Berita Klungkung
Ajak Tamu Jadi Orang Bali dalam Satu Hari, Pelestarian Kuliner di Desa Wisata Bakas Lolos Final
Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung menjalani tahapan penilaian lapangan oleh tim penilai Lomba Kreativitas Inovasi Teknologi Masyarakat
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung menjalani tahapan penilaian lapangan oleh tim penilai Lomba Kreativitas Inovasi Teknologi Masyarakat, Bali Swacitta Nugraha, Rabu (12 /6).
Tahapan ini dilakukan setelah inovasi yang digagas Wayan Arsa yakni "Pelestarian Budaya Kuliner Bali dalam Pengembangan Desa Wisata Bakas, Kabupaten Klungkung" lolos ke babak final.
Kehadiran dewan tim penilai dari Provinsi ini disambut Sekretaris Daerah Anak Agung Gde Lesmana, bersama Kepala Brida Kabupaten Klungkung Ketut Budiarta serta prajuru adat dan dinas Desa Bakas Kecamatan Banjarangkan.
Sekretaris Daerah, Anak Agung Gde Lesmana mengatakan, lomba inovasi masyarakat yang diprakarsai oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali ini adalah wujud nyata semangat kreativitas dan inovasi yang tumbuh subur di tengah masyarakat.
Baca juga: J&T Connect Preneur Tour, 100 UMKM Lokal Bali Diajak Percantik Tampilan Produk
Baca juga: Keduanya Divonis 6 Bulan Tanpa Penjara, Sidang Kasus Penodaan Agama Saat Nyepi di Buleleng

"Melalui inovasi kita akan dapat menemukan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat," ujar Sekda Anak Agung Gde Lesmana, Kamis (13/6).
Sementara itu, Wayan Arsa menjagokan program Satu Hari Menjadi Orang Bali dalam rangka Melestarikan Kuliner Bali dan Pengembangan Desa Wisata Bakas. Program inovatifnya ini menawarkan dan mengajarkan berbagai aktivitas keseharian masyarakat tradisional Bali.
Kepada tamu yang menginap di rumah pribadinya, ia mengajak mereka membuat sesajen, membuat masakan khas bumbu Bali, latihan menari, berbelanja ke pasar tradisional serta menikmati keindahan alam di Desa Bakas.
"Perangkat desa mulai dari desa adat maupun dinas bahkan subak sangat mendukung program ini. Dengan semakin berkembangnya desa wisata bakas tentu akan memberikan dampak bagi perekonomian warga desa." Ujar Wayan Arsa yang juga pemilik Arsa Wayan Guest House.
Ketua rombongan tim penilai yakni Prof I Wayan Supartha mengatakan penganugerahan ini adalah dalam upaya meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menghasilkan dan memanfaatkan inovasi teknologi untuk mendukung kegiatannya, sehingga menghasilkan produk yang berdaya saing dan bernilai jual.
"Inti dari sebuah inovasi yakni ada ide atau karya baru yang belum pernah dimunculkan. Yang akan membawa perubahan ke arah kebaruan yang memberikan nilai tambah dan daya saing serta lalu dijual. Tidak cukup hanya sesuatu yang baru, namun cirinya ada transformasi perubahan bentuk ke arah kemajuan."pungkasnya.
Lebih lanjut Prof Supartha mengatakan Inovasi tidak bisa berjalan sendiri untuk berkembang, namun harus ada pendukung yakni manusia dalam memberdayakan sumber daya dan potensi yang ada. (mit)
Dishub Segera Kumpulkan Sopir Pariwisata, Angkutan Plat Luar Bali Marak Beroperasi di Nusa Penida |
![]() |
---|
DARAH Sapi Kurban Simbol Pengorbanan Suci, Mecaru Mejaga-jaga di Desa Adat Besang Kawan Tohjiwa |
![]() |
---|
Kemacetan Jadi Imbas Kemajuan di Nusa Penida, Angkutan Pariwisata Akan Lebih Ditertibkan |
![]() |
---|
ARUS Balik Penumpang dari Nusa Penida Membludak, Pasca Persembahyangan Bude Cemeng Klawu |
![]() |
---|
MULAI Naik Plafon Sampai Hindari Semburan Kobra, Kisah Damkar Klungkung Evakuasi Ular Berbisa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.