UMKM Bali
Tjokorda Kembangkan Produk Teh Berkualitas di Bali, Brew Me Tea Mendunia, Libatkan Petani Lokal
Brew Me Tea diharapkan menjadi ikon minuman Indonesia dan menjadi salah satu produk lokal yang mendunia. Libatkan puluhan petani lokal
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Berawal dari suburnya perkebunan di Tabanan yang memproduksi teh kering dari tanaman teh yang dibudidayakan secara massal di Pulau Bali.
Ide tercetus dari Tjokorda Alit Darma Putra untuk mengembangkan teh sebagai hasil budidaya melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dirintis.
Hal itu selaras dengan sektor pertanian menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada kuartal III tahun 2023, sektor pertanian tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 1,46 persen (y-o-y) dan berkontribusi sebesar 13,57 persen ke PDB nasional.
Baca juga: UMKM Domu Wire Craftsman: Menghidupkan Kembali Warisan Sumba dalam Karya Seni Anyaman Kawat
Tjokorda mengembangkan produk teh artisan berkualitas dan dikemas dengan desain unik yang mencerminkan produk teh premium dan kekinian yang diberi nama Brew Me Tea.
Director Brew Me Find Blend ini membudidayakan perkebunan teh secara organik maupun non-organik, baik teh hitam, teh hijau, teh oolong, white peony, silver needle, maupun matcha tea.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa produksi teh nasional pada tahun 2022 sebesar 136.800 ton.
Usaha teh ikonik Bali ini juga buah pemikiran panjang seorang pengusaha asal Bali, Ir. Ketut Gede Yudantara, dengan visi menjadikan Bali tidak hanya terkenal dengan pariwisatanya, tetapi juga dikenal dengan produk-produk berkualitas, salah satunya minuman teh.
Brew Me Tea yang dilahirkan Tjokorda diharapkan menjadi ikon minuman Indonesia dan menjadi salah satu produk lokal yang mendunia.
“Di awal tahun 2000-an, banyak produk teh premium yang beredar di Indonesia maupun di Pulau Bali merupakan produk impor, sehingga kami ingin dapat menyaingi produk impor tersebut," kata Tjokorda di perkebunan miliknya dalam acara media workshop, pada Kamis 29 Agustus 2024 sore.
Terbukti, di pasar produk teh artisan di Bali, usaha yang dirintisnya sudah menguasai pasar yang mulai merambah pasar di luar Pulau Bali, seperti Jakarta, Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara Barat, bahkan merambah pasar internasional.
Usaha tehnya dibentuk dengan pemikiran keberlanjutan, memperhatikan tata kelola yang transparan untuk sebuah produk premium dengan berlandaskan pada prinsip Environment, Social, and Governance (ESG).
Pihaknya juga konsisten melakukan pengujian secara terus-menerus dan inovasi berkelanjutan yang terus ditingkatkan untuk menghadirkan produk-produk dengan kualitas terbaik dan berbeda.
Dalam upaya tampil unggul di tengah persaingan pasar teh artisan, ia terus berbenah dalam berbagai aspek, seperti pengolahan perkebunan, pelatihan bagi karyawan, serta melakukan koordinasi yang efektif agar dapat terus relevan dengan kebutuhan pelanggan.
Sejak awal membangun usaha ini, kedua pendiri itu memiliki tujuan untuk dapat memberdayakan petani lokal melalui bisnis usaha teh yang menghasilkan racikan berkualitas premium.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.