Beras hingga Daging Babi Diprediksi Penyumbang Inflasi di Denpasar Saat Galungan dan Kuningan

Beras hingga Daging Babi Diprediksi Penyumbang Inflasi di Denpasar Saat Galungan dan Kuningan

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
Pixabay/webandi
Ilustrasi daging 

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jelang Galungan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar High Level Meeting (HLM).

Kegiatan ini digelar pada Rabu, 12 September 2024 di Kantor Walikota Denpasar.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Andy Setyo Biwado, mengungkapkan, inflasi di Kota Denpasar masih terkendali pada angka 2,95 persen (Agustus 2024 dibandingkan dengan Agustus 2023 atau year on year /yoy). 

Baca juga: Polda Bali: Tak Ada Alasan Nyoman Sukena Tak Tahu Landak Jawa Hewan Dilindungi, Akui Ada yang Lapor

Meskipun demikian, beberapa komoditas seperti beras dan cabai terlihat mengalami kenaikan harga.


“Harga beras masih terpantau naik yang dipicu oleh ketersediaan pasokan. Oleh karena itu, kehadiran pemerintah sangat diperlukan dalam menjaga ketersediaan beras dan mengelola ekspektasi masyarakat,” kata Andy Setyo. 

Baca juga: Lahir Saat Tumpek Kandang, Terdakwa Landak Jawa Nyoman Sukena Penyanyang Binatang

Andy Setyo juga menyoroti beberapa komoditas yang diproyeksikan menjadi penyumbang inflasi selama Hari Raya Galungan dan Kuningan, seperti beras, daging babi, minyak goreng, bawang merah, cabai rawit, dan canang sari.


Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara menjelaskan langkah-langkah antisipatif yang telah dilakukan untuk mengendalikan inflasi di Kota Denpasar


Beberapa strategi yang diterapkan antara lain pelaksanaan pasar murah/bazzar pangan untuk komoditas yang berpotensi naik, pengembangan gerai alternatif milik perusahaan daerah (perumda), peningkatan cadangan pangan melalui kerjasama antardaerah, dan penguatan ketahanan pangan rumah tangga melalui urban farming.


"Dengan berbagai langkah dan strategi yang sudah dirancang TPID Kota Denpasar ini, diharapkan harga bahan pangan menjelang Galungan dan Kuningan dapat terkendali, sehingga harga dapat stabil di masyarakat," ujar Jaya Negara. 


Sementara Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa juga menekankan perlunya peningkatan penyaluran beras dari Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menangani kenaikan harga beras. 


Kedepannya, akan dilakukan pengecekan ketersediaan stok beras di gudang Bulog serta pemantauan operasi pasar guna memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan stok.


"Kenaikan harga beras sangat dirasakan oleh masyarakat, oleh karena itu kehadiran beras dari Bulog tentu akan meringankan beban masyarakat," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved