Gempa Megathrust
BMKG Wilayah III Tegaskan Potensi Ancaman Gempa Megathrust, Tapi Warga Tidak Perlu Panik Berlebihan!
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III mengeluarkan rilisnya, ihwal bahaya ancaman gempa megathrust ini.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Potensi gempa bumi megathrust bukan isapan jempol semata, BMKG Wilayah III pun buka suara.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III mengeluarkan rilisnya, ihwal bahaya ancaman gempa megathrust ini.
Namun BMKG mengingatkan, bahwa masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Tapi tidak juga menyepelekan informasi terkait gempa megathrust ini.
Imbauan pada masyarakat, untuk tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa. Seperti melaut, berdagang, dan berwisata di pantai.
Jika merasakan gempa bumi kuat dengan durasi yang lama, segera keluar rumah dan menjauhi pantai. Informasi potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini, bukanlah prediksi atau peringatan dini.
Sehingga diharapkan tidak dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat. BMKG selalu siap memberikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat dan akurat. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
Baca juga: WASPADA Gempa Megathrust Kekuatan 9 SR, Pemprov Bali Sebut Semua Daerah Berpotensi Tsunami
Baca juga: WNA Australia Telantar di Buleleng Ternyata Overstay 71 Hari, Pihak Keluarga Angkat Tangan

BMKG Wilayah III merilis beberapa daerah, dengan potensi gempa bumi megathrust ini. Serta menjelaskan sejarah gempa bumi besar di Selat Sunda dan Mentawai.
Sejarah mencatat, bahwa gempa bumi besar terakhir di Selat Sunda terjadi pada tahun 1757 (usia seismic gap 267 tahun), dan gempa bumi besar terakhir Mentawai-Siberut terjadi pada tahun 1797 (usia seismic gap 227 tahun).
Artinya kedua seismic gap tersebut, perioditasnya sudah lama. Para ahli menduga, bahwa zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut merupakan zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang sudah berlangsung selama ratusan tahun.
Seismic gap ini harus diwaspadai, karena dapat melepaskan energi gempa signifikan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Potensi gempa bumi pada megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut bukan hal baru, bahkan sudah ada sejak sebelum terjadi gempa bumi dan tsunami Aceh 2004.
Kemudian terkait statement BMKG, yang menyebutkan gempa bumi di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut 'Tinggal
Menunggu Waktu' yang telah disampaikan sebelumnya.
Dijelaskan bahwa hal itu dikarenakan kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa bumi besar, namun bukan berarti akan segera terjadi gempa bumi dalam waktu dekat.
Dikatakan “tinggal menunggu waktu” disebabkan karena segmen-segmen sumber gempa bumi di sekitarnya sudah rilis gempa bumi besar, sementara Selat Sunda dan Mentawai-Siberut hingga saat ini belum terjadi.
Sampai dengan saat ini belum ada ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat (kapan, dimana dan berapa kekuatannya), sehingga tidak dapat diketahui kapan gempa bumi akan terjadi, sekalipun tahu potensinya.
Prediksi BMKG Tentang Gempa Megathrust, Bali Tourism Board Imbau BPBD Tingkatkan Upaya Mitigasi |
![]() |
---|
23 Desa Pesisir Jembrana Berpotensi Tsunami, Sosialisasi terkait Ancaman Gempa Megathrust di Bali |
![]() |
---|
ISU Gempa Megathrust, Pemprov: Semua Daerah Potensi Tsunami, Dikhawatirkan Wisatawan Takut ke Bali |
![]() |
---|
ANALISIS Gempa Megathrust di Bali 9 SR, Warga Kuta, Nusa Dua dan Lainnya Perhatikan Alat ini |
![]() |
---|
ANCAMAN Gempa Megathrust 9 SR Hantui Bali, Simak Bangunan Tenggelam ke Dalam Tanah dan Tsunami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.