Pilkada Bali 2024
Giri Yakin Menang 70 Persen, De Gadjah Wajib Mundur dari DPRD Sebelum Daftar Pilkada Bali
Made Muliawan Arya alias De Gadjah resmi akan maju di Pilkada 2024 menjadi bakal cagub Bali dari Partai Gerindra.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bakal calon wakil gubernur (Bacawagub) Bali pasangan Wayan Koster yakni Nyoman Giri Prasta yakin akan memenangkan suara rakyat Bali 70 persen pada Pilkada 2024.
Giri mengatakan seluruh kader PDIP pada 8 kabupaten dan 1 kota di Bali siap melaksanakan pendaftaran ke KPU.
“Astungkara nanti (menang) di atas 70 persen. Untuk (ketua tim pemenangan) Bali masih digodok. Untuk di Badung Anom Gumanti,” kata Giri saat ditemui di kantor DPD PDIP di Denpasar, Senin 26 Agustus 2024.
Ketika ditanya mengenai isu santer bahwa jika Giri menjadi wakil gubernur saja tidak akan maksimal bekerja untuk Bali, Giri pun menanggapi hal tersebut.
Baca juga: KPU Gianyar Konvoi ke Pasar hingga Sekolah! Target Siswa Pemilih Pemula Sosialisasi Pilkada 2024
Menurutnya, tidak ada korelasi jika ia menjadi wagub maka pekerjaannya menjadi tidak maksimal.
“Sekalipun saya tidak jadi wakil gubernur pun saya bisa bekerja untuk Bali, karena saya harus mengabdikan diri. Dimanapun saya berada, di situ akan saya lakukan dengan baik. Apalagi nanti jika diberikan kesempatan untuk sebagai wakil gubernur (akan) lebih hebat lagi,” imbuhnya.
Ia mengatakan, akan tetap mengkoordinir kader PDIP di Bali begitu juga dengan Bupati dan Wakil Bupati, termasuk DPRD Fraksi PDIP Kabupaten Badung.
“Bahkan kalau bisa, mohon maaf sekali astungkara misalkan, saya ini bisa berhasil dan paket Koster Giri ini menang, karir Giri Prasta sampai 15 tahun lho. Itu lebih kuat lagi jangkauannya,” tandasnya.
Ketika ditanya kembali mengenai optimisme melawan Mulia-PAS, Giri mengatakan sangat optimistis.
Terlebih kata dia, Koster dan dirinya sudah mengabdi di pemerintah dari tahun 2017.
Diakuinya, sempat pergerakan memajukan Bali stuck itu di tahun pandemi Covid-19, namun setelah itu programnya, kata Giri, masih berlanjut terus.
“Cita-cita kami ini sudah kami lakukan sampai di luar Pulau Bali, (seperti) di Papua, membangun pura di luar Bali. Dan ini akan kami lebarkan lagi cakupan, terutama kepada saudara-saudara kami warga Bali yang ada di daerah transmigrasi. Saya tidak katakan target, saya inginkan satu menang, dengan dukungan masyarakat Bali,” bebernya.
Paslon Koster-Giri akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali, Kamis 29 Agustus 2024.
Saat akan mendaftar, diperkirakan 1.300 kader PDIP yang akan ikut.
Hal tersebut diungkapkan Dewa Made Mahayadnya atau yang akrab disapa Dewa Jack selaku Bendahara PDIP Bali.
“Ya kami kirab budaya seperti biasa. Yang terjadwal tadi 1.310 (kader ikut kirab), tapi karena kami punya calon wakil gubernur dari Badung, hari ini rapat mudah-mudahan tambah dari 1.300 itu menjadi beribu-ribu nanti,” kata Dewa Jack, Senin 26 Agustus 2024.
Nantinya Koster akan mengenakan baju berwarna putih dengan udeng yang berwarna putih juga.
Giri Prasta akan mengenakan pakaian berwarna hitam dengan udeng prada (songket).
Nantinya pendaftaran dilakukan jalan kaki bersama rombongan dari kantor DPD PDIP ke kantor KPU Bali dengan jarak kurang lebih 400 meter.
Ketika disinggung mengapa tak menggunakan pakaian berwarna merah yang melekat pada ciri khas PDIP, Dewa Jack mengatakan calon wali kota, bupati dan wabup sudah mengenakan pakaian berwarna merah.
“Soalnya bupati/wabup pakai merah. Nanti kalau merah semua susah juga. Gitu kan kita harus pasang baliho gubernur, wakil gubernur sama bupati/wabup, wali kota/wakil wali kota. Jadi ini yang merah,” bebernya.
Mundur Sebelum Daftar
Sementara itu, Made Muliawan Arya alias De Gadjah resmi akan maju di Pilkada 2024 menjadi bakal cagub Bali dari Partai Gerindra.
Sebelumnya, De Gadjah merupakan Anggota DPRD Provinsi Bali terpilih dengan raihan suara tertinggi di daerah pemilihan Kota Denpasar.
De Gadjah mengantongi 49.091 suara pada Pemilu 2024 lalu.
Seiring berjalannya waktu, De Gadjah pun dideklarasikan sebagai calon Gubernur dari Partai Gerindra untuk Provinsi Bali.
Untuk dapat mendaftarkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur ke KPU Bali, De Gadjah harus mengundurkan diri dari kursi legislatif.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan menjelaskan proses pengunduran diri anggota DPRD untuk mengikuti Pilkada.
“Dia (De Gadjah) akan mengundurkan diri sebagai calon terpilih. Dia mengundurkan diri ke partainya dan partainya bersurat ke kita. Dan kita memplenokan dengan mengubah SK calon terpilih supaya nanti penggantinya yang dilantik,” kata Lidartawan, Senin 26 Agustus 2024.
Lidartawan mengatakan, pada saat pendaftaran calon Pilkada, yang merupakan anggota DPRD harus sudah memiliki surat pengunduran dirinya.
Lidartawan menegaskan, bahkan jika dapat disiapkan dari sebelumnya akan lebih bagus.
“Tapi kalau kami tidak bisa mengurus kemudian SK-nya sudah ada, berarti itu urusan tapem (tata pemerintahan) urusan di Pemda. Kami hanya sampai di pergantian SK calon terpilih. Setelah itu KPU menyerahkan ke Mendagri,” imbuhnya.
Pelantikan anggota DPRD periode 2024-2029 dilakukan pada 2 September 2024.
Maka dari itu Lidartawan mengimbau agar sesegera mungkin menyetorkan surat pengunduran diri.
“Kalau suratnya cepat, pasti bisa. Kalau enggak, ya enggak bisa. Nanti di penggantian antar waktu (PAW),” katanya.
KPU Bali telah melakukan berbagai persiapan menyambut pendaftaran cagub/cawagub Bali.
Ketua KPU Bali mengatakan telah memastikan segala prosedur sudah siap, termasuk simulasi alur pendaftaran dan pemeriksaan kesehatan calon.
KPU Bali juga berencana mengadakan rapat melalui Zoom dengan ketua-ketua partai politik dan tim pemenangan untuk membahas teknis pelaksanaan pendaftaran, termasuk jumlah maksimal orang yang bisa hadir dalam acara tersebut.
Jumlah orang yang diizinkan masuk ke area pendaftaran akan dibatasi maksimal 20 orang.
Setelah pendaftaran, calon akan menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Bali Mandara pada 1 dan 2 September 2024.
Hingga saat ini, baru satu partai politik yang telah menginformasikan jadwal pendaftarannya ke KPU Bali.
"Baru satu dari PDI Perjuangan yang akan mendaftar tanggal 29 jam 09.00 pagi," katanya. (sar)
Batasi Jumlah Massa Saat Daftar
JELANG pendaftaran pasangan calon untuk Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Denpasar telah melakukan berbagai persiapan.
Dalam pelaksanaan pendaftaran ini, pihaknya akan menggunakan Peraturan KPU (PKPU) nomor 10 tahun 2024 tentang perubahan atas PKPU 8 tahun 2024 terkait pencalonan kepala daerah.
Ketua KPU Denpasar, Dewa Ayu Sekar Anggraeni mengimbau agar bakal Paslon tidak membawa terlalu banyak massa.
Hal ini untuk mencegah terjadinya potensi permasalahan yang mungkin saja timbul.
Dan terkait pengamanan, pihaknya mengaku sudah ada pengawalan dari Polresta Denpasar selama 24 jam sejak 24 Agustus 2024.
Sebelumnya, pada 24-26 Agustus KPU Denpasar telah mengumumkan untuk pendaftaran Paslon melalui website hingga media.
Pendaftaran pada 27 dan 28 Agustus digelar pukul 08.00 - 16.00 Wita. Sedangkan pada 29 Agustus 2024 pukul 08.00 - 23.59 Wita.
“Sore ini (kemarin, Red), kami gelar simulasi pendaftaran pasangan calon. Sesuai dengan tahapan dari KPU RI pendaftaran dilakukan pada 27 sampai 29 Agustus 20924,” kata Sekar Anggraeni, Senin 26 Agustus 2024.
Pihaknya mengatakan, jelang pendaftaran Paslon, sudah ada dua tim paslon yang berkonsultasi dengan helpdesk KPU Denpasar.
Keduanya yakni perwakilan dari PDI Perjuangan, Sabtu 24 Agustus 2024 sore, dan Partai Gerindra, Minggu 25 Agustus 2024 pagi.
“Hal yang dikonsultasikan terkait hal-hal yang menyangkut persyaratan pencalonan maupun dokumen yang perlu disetorkan saat pendaftaran,” imbuhnya.
Pihaknya pun menyampaikan dalam Pilkada serentak ini, seluruh dokumen wajib diunggah melalui Sistem Informasi Pencalonan Pilkada 2024 atau Silonkada.
Pihaknya meminta agar menugaskan satu orang operator Silonkada dan satu orang LO atau narahubung untuk koordinasi terkait persiapan pendaftaran.
Mekanisme penerimaan sesuai arahan KPU Bali yang bisa masuk ke dalam ruangan yakni pasangan calon beserta istri, ketua dan sekretaris partai pengusung, LO, admin atau operator Silonkada, dan fotografer.
Selain tim Paslon, juga ada Bawaslu selaku pengawas penyelenggaraan Pilkada dan anggota Pokja pencalonan yang terdiri dari beberapa instansi.
Setelah pendaftaran diterima, pihaknya menyediakan tempat untuk konferensi pers di depan lobi kantor KPU.
Sementara itu, untuk paslon yang sudah bersurat resmi ke KPU untuk pendaftaran baru Paslon dari PDI Perjuangan.
Di mana mereka akan melakukan pendaftaran pada 29 Agustus 2024 pukul 09.00 Wita.
“Kalau partai lain belum ada bersurat resmi,” katanya.
Di Gianyar, Ketua KPU setempat, I Wayan Mura akan membatasi 50 orang saja yang bisa masuk ke areal kantor KPU Gianyar saat ada bacalon yang mendaftar untuk Pilkada Gianyar 2024.
"Pendaftaran kita buka 27-29 Agustus. Karena hajatan 5 tahunan, tentunya para bakal calon akan mengerahkan massa untuk datang ke sini. Tapi karena keterbatasan tempat, kita hanya batasi 50 orang saja yang bisa masuk ke areal kantor KPU," ujar Mura, Senin 26 Agustus 2024.
Bahkan, kata Mura, 50 orang ini akan kembali dikurangi untuk masuk ke ruang pendaftaran, yakni hanya 20 orang termasuk bacalon, pengurus partai pengusung dan pendamping.
"Setiap yang masuk akan diberikan nametag. Kami memohon permakluman atas hal ini," ujar Mura.
Terkait syarat pendaftaran, Mura menegaskan bahwa pihaknya mengacu pada Putusan Mahkamah Konstitusi.
"Kita mengacu pada Putusan MK, jadi sekarang semua partai peserta Pileg 2024 bisa mengusung calon, dengan syarat terkumpul suara 8,5 persen dari total DPT 390 ribuan," ujarnya.
Sementara itu, KPU Jembrana menggelar simulasi pendaftaran bacabupati/cawabup Jembrana Pilkada 2024 di KPU setempat, Senin 26 Agustus 2024.
Secara umum, ada dua tim Paslon yang sudah bersurat bahwa melakukan pendaftaran pada hari terakhir pendaftaran calon yakni Kamis 29 Agustus 2024.
Pihak penyelenggara telah berkoordinasi dengan Polres Jembrana untuk pengamanan serta membatasi 100 orang pendamping yang masuk ke halaman KPU Jembrana.
Ketua KPU Jembrana, I Ketut Adi Sanjaya menjelaskan, waktu pendaftaran bacabup/cawabup Jembrana digelar 27-29 Agustus 2024.
Pihaknya telah menggelar simulasi dan menyusun SOP untuk proses pendaftaran.
"Karena keterbatasan tempat, pasangan calon hanya membawa peserta maksimal 100 orang ke halaman kami (KPU Jembrana)," sebut Adi Sanjaya, Senin 26 Agustus 2024.
Kemudian, kata dia, untuk yang bisa masuk ke ruangan melakukan proses pendaftaran adalah mulai dari calon serta istri, admin, LO serta pimpinan parpol pengusul pasangan calon yang dimaksud.
Setelah itu akan dilakukan proses pengecekan syarat pencalonan.
"Yang wajib adalah dokumen terkait kepengurusan tingkat pusat, kabupaten serta dokumen persetujuan dan kesepakatan pencalonan yang ditandatangani partai pengusul. Total ada 15 item syarat pencalonan yang harus dipenuhi atau dilengkapi oleh calon. Untuk kebenarannya nanti akan diverifikasi pada tahap verifikasi," tegasnya.
Disinggung mengenai apakah sudah ada tim Paslon yang sudah koordinasi dengan KPU terkait pencalonan pada Pilkada 2024 ini, Adi Sanjaya menyebutkan hingga saat ini sudah ada dua tim atau LO Paslon yang datang untuk koordinasi. Mereka lebih fokus terhadap admin silon.
Karena semuanya berproses di Silonkada termasuk verifikasinya serta tanda terimanya.
Meskipun akan mendaftar pada hari yang sama yakni Kamis 29 Agustus 2024, dua paslon itu akan dilakukan pada waktu atau jam yang berbeda yakni pukul 10.00 Wita serta pukul 13.00 Wita. (sup/weg/mpa)
KIM Plus di Gianyar Terancam Keropos
MENJELANG hari pendaftaran bacabup/cawabup Gianyar 2024, Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus di Gianyar diterjang isu tak sedap.
Mereka bakal ditinggal oleh dua partai koalisi, yakni Golkar dan Demokrat.
Hal tersebut dikuatkan dengan belum munculnya rekomendasi untuk Paket Kata (Kakarsana -Tagel Arjana) yang akan diusung KIM plus.
Bahkan seperti tersambar petir, kedua partai yang relatif memiliki suara besar di KIM plus tersebut, juga dikabarkan akan mengarahkan rekomendasinya pada Paket Aman (Agus Mahayastra-Agung Mayun) yang diusung PDIP Gianyar.
Sekretaris DPD II Golkar Gianyar, I Made Suteja saat ditemui, Senin 26 Agustus 2024, enggan mengomentari hal tersebut.
Namun ia tidak membantah atau mengiyakan isu tersebut.
"Sabar, Senin sore pasti ada keputusan," ujarnya.
Ketua Gerindra Gianyar, I Wayan Tagel Arjana, yang juga bacawabup KIM mengatakan, dirinya juga telah mendengar isu tersebut.
Tagel mengatakan, jikapun hal tersebut benar, dirinya tidak merasa tersakiti.
"Sedikit pun saya tidak merasa tersakiti, malahan kita tahu siapa kawan siapa lawan," ujarnya.
Informasi dihimpun Tribun Bali, Senin sore ini Golkar Gianyar akan membawa rekomendasi untuk bacalon di Pilkada Gianyar dari DPD I Golkar Bali di Denpasar.
Namun terkait rekomendasi tersebut untuk siapa, belum ada yang bisa memastikan. Santer kabar, rekomendasi tersebut untuk Paket Aman.
Di Pilkada Denpasar, paslon Gede Ngurah Ambara Putra-Nengah Yasa Adi Susanto sudah siap melakukan pendaftaran ke KPU Denpasar.
Namun karena masih menunggu Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), pendaftaran akan dilakukan 28 atau 29 Agustus.
"Pendaftaran rencana ambil hari terakhir setelah kami diskusikan karena masih upload berkas ke aplikasi Silon. Mungkin 28 atau 29, masih nunggu juga teman-teman di partai lain ada PKN, PAN kami tunggu pulang dari Jakarta kami hormati," kata Ketua DPC Gerindra Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra saat ditemui di DPD Gerindra Bali, Senin 26 Agustus 2024.
Saat ini dirinya mengatakan baru tiga partai yang bergabung mengusung Ambara-Adi yakni Gerindra, PSI dan Nasdem.
Terkait dengan partai lain yang tergabung dengan KIM pihaknya mengaku masih menunggu.
"KIM untuk Golkar dan Demokrat kami masih menunggu. Karena Partai Golkar baru ada perubahan dari Pak Airlangga ke Pak Bahlil, mungkin ada penyesuaian-penyesuaian. Kami berharap Golkar merapat ke kami untuk jalannya KIM," imbuhnya.
Di Pilkada Badung, bacabup/cawabup dari PDIP I Wayan Adi Arnawa-I Bagus Alit Sucipta (ADI-CIPTA) akan mendaftar ke KPU Badung, Kamis 29 Agustus 2024, pukul 09.00 Wita.
Sekretari Tim Pemenang paket ADI-CIPTA, I Putu Parwata mengatakan, pendaftaran dilakukan dengan parade budaya.
Tidak hanya itu rombongan Moge khususnya Harley dan mobil Jeep akan ikut mengantarkan paslon tersebut.
Pasangan bacabup/cawabup Badung I Wayan Suyasa-Putu Alit Yandinata mengambil rekomendasi ke Partai Golkar dan Partai Gerindra, Senin 26 Agustus 2024.
Mereka datang ke DPD Partai Golkar bersama para simpatisan.
Setelah ke DPD Golkar pasangan Suyadinata datang ke DPD Gerindra untuk menerima rekomendasi bersama calon kepala daerah lainnya.
Pasangan ini rencananya mendaftar ke KPU Badung, Kamis 29 Agustus 2024, pukul 15.00 Wita.
Wayan Suyasa mengatakan dirinya mendahului mengambil rekomendasi ke DPD Golkar karena menurutnya rekomendasi sudah turun.
"Khusus Badung sudah selesai, mungkin ada perlu diselaraskan untuk kabupaten dan kota lain. Saya mendahului karena sudah dapat kopian, memfoto, bahwa kami di Badung sudah dapat surat rekomendasi dari Golkar," imbuhnya.
Di Pilkada Tabanan, bacabup/cawabup Tabanan I Komang Gede Sanjaya -I Made Dirga (paket SANDI) akan mendaftar ke KPU Tabanan, Kamis 29 Agustus 2024.
Sekretaris DPC PDIP Tabanan, I Nyoman Arnawa pendaftaran akan dihadiri oleh puluhan ribu kader PDIP dari berbagai kecamatan di Tabanan.
"Massa akan berkumpul di Taman Bung Karno pukul 08.00 Wita, dan arak-arakan akan dimulai setelah semua elemen budaya siap," jelas Arnawa.
Di Pilkada Buleleng, bacabup/cawabup Buleleng dari PDIP, Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna mendaftar ke KPU, Kamis 29 Agustus 2024.
Bacabup PDIP, Nyoman Sutjidra mengatakan, sesuai rencana pendaftaran dilakukan pukul 08.00 Wita dengan titik awal di Gedung Kesenian Gede Manik.
Kemudian pihaknya beserta rombongan berjalan kaki ke Gedung KPU, yang dijadwalkan tiba pukul 10.00 Wita.
Di Pilkada Jembrana, bacawabup Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat mendatangi Kantor DPD PDIP Bali, Senin 26 Agustus 2024 siang.
Ia datang bersama ayahnya, I Gede Winasa yang juga sebagai Ketua Tim Pemenangan pasangan Bang-Ipat.
Menariknya, Ipat bersama Winasa mengenakan "baju merah" saat datang ke kandang Banteng Bali ini.
Ipat mengakui, penggunaan baju merah karena suatu kebetulan saja. Ia juga menyebutkan, dirinya memiliki banyak warna baju, mulai dari hijau, kuning dan lainnya.
Ipat juga mengakui sampai saat ini masih memegang KTA Golkar.
"Datang ke DPD hanya koordinasi terkait persiapan deklarasi serta pendaftaran calon ke KPU nanti. Termasuk juga penyampaian visi misi. Ini semua kabupaten/kota kok," kata Ipat, Senin sore. (weg/sup/gus/mer/sar)
Kumpulan Artikel Pilkada
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.