Gempa di Bali

Kronologi 4 Buruh Bangunan asal Jateng Tertimbun Longsor di Bali Pasca Gempa 4,8 Magnitudo, 1 Tewas

Berikut kronologi empat buruh bangunan menjadi korban longsor di sebuah proyek pengembangan pembangunan coffee shop di kawasan wisata Penelokan, Desa

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
Istimewa
Pihak terkait saat berada di TKP longsor di Kintamani, Bangli, Sabtu 7 September 2024. 

Sementara itu, pihak berwajib masih belum bisa mengonfirmasi bahwa peritsiwa tersebut disebabkan karena dampak dari gempa.

Namun untuk diketahui, peristiwa tersebut terjadi pasca gempa 4,8 magnitudo yang mengguncang Bangli, Provinsi Bali.

Gempa tersebut sangat terasa di Bangli, bahkan menurut keterangan pedagang di Alun-alun Bangli, saat gempa terjadi, tanah seakan-akan terangkat.

Saat itu, semua yang ada di areal stan kuliner berlarian ke luar, mencari areal lapang.

"Tanah seperti terangkat, suara gemuruh bangunan, gesekan ranting dan  dedaunan seperti suara hujan lebat," ujar seorang pedagang di stand kuliner Alun-alun Bangli.

Baca juga: Gempa Bumi Tektonik M 4,9 Guncang Gianyar, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif di Darat

Analisis BMKG terkait gempa di Gianyar

Gempa bumi yang mengguncang Bali dengan kekuatan 4,9 Magnitudo pada, Sabtu 7 September 2024.
Gempa bumi yang mengguncang Bali dengan kekuatan 4,9 Magnitudo pada, Sabtu 7 September 2024. (Istimewa)

Diwartakan Tribun Bali sebelumnya, hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait gempa bumi yang terjadi di wilayah Gianyar Bali.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 terjadi pada pukul 09.51 Wita dan termasuk gempa bumi tektonik.

Berdasarkan analisis BMKG, titik episentrum terletak di koordinat 8,52° LS; 115,35° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat,” ujar Kepala Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, Sabtu 7 September 2024.

Ia menambahkan berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (Normal Fault).

Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah  Gianyar III-IV MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu - Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), Tabanan, Badung, Denpasar, Klungkung, Mataram, Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat III MM. 

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. 

Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved