Berita Jembrana
Warga Cupel Jembrana Protes Debu Hasil Olah Sabut Kelapa Masuk Ke Rumah, Perusahaan Janji Kurangi
selama ini, dampak lingkungan yang dialami warga lantaran pihak perusahaan menambah produksi.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Sejumlah warga di Banjar Mandar, Desa Cupel, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, mengeluhkan dampak lingkungan yakni debu dari pabrik pengolahan sabut kelapa di wilayah setempat.
Sebab, debu tersebut disebutkan mengganggu aktivitas warga setempat.
Atas keluhan tersebut, pihak desa lantas memfasilitasi mediasi antara masyarakat dengan pihak perusahaan tersebut.
Perusahaan mengaku berjanji untuk mengurangi jumlah produksi serta bakal memasang alat seperti waring (jaring hitam) untuk meminimalisir debu masuk ke pemukiman warga.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Serahkan Traktor dan Perontok Padi Ramah Lingkungan di Subak Sembung Bali
"Mediasi antara warga dengan perwakilan perusahaan sudah dilakukan pekan lalu (Kamis)," kata Perbekel Cupel, Usman, Senin 2 September 2024.
Dia melanjutkan, selama ini, dampak lingkungan yang dialami warga lantaran pihak perusahaan menambah produksi.
Sehingga, ketika proses pengeringan dilakukan dengan paparan sinar matahari, debu serabut kelapa tersebut terbang terbawa angin.
"Apalagi belakangan ini, cuacanya terutama angin sangat kencang sekali. Otomatis debu tersebut terbawa ke rumah warga," jelasnya.
Atas peristiwa itu, kata dia, desa memfasilitasi mediasi antara warga dengan perusahaan.
Perusahaan bersedia untuk menindaklanjuti keluhan warga tersebut.
Mulai dari mengurangi produksi beberapa saat, menangani limbah dampak produksi serta meminimalisir debu masuk ke rumah warga.
"Termasuk soal pemasangan waring tersebut untuk meminimalisir masuknya debu ke rumah warga," tandasnya.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.