelaskan sejarah gempa bumi besar di Selat Sunda dan Mentawai. 
Ilustrasi gempat - BMKG Wilayah III merilis beberapa daerah, dengan potensi gempa bumi megathrust ini. Serta menjelaskan sejarah gempa bumi besar di Selat Sunda dan Mentawai.  (Pixabay)

 

Pj Gubernur Bali Komen Ihwal Isu Gempa Bumi Megathrust 

Ancaman potensi gempa megathrust dengan kekuatan mencapai 9,0 magnitudo di Bali dikhawatirkan membuat wisatawan takut berkunjung ke Bali. Diwawancara mengenai hal tersebut, Pj Gubernur Bali, Sang Mahendra Jaya mengatakan tenang saja. Semoga gempa tersebut tidak terjadi di Bali.

“Yang jelas semoga tidak terjadi deh itu saja. Tenang saja tidak terjadi kok. Kita percaya dan siap,” kata Mahendra Jaya ditemui di Rapat Paripurna DPRD Bali, Senin (19/8).

Menurutnya, masyarakat agar berpikiran positif agar musibah bencana gempa tersebut tak terjadi di Bali. “Semoga tidak terjadi. Kita yakin tidak terjadi. Jadi kita harus pikiran itu positif, pasti semesta akan menuntun ke arah positif. Kita bilang tidak terjadi, ya tidak terjadi,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan, mengenai gempa megathrust secara ilmiah di dalam peta gempa memang Bali ini dalam jalur megathrust. Jalur gempa megathrust sendiri dimulai dari Aceh, selatan Sumatra, selatan Jawa, selatan Bali, selatan NTB dan NTT belok ke utara.

“Dari peta memang jalurnya besar. Itu sebabnya maka daerah yang dilalui megathrust harus membuat early warning, tsunami early warning. Itu sebabnya kenapa di Kuta, Nusa Dua, dan Serangan serta berapa daerah yang lain sudah kami buatkan sirine tsunami. Itu adalah early warning system. Kenapa di sana? Karena sudah tahu di sana jalur megathrust,” ucap Dewa Indra.

Dia mengatakan, jika peringatan dini tidak diikuti respons dengan baik maka akan percuma membuat peringatan dini. Kapasitas respons pun telah dibangun pada jalur Pantai Selatan Pulau Bali yang telah dijadikan tempat evakuasi dan melatih hotel-hotel untuk sertifikasi kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Simulasi saat bencana gempa terjadi masih terus dilakukan. Sehingga ketika ada gempa yang berkekuatan besar berpotensi tsunami, early warning system segera memberikan peringatan. Kemudian masyarakat di pinggir pantai sudah bisa merespons dengan baik. Meresponsnya itu adalah itu sudah buat shelter dan tempat penampungan sementara.

“Bahwa apakah megathrust semua terjadi? Semua itu tidak tahu. Secara ilmiah garisnya ada (di Bali). Mari bersama-sama, media ikut bersama sama meyakinkan wisatawan potensi gempa dan tsunami bisa terjadi di mana-mana. Tidak hanya di Bali,” bebernya.

Yang terpenting Bali memiliki sistem peringatan dini untuk tsunami dan telah membangun kapasitas respons yang baik. Sehingga dengan demikian tsunami boleh terjadi, tetapi Bali cepat mendapat peringatan dini. Sirine bunyi kemudian masyarakat sudah dilatih. Sudah dilakukan simulasi berapa kali untuk merespons. Hotel-hotel dalam posisi siap assembly point.

“Tak usah cemas. Jangan juga persoalkan Bali potensi tsunami. Semua daerah berpotensi, di mana saja bisa berpotensi karena jalurnya itu. Yang terpenting kalau kita tahu berpotensi, bangunlah early warning system, bangunlah respons capacity. Itu sebabnya kita selalu teriak Bali tangguh itu ya,” katanya. (sar)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved