KTT IAF & HLF MSP
Buka HLF MSP dan IAF ke-2 di Bali, Presiden Jokowi Tekankan Empat Poin Penting Ini
Menurut Kepala Negara, padahal hanya tersisa enam tahun menuju 2030 dan baru 17 persen target SDGs tercapai.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo secara resmi membuka Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2, Senin 2 September 2024, di The Mulia Hotel & Resort Bali, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa kita semua hendak menciptakan perubahan positif di tengah dunia yang penuh dengan tantangan, baik tantangan terkait pelambatan ekonomi, tingkat pengangguran dan inflasi yang belum membaik, maupun ketegangan geopolitik yang terus berlanjut yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan mengganggu rantai pasok global.
Namun yang sangat disayangkan, di saat seperti ini solidaritas internasional justru menurun, semangat multilateralisme semakin dikesampingkan dan fragmentasi semakin melebar.
“Dan pada akhirnya, negara-negara berkembang adalah yang paling terdampak. Jutaan rakyat negara berkembang adalah yang paling merasakan kesulitan,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Hadiri Indonesia-Africa Forum ke-2, Minggu 1 September Bertolak ke Bali
Menurut Kepala Negara, padahal hanya tersisa enam tahun menuju 2030 dan baru 17 persen target SDGs tercapai.
Oleh sebab itu, kita memerlukan arah dan visi baru, kita memerlukan strategi baru, kita memerlukan langkah taktis baru untuk wujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang. Untuk itu, Jokowi ingin menekankan empat poin.
“Yang pertama, pencapaian target SDG harus tetap menjadi fokus utama pembangunan global, yang diselaraskan dengan prioritas pembangunan nasional dan regional termasuk Agenda 2063 Afrika dan didukung Kemitraan Multi-Pihak,” jelasnya.
Yang kedua, Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari solusi global membela kepentingan Global South sekaligus menjadi bridge builder dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan dan solidaritas dalam mempercepat pencapaian SDG.
“Ini adalah komitmen yang konsisten Indonesia usung sejak Konferensi Asia Afrika 69 tahun yang lalu,” tegas Presiden Jokowi.
Ketiga, Indonesia siap bermitra dengan siapapun, utamanya dengan kawasan Afrika sebagai kunci agenda pembangunan global.
Hasil kemitraan Indonesia-Afrika sejauh ini sangat nyata membawa peningkatan pesat volume perdagangan dan berbagai kesepakatan perjanjian perdagangan.
“Bahkan, Indonesia-Africa Forum tahun ini telah mencatat kesepakatan bisnis yang nilainya mencapai $3,5 miliar, hampir 6 kali lipat dari IAF pertama di tahun 2018,” ungkap Presiden Jokowi.
Keempat, solidaritas global perlu dihidupkan kembali untuk meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan, untuk meningkatkan kerja sama Utara-Selatan, sehingga kita dapat saling melengkapi, dapat saling bahu membahu dalam mengatasi tantangan-tantangan global.
“Dan dengan semangat yang sama tahun depan, Indonesia akan menyelenggarakan Platinum Jubilee of the Asian African Conference, memperingati 70 tahun KTT Asia Afrika,” tutur Presiden Jokowi.
Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 pada tanggal 1-3 September 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.