Berita Buleleng

KRISIS Air Bersih, Ratusan KK 3 Banjar di Desa Pangkungparuk Buleleng Kebingungan

Perbekel Desa Pangkungparuk, Ni Nyoman Sekarini, saat dikonfirmasi membenarkan ihwal krisis air bersih di wilayahnya.

ISTIMEWA
BPBD Buleleng saat mensuplai air bersih di Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt.  

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Ratusan KK masyarakat di wilayah Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali, mengalami krisis air bersih. Kondisi ini bahkan sudah terjadi sejak sebulan lalu. 

Perbekel Desa Pangkungparuk, Ni Nyoman Sekarini, saat dikonfirmasi membenarkan ihwal krisis air bersih di wilayahnya.

Kata dia, krisis air bersih ini sudah dialami sejak bulan Juli 2024. Yang mana dampaknya terjadi di tiga banjar.

Meliputi Banjar Dinas Laba Amerta, Laba Nangga dan Banjar Dinas Pangkungparuk. "Dari tiga Banjar itu setidaknya ada 700 KK yang terdampak," katanya, Kamis (22/8/2024). 

Baca juga: Arti Mimpi Rambut Rontok, Mimpi Banyak Rambut Rontok Ternyata Pertanda Baik

Baca juga: OJK, Dewan Asuransi Indonesia dan 11 Asosiasi Perasuransian Gelar Indonesia Insurance Summit 2024

Sekarini mengatakan, krisis air bersih ini merupakan musibah musiman, yang selalu datang pada saat musim kemarau.

Sebab dampak kemarau mengakibatkan debit air pada sumber mata air mengecil. "Apalagi di desa kami masih kekurangan bak-bak penampungan air," katanya. 

Lantas disinggung solusi jangka pendeknya, Sekarini mengatakan sementara ini pihaknya memohon suplai air kepada BPBD Buleleng. Sehingga mampu mencukupi kebutuhan primer masyarakat seperti memasak dan MCK.

"Sedangkan solusi jangka panjangnya, pada tahun 2025 nanti, melalui APBDes kami mengalokasikan anggaran untuk pembuatan reservoar dan sumur bor. Sehingga dampak kekeringan di musim kemarau ini tidak terus berulang tiap tahun," tandasnya. 

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, I Putu Ariadi Pribadi, dikonfirmasi terpisah tak memungkiri jika Desa Pangkungparuk menjadi desa yang langganan krisis air.

Dikatakan setiap hari BPBD Buleleng menyuplai 15 ribu hingga 20 ribu liter air bersih ke reservoar Desa Pangkungparuk. "Kami juga menempatkan sejumlah tandon air ukuran jumbo untuk menampung air," katanya. 

Lanjut Ariadi, secara umum sejatinya ada dua puluhan desa se Buleleng yang berpotensi mengalami kekeringan. Walau demikian sepanjang tahun ini baru Desa Pangkungparuk yang mengajukan permohonan bantuan suplai air bersih. 

"Prediksi musim kemarau yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini sudah memasuki puncak musim kemarau, yang masih akan berlangsung hingga September mendatang. Walau demikian kami tetap menstanby-kan pelayanan suplai air bersih," tandasnya. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved