KTT IAF & HLF MSP

Buka HLF MSP dan IAF ke-2 di Bali, Presiden Jokowi Tekankan Empat Poin Penting Ini

Menurut Kepala Negara, padahal hanya tersisa enam tahun menuju 2030 dan baru 17 persen target SDGs tercapai.

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Tangkapan layar dari siaran langsung YouTube Sekretariat Negara saat pembukaan Sesi Joint Leaders’ Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi- Pihak dan Forum Indonesia-Afrika ke-2 - Buka HLF MSP dan IAF ke-2 di Bali, Presiden Jokowi Tekankan Empat Poin Penting Ini 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo secara resmi membuka Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2, Senin 2 September 2024, di The Mulia Hotel & Resort Bali, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa kita semua hendak menciptakan perubahan positif di tengah dunia yang penuh dengan tantangan, baik tantangan terkait pelambatan ekonomi, tingkat pengangguran dan inflasi yang belum membaik, maupun ketegangan geopolitik yang terus berlanjut yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan mengganggu rantai pasok global.

Namun yang sangat disayangkan, di saat seperti ini solidaritas internasional justru menurun, semangat multilateralisme semakin dikesampingkan dan fragmentasi semakin melebar. 

“Dan pada akhirnya, negara-negara berkembang adalah yang paling terdampak. Jutaan rakyat negara berkembang adalah yang paling merasakan kesulitan,” kata Presiden Jokowi. 

Baca juga: Presiden Jokowi Akan Hadiri Indonesia-Africa Forum ke-2, Minggu 1 September Bertolak ke Bali

Menurut Kepala Negara, padahal hanya tersisa enam tahun menuju 2030 dan baru 17 persen target SDGs tercapai.

Oleh sebab itu, kita memerlukan arah dan visi baru, kita memerlukan strategi baru, kita memerlukan langkah taktis baru untuk wujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang. Untuk itu, Jokowi ingin menekankan empat poin.

“Yang pertama, pencapaian target SDG harus tetap menjadi fokus utama pembangunan global, yang diselaraskan dengan prioritas pembangunan nasional dan regional termasuk Agenda 2063 Afrika dan didukung Kemitraan Multi-Pihak,” jelasnya.

Yang kedua, Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari solusi global membela kepentingan Global South sekaligus menjadi bridge builder dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan dan solidaritas dalam mempercepat pencapaian SDG.

“Ini adalah komitmen yang konsisten Indonesia usung sejak Konferensi Asia Afrika 69 tahun yang lalu,” tegas Presiden Jokowi.

Ketiga, Indonesia siap bermitra dengan siapapun, utamanya dengan kawasan Afrika sebagai kunci agenda pembangunan global.

Hasil kemitraan Indonesia-Afrika sejauh ini sangat nyata membawa peningkatan pesat volume perdagangan dan berbagai kesepakatan perjanjian perdagangan. 

“Bahkan, Indonesia-Africa Forum tahun ini telah mencatat kesepakatan bisnis yang nilainya mencapai $3,5 miliar, hampir 6 kali lipat dari IAF pertama di tahun 2018,” ungkap Presiden Jokowi.

Keempat, solidaritas global perlu dihidupkan kembali untuk meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan, untuk meningkatkan kerja sama Utara-Selatan, sehingga kita dapat saling melengkapi, dapat saling bahu membahu dalam mengatasi tantangan-tantangan global.

“Dan dengan semangat yang sama tahun depan, Indonesia akan menyelenggarakan Platinum Jubilee of the Asian African Conference, memperingati 70 tahun KTT Asia Afrika,” tutur Presiden Jokowi.

Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 pada tanggal 1-3 September 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali

Forum ini merupakan ajang penting memperkuat kerja sama pembangunan global yang lebih inklusif, efektif, dan berkelanjutan.

Mengusung tema "Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change", HLF MSP 2024 menjadi landasan bagi Summit of the Future yang akan diselenggarakan di New York pada 22-23 September 2024.

Hingga saat ini, tercatat 1.275 peserta dari 26 negara telah menyatakan kesediaannya hadir. 

Jumlah ini terdiri dari 782 perwakilan pemerintah, 102 dari organisasi internasional, 107 dari organisasi non-pemerintah, 128 dari sektor swasta, 8 filantropi, 9 lembaga think tank, 56 komunitas akademisi, 9 bank multilateral, dan 70 petugas keamanan. 

Angka ini melampaui target awal yang ditetapkan, yaitu 1.000 peserta, menandakan antusiasme besar dari berbagai pihak.

HLF MSP 2024 juga akan menghadirkan 102 pembicara global dari berbagai latar belakang, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, filantropi, LSM, dan organisasi internasional. 

Selain itu, kegiatan ini didukung oleh 33 mitra yang telah siap berpartisipasi dalam ekshibisi, serta sistem keamanan siber dan fisik yang telah dipersiapkan dengan matang.

High-Level Plenary Session pada sianh nanti akan dibuka oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, diikuti oleh pidato kunci dari Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, serta Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmão.

Selain sesi utama, forum ini juga akan menggelar 12 parallel events dan 17 side events yang berlangsung hingga 3 September 2024 di Bali International Convention Center, Nusa Dua. 

Berbagai topik yang relevan dengan pembangunan berkelanjutan akan dibahas dalam forum ini, termasuk strategi untuk meningkatkan kerja sama lintas sektor dan negara dalam menghadapi tantangan global.

HLF MSP 2024 di Bali diharapkan dapat menjadi platform yang efektif untuk mempromosikan dialog kebijakan dan memperkuat komitmen global terhadap pembangunan berkelanjutan. 

Dengan kehadiran berbagai pemangku kepentingan dari seluruh dunia, Indonesia berharap dapat memainkan peran penting dalam mendorong perubahan transformasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan di tingkat global. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved