Sponspor Content

Bupati Tamba Target Angka Stunting Lebih Rendah Dari Provinsi, Dorong Wujudkan Keluarga Berkualitas

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, seperti menelurkan program Bapak/Bunda Asuh, hingga edukasi untuk menekan kasus perkawinan usia dini.

ISTIMEWA
Pemerintah Kabupaten Jembrana, menargetkan angka stunting di Jembrana bisa di bawah target Provinsi Bali yakni 6,15 persen, bahkan menyentuh zero kasus. 

TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah Kabupaten Jembrana, menargetkan angka stunting di Jembrana bisa di bawah target Provinsi Bali yakni 6,15 persen, bahkan menyentuh zero kasus.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, seperti menelurkan program Bapak/Bunda Asuh, hingga edukasi untuk menekan kasus perkawinan usia dini.

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba didampingi Ny. Candrawati Tamba membuka kegiatan Sosialisasi Penguatan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Menuju Indonesia Emas 2045 dalam rangka Semarak Pelayanan Terpadu KB (SEPADU KB) dan HUT Kota Negara ke-129 Tahun 2024 di Gedung Sentra Tenun, Rabu 28 Agustus 2024. 

Sekretaris BKKBN Provinsi Bali, I Made Arnawa menyampaikan bahwa pelayanan KB dan kesehatan reproduksi menjadi salah satu upaya sensitif dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. 

Baca juga: Dilirik Tim Liga Pro Arab Saudi, Pemain Potensial Manchester City Akhirnya Dilepas, Harga Fantastis

Baca juga: TEMBAK Jatuh Drone! Polda Bali Itu untuk Hindari Sabotase di Sekitar KPU, Selama Tahap Pendaftaran

Pemerintah Kabupaten Jembrana, menargetkan angka stunting di Jembrana bisa di bawah target Provinsi Bali yakni 6,15 persen, bahkan menyentuh zero kasus.
Pemerintah Kabupaten Jembrana, menargetkan angka stunting di Jembrana bisa di bawah target Provinsi Bali yakni 6,15 persen, bahkan menyentuh zero kasus. (ISTIMEWA)

Terlebih, penurunan angka stunting merupakan salah satu target strategis nasional. Pada tahun 2024 penurunan prevalensi stunting secara nasional ditargetkan bisa mencapai angka 14 persen.

Kegiatan hari ini merupakan salah satu upaya upaya spesifik dan sensitif penurunan stunting, menyongsong Indonesia Emas 2045.

Bupati Tamba menyampaikan dukungan penuh terkait program-program BKKBN. Karena menurutnya, tidak ada wilayah yang akan maju tanpa peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Salah satu aspek peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah harus menurunkan prevalensi stunting.

Menurutnya kasus yang masih kerap terjadi adalah perkawinan usia dini. "Stunting tidak hanya perkara mengurus kesehatan bayi setelah bayi lahir. Namun harus diperhatikan dari kesehatan ibu bahkan sebelum  mengandung. Demikian perlu kerja keras dan dukungan dari banyak pihak untuk membesarkan anak-anak generasi muda yang sehat dan cerdas", ucapnya.

Lebih lanjut, Tamba mengatakan saat ini kesadaran masyarakat untuk KB semakin meningkat. SPADU KB ini merupakan terobosan yang sangat baik dalam mendekatkan intervensi langsung kepada sasaran. Karena sekarang diberi sosialisasi, besoknya langsung diberikan pelayanan KB secara gratis. 

"Harapan saya, semakin banyak pasangan yang sadar dan paham akan pentingnya merencanakan sebuah keluarga, tidak hanya kuantitas tetapi bagaimana membangun keluarga yang berkualitas," harapnya.

Program KB ini memang harus didukung agar masyarakat di Jembrana semakin sejahtera, anak-anak tumbuh sehat serta mencegah terjadinya stunting

Untuk diketahui tahun 2021 kasus stunting di Jembrana masih tinggi yakni di angka 14,3 persen. Astungkara berkat kerja keras seluruh pihak dalam kurun waktu 2 tahun turun jadi 8,7 %.

"Namun kita tidak ingin berpuas diri, kita ingin di tahun 2024 ini angka stunting di Jembrana bisa dibawah target provinsi Bali yakni 6,15 ?hkan menyentuh zero kasus," tandasnya.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved