Berita Buleleng
Agar Dilirik Wisatawan, Desa Les Buleleng Diminta Siapkan SDM
Desa Les memiliki satu tradisi kearifan lokal yang berbeda dengan desa-desa lain di Bali yakni tidak ada pembakaran jenazah.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA — Desa Les Buleleng dipilih menjadi salah satu Desa Wisata Ramah Perempuan (DWRP).
Pemberian gelar Desa Wisata ini akan memberikan tantangan, di mana akan memberikan peluang lebih besar pada perempuan yang memiliki peran sangat penting.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat datang ke Desa Les, Sabtu 31 Agustus 2024.
“Di Kemenparekraf sudah dilakukan sekarang kita akan lakukan di satuan pemerintahan yang terakar rumput di Desa Wisata, semoga bisa menjadi inspirasi bagi 6.016 Desa Wisata yang ada,” jelas Sandiaga.
Baca juga: Menparekraf Akan Hadirkan Sound Healing Sebagai Wellness Alternatif di Desa Wisata
Kata Sandiaga, Desa Les memiliki satu tradisi kearifan lokal yang berbeda dengan desa-desa lain di Bali yakni tidak ada pembakaran jenazah.
Dan Sandiaga meyakini hal ini bisa menjadi daya tarik untuk Desa Les.
Ada beberapa PR untuk Desa Les menyiapkan konsep pariwisata berbasis kelestarian lingkungan yang lebih kuat lagi.
Terlebih jika dilihat beberapa produk dari Desa Les sangat mendukung minat wisatawan datang.
“Jika ini saya garisbawahi segera diputuskan pemerintahan selanjutnya untuk membangun Bandara Bali Utara di bagian Timur Desa Les akan menjadi zona pertama ini harus disiapkan betul SDM-nya. Bali Utara ini harus berbasis komunitas dan budaya, lingkungan berkualitas dan berkelanjutan,” tutupnya.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan perlu dorongan kembali untuk peran perempuan di Desa Wisata ramah perempuan agar betul-betul memanfaatkan peluang dan kesempatan ini, jangan disia-siakan.
Di Desa Wisata terdapat 7 indikator, salah satunya partisipasi perempuan yang selama ini dilihat masih menjadi PR untuk didorong.
Karena untuk menghadirkan 30 persen saja dari itu sangat susah makanya kriterianya masih 15 persen.
“Makanya bagi perempuan yang ada di Les Desa Wisata ini kita harapkan jangan sia-siakan kesempatan ini untuk peluang yang ada,” jelas Bintang.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.