Bencana Alam di Bali

1 PAMEDEK Meninggal & 5 Terluka, Korban Pohon Tumbang di Pura Segara Penataran Ped Nusa Penida

Korban meninggal diketahui bernama Ni Ketut Suarti (64). Warga Dusun Swelagiri, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung

ISTIMEWA
Tumbang - Pohon gepah yang tumbuh di Pura Segara Penataran Ped, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida Klungkung, tumbang, Rabu (5/11) malam. Musibah itu membuat seorang pemedek meninggal dunia. 

TRIBUN-BALI.COM - Pohon gepah yang tumbuh di Pura Segara Penataran Ped, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung tumbang, Rabu (5/11) malam. 

Pohon berukuran besar itu, menimpa beberapa pemedek yang melaksanakan persembahyangan purnama di pura tersebut. Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dari musibah tersebut. 

Korban meninggal diketahui bernama Ni Ketut Suarti (64). Warga Dusun Swelagiri, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan menuju RS Gema Santi Nusa Penida akibat luka parah di bagian kaki.

Lima korban lainnya mengalami luka ringan hingga sedang. Adalah I Wayan Lilar (65) mengalami luka di bagian dahi, Ni Kadek Rumiani (36) masih mengalami syok, Sunarmi Liaturrofiah (20) dalam keadaan hamil muda dan mengalami nyeri bahu, I Wayan Sudiasa (40) luka di bagian mulut, serta Ni Luh Dewiantari (22), luka robek ringan di kaki kanan.

“Akibat insiden tersebut, enam orang menjadi korban, terdiri dari 1 orang meninggal dunia dan 5 lainnya mengalami luka-luka,” ujar Kapolsek Nusa Penida AKP I Ketut Kesuma Jaya, Kamis (6/11).

Baca juga: PENGANGGURAN Terbuka di Bali Capai 43 Ribuan, Bursa Kerja di Denpasar Siapkan 5.742 Lowongan Kerja!

Baca juga: RUSAK Sudah Capai 53 Persen, SDN 1 Bubunan Digelontor Anggaran Rp580 Juta, Ini Kata Bupati Buleleng


Bupati Klungkung, I Made Satria cek di lokasi kejadian pohon gepah tumbang di kawasan Pura Segara Penataran Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Kamis (6/11).
Bupati Klungkung, I Made Satria cek di lokasi kejadian pohon gepah tumbang di kawasan Pura Segara Penataran Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Kamis (6/11). (ISTIMEWA)


“Seluruh korban telah dievakuasi dan mendapatkan perawatan medis di RS Gema Santi Nusa Penida. Kondisi kelima korban luka kini dilaporkan stabil,” kata dia.

Dijelaskan, musibah pohon tumbang tersebut terjadi sekitar pukul 21.15 WITA. Ketika itu ada rombongan yang berjumlah 12 orang dari Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung datang melaksanakan persembahyangan di Pura Penataran Ped. Saat melintas di depan Pura Segara, tiba-tiba pohon besar di area pura tumbang dan menimpa beberapa orang di lokasi. 

Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa cuaca di sekitar lokasi saat kejadian dalam keadaan cerah, tanpa angin kencang maupun hujan. Diduga, pohon berukuran besar tersebut tumbang akibat kondisi batang yang sudah rapuh. 

Personel Polsek Nusa Penida bersama masyarakat dan petugas pura segera melakukan pemotongan dan pembersihan pohon tumbang agar area persembahyangan kembali aman bagi umat. 

“Kami turut berduka cita atas meninggalnya salah satu korban. Personel kami langsung bergerak cepat untuk mengevakuasi korban dan mengamankan lokasi. Kami juga mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati saat beraktivitas di area pura yang banyak pepohonan besar,” ujar Kesuma Jaya.

Sementara itu, jenazah dan para korban lainnya diberangkatkan dari Nusa Penida menuju Klungkung daratan. Pemberangkatan korban dimulai sekitar pukul 07.30 WITA dengan pengawalan langsung personel Polsek Nusa Penida di bawah pimpinan AKP Kesuma Jaya.

Korban diberangkatkan melalui dua jalur laut, masing-masing menggunakan Kapal Roro Nusa Jaya Abadi dari Pelabuhan Roro Nusa Penida menuju Pelabuhan Padang Bai, serta speed boat Gangga Express 27 dari Pelabuhan Sampalan menuju Padang Bai.

Adapun jenazah Suarti, korban asal warga Dusun Swelagiri, Desa Aan, Banjarangkan, Klungkung.  Jenazah Suarti diseberangkan dari Nusa Penida ke Bali daratan, Kamis (6/11).

Jenazah sementara dititipkan di RS Sanjiwani Gianyar, karena di RSUD Klungkung intalasi penitipan jenazah penuh. Pihak keluarga masih akan berunding, untuk menentukan hari baik untuk upacara pengabenan terhadap jenazah Ketut Suarti.

“Sementara jenazah dititip, rencananya di RS Sanjiwani Gianyar. Karena di Desa Aan belum bisa ngaben, karena pujawali di Pura Kentel Gumi,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved