Bencana Alam di Bali

1 PAMEDEK Meninggal & 5 Terluka, Korban Pohon Tumbang di Pura Segara Penataran Ped Nusa Penida

Korban meninggal diketahui bernama Ni Ketut Suarti (64). Warga Dusun Swelagiri, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung

ISTIMEWA
Tumbang - Pohon gepah yang tumbuh di Pura Segara Penataran Ped, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida Klungkung, tumbang, Rabu (5/11) malam. Musibah itu membuat seorang pemedek meninggal dunia. 

Korban lain yang diperbolehkan pulang yaitu I Wayan Lilar (65), luka di bagian dahi, Ni Kadek Rumiani (36), masih mengalami syok, Sunarmi Liaturrofiah (20) dalam keadaan hamil muda dan mengalami nyeri bahu, I Wayan Sudiasa (40), luka di bagian mulut. Mereka merupakan pemedek asal Dusun Swelagiri, Desa Aan, Sementara korban Ni Luh Dewiantari, asal Desa Kutampi, Nusa Penida, telah lebih dahulu dipulangkan dalam kondisi stabil.

AKP Kesuma Jaya menjelaskan, pihaknya menurunkan sejumlah personel untuk mengawal dan mengamankan proses evakuasi serta pemberangkatan korban sejak pagi hari. 

“Kami pastikan seluruh proses pemberangkatan berjalan dengan aman dan lancar. Personel kami hadir di setiap titik pelabuhan untuk membantu keluarga korban dan memastikan tidak ada hambatan selama proses berlangsung,” ujar Kesuma Jaya.

Selain memastikan keamanan, Polsek Nusa Penida juga turut memberikan pendampingan kemanusiaan kepada keluarga korban yang tampak masih dalam suasana duka.

“Kami turut berduka cita atas meninggalnya korban Ni Ketut Suarti. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan para korban lainnya segera pulih,” ungkap Kesuma Jaya.

Dari hasil pengawasan di lapangan, pemberangkatan korban total 13 orang, terdiri dari 5 korban dan 8 anggota keluarga.

Di sisi lain, duka mendalam menyelimuti keluarga Suarti. Lansia tersebut berpulang karena musibah pohon tumbang. Padahal saat itu, ia dan keluarganya hendak melakukan persembahyangan Hari Purnama. 

Perbekel Desa Aan, I Wayan Wira Adnyana menjelaskan, ketika itu korban bersembahyang bersama keluarganya. “Beliau bersembahyang ke Nusa Penida bersama keluarganya. Ada suaminya, ada keponakannya, karena memang kemarin Hari Purnama,” ungkap I Wayan Wira Adnyana, Kamis (6/11).

Adnyana mengenal sosok Ni Ketut Suarti sebagai wanita pekerja keras. Meskipun sudah berusia senja, Suati tetap tekun menjalani pekerjaanya sebagai buruh bangunan. “Ia sering bantu anaknya sebagai buruh bangunan,” ungkap Wira Adnyana yang juga masih berkerabat dengan korban. (mit)


DISEBERANGKAN - Korban tertimpa pohon tumbang di kawasan Pura Segara Penataran Ped saat diseberangkan dari Nusa Penida, Kamis (6/11).
DISEBERANGKAN - Korban tertimpa pohon tumbang di kawasan Pura Segara Penataran Ped saat diseberangkan dari Nusa Penida, Kamis (6/11). (ISTIMEWA)


Pengempon Pura Gelar Guru Piduka

Pasca insiden pohon tumbang yang menewaskan seorang pemedek di areal Pura Segara Penataran Ped, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, pengempon pura berencana menggelar upacara guru piduka. 

Upacara ini dilakukan sebagai bentuk permohonan maaf serta untuk memulihkan kesucian pura pasca musibah tersebut.

Ketua Pengempon Pura Penataran Ped, Si Nyoman Sukarta menjelaskan, prosesi telah mulai dilaksanakan kemarin.

“Untuk upakara hari ini (kemarin), dilaksanakan meguru piduka, bendu piduka wewantenan asoroh, serta caru abrumbunan di Prahyangan Pura Segara. Sedangkan di Prahyangan lainnya disiapkan banten praspejati dan banten sorohan,” ujarnya, Kamis (6/11).

Menurutnya, seluruh rangkaian upacara dilaksanakan berdasarkan petunjuk dari Ida Sulunggih (pendeta). 

“Untuk upakara selanjutnya, Ide Buda (pendeta) masih mencari petunjuk di lontar. Namun yang pasti, upacara lanjutan tidak boleh lewat dari satu bulan,” tambahnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved