Berita Bali

Kemenpar Minta Proses Hukum Bule Berulah! Imigrasi Denpasar Cek Data WNA Rusia Todongkan Sajam

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno meminta agar warga negara asing (WNA) yang berulah di Bali ditangani secara tegas.

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Ridha Sah Putra, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar. 

TRIBUN-BALI.COM  — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno meminta agar warga negara asing (WNA) yang berulah di Bali ditangani secara tegas.

Hal itu dikatakan Sandiaga menanggapi adanya bule Rusia, Mikhail Kabulov, yang diamuk massa karena diduga akan merampok mobil APV di Jalan Raya Goa Gajah, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Senin (2/9) pagi.

“Itu tindak kriminal membegal itu tindak kriminal yang harus ditindak secara total. Kita harus mengikuti hukum. Dan kalau ini tidak perlu sosialisasi dan edukasi. Ngebegal mau di wilayah lain di seluruh dunia, ya melanggar hukum, ya harus ditindak,” kata Sandiaga, Senin (2/9).

Sandi mengatakan, aparat penegak hukum harus sampaikan secara tegas bahwa tindakan WNA tersebut harus dihukum sesuai dengan perbuatannya dan diminta pertanggungjawabannya.

Sandiaga menuturkan, latar belakang banyak bule yang melakukan kriminal biasanya karena pengaruh alkohol, pengaruh mabuk, juga mungkin saja mereka terhimpit kebutuhan ekonomi.

Baca juga: BADAI PHK Terjang Indonesia, Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Melambat! Simak Alasannya

Baca juga: ANAK Bakar Rumah Orang Tua, Suastama Positif Narkoba Selain Mabuk, Ditahan di Mapolsek Seririt

Sandiaga Uno - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno meminta agar warga negara asing (WNA) yang berulah di Bali ditangani secara tegas.
Sandiaga Uno - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno meminta agar warga negara asing (WNA) yang berulah di Bali ditangani secara tegas. (istimewa)

Mengenai adanya aksi nekat seorang WNA mencoba merampas mobil di Blahbatuh, Gianyar itu, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar baru melakukan pemeriksaan terhadap dokumen keimigrasiannya.

“Saat ini yang kami ketahui untuk proses tindak pidana kriminal umumnya masih ditangani Polres Gianyar. Namun begitu kami melakukan pemeriksaan administratif di Kantor Imigrasi Denpasar bahwa diketahui yang bersangkutan adalah warga negara Rusia,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Ridha Sah Putra, Selasa (3/9).

Ridha mengatakan, Mikhail Kabulov menggunakan izin tinggal sebagai Penanaman Modal Asing (PMA) atau menggunakan izin tinggal Kitas Investor yang berlaku selama dua tahun.

“Jadi izin tinggalnya masih berlaku sampai 2025. Ke Bali itu sekitar Mei 2023 sebagai investor dan ada lapangan usahanya dia di Bali. Dia pertama kali menggunakan Kitas Investor di Bali pada Mei,” kata Ridha.

Mengenai usaha yang dibiayai oleh yang bersangkutan, Ridha mengatakan klasifikasi usahanya masih rendah di Indonesia, Bali khususnya.

“Bukan UMKM dan kita belum cek klasifikasi usahanya. Cuma di klasifikasinya itu kategori rendah. Tapi tidak ke UMKM,” imbuhnya.

Ia menegaskan, Imigrasi hanya berkaitan dengan pemberian izin tinggal saja. Terkait yang bersangkutan melakukan tindak pidana umum atau kriminal lainnya itu ditangani oleh pihak berwajib (Kepolisian).

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Gianyar mengenai motifnya masih dalam penyelidikan oleh kepolisian.

“Untuk WN Rusia ini tentu dan pastinya harus menjalani hukuman tindak pidananya. Diproses dulu untuk tindak pidananya. Apabila sudah ada keputusan inkrah dan penyidikan dikatakan selesai oleh Polres Gianyar serta dia sudah selesai menjalani masa hukumannya, baru yang bersangkutan nanti diserahkan ke kantor imigrasi,” ucap Ridha mengomentari apakah WNA tersebut akan dikenakan Tindakan Administratif Keimigrasian atau tidak.

Hingga kini Imigrasi Denpasar telah menindak 65 WNA dari berbagai negara akibat overstay dan lain sebagainya. “TAK di Imigrasi Denpasar sudah 65 WNA per hari ini. Semuanya kita deportasi. Ada yang overstay, penyalahgunaan izin tinggal dan kita lakukan Tindakan Administratif Keimigrasian,” ungkap Ridha.

Ia menyampaikan paling banyak dari Rusia yang paling tinggi untuk saat ini, selebihnya ada WNA Australia, Nigeria, dan lain sebagainya. (sar/zae)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved