PON 2024
GAGAL Bawa Emas PON XXI, Mata Desak Made Rita Berkaca-kaca, Puji Kehebatan Rajiah Sallsabillah
Atlet panjat tebing andalan Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi tak kuasa menahan kesedihan, meski berhasil meraih medali perak.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Atlet panjat tebing andalan Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi tak kuasa menahan kesedihan, meski berhasil meraih medali perak.
Ia pun mengutarakan terima kasih yang mendalam atas doa dan dukungan banyak pihak serta permohonan maaf karena belum bisa membawa pulang medali emas
Memang dari awal mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut, Desak adalah salah satu atlet yang ditargetkan membawa pulang medali emas. Namun, hal itu urung terwujud.
Emas PON XX Papua yang Desak dapat ketika melawan Rajiah Salllsabillah di Big Final, kini di PON XXI Aceh Sumut direbut oleh Rajiah.
Baca juga: Jaksa Penuntut dan Penasihat Hukum Sepakat Nyoman Sukena Dibebaskan
Baca juga: Rudenim Denpasar Deportasi Bule Prancis yang Diduga Alami Gangguan Jiwa
"Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada kedua orang tua saya, keluarga atas doa dan dukungannya, Pengurus Panjat Tebing, teman-teman dan seluruh masyarakat terima kasih atas doa dukungan kepada saya," ungkap Desak saat dijumpai Tribun Bali di Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, Rabu (11/9).
"Saya mohon maaf baru bisa berikan medali perak dan saya akan terus berusaha memberikan yang terbaik di Indonesia dan dunia," sambungnya sambil berkaca-kaca.
Desak Made Rita pun memuji Rajiah Sallsabillah yang memang menjadi pesaing kuatnya dalam dunia panjat tebing, namun di luar pertandingan memang mereka begitu kompak untuk membawa harum nama Indonesia di kancah dunia.
"Memang kak Billah luar biasa. Dari pertama saya ketemu kak Billah memang dia orangnya pekerja keras, pantang menyerah, kuat sekali. Dan saya banyak mengambil pelajaran dari perjuangan dari kak Billah. Saya ucapkan selamat pada kak Billah rekor PON, rekor pribadi dia pecah di PON ini," ucap dia.
Kendati begitu, usai bertanding, Desak dengan ramah menyapa dan melayani ajakan foto bersama masyarakat yang mengidolakan dirinya di Aceh.
Persaingan ketat terjadi antara sesama atlet Olimpiade Desak Made Rita dan Rajiah Sallsabillah dalam Big Final pada nomor speed perorangan putri cabang olahraga panjat tebing Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024.
Desak Made Rita harus puas mempersembahkan medali perak untuk Bali setelah pada Big Final kalah cepat atas Rajiah Sallsabillah.
Atlet berusia 23 tahun asal Desa Sambangan, Kabupaten Buleleng, Bali itu mencatatkan waktu 6.74 detik, sementara Rajiah mencatatkan waktu 6,22 detik sekaligus memecahkan rekor PON.
Dari babak perdelapan final, Desak Rita yang mencatatkan waktu 6,71 menang mudah atas lawannya Sumatera Utara, Siti Nur Nabila Huda yang mencatatkan waktu 8,02 detik.
Kemudian pada babak perempat final, Desak mencatatkan mencatatkan waktu lebih lama yakni 7,03 detik, namun lawannya dari Riau, Puji Lestari mencatatkan waktu masih lebih lama yani 8,27 detik.
Selanjutnya, pada babak semifinal Desak Rita mencatatkan waktu 6,74 detik unggul dari lawannya dari Jawa Tengah Berthdigna Devi Surya Kusuma yang mencatatkan waktu 8,18 detik.
Atas hasil ini Desak berhak membawa pulang medali perak, Rajiah medali emas dan medali perunggu diraih oleh Amanda Narda Mutia dari Jawa Timur.
Meskpun tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya gagal meraih emas PON XXI/2024, atlet panjat tebing Bali, Desak Made Rita tak ingin pantang menyerah begitu saja.
Dijumpai Tribun Bali di Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, usai melakoni laga finalnya dengan meraih medali perak, Desak mengungkapkan tiga target besarnya kedepan.
"Pastinya dengan selesainya kompetisi ini saya pantang menyerah dan ingin terus bekerja keras agar nanti saya bisa memecahkan rekor saya, rekor dunia dan meraih emas Olimpiade Los Angles 2028," ungkap Desak.
Setelah mengikuti PON di Aceh ini Desak tidak lama lagi bertolak kembalik ke Camp Pelatihan Nasional untuk mempersiapkan diri menghadai event-event besar berikutnya, salah satunya PIala Dunia Panjat Tebing di Seoul, Korea Selatan.
"Habis ini saya tidak bisa sampai terakhir di Aceh. Saya langsung kembali ke camp pelatnas, kembali berlatih dan meningkatkan kapasitas diri saya," beber Desak.
Desak mengaku ingin menenangkan diri untuk kembali mematangkan fokus dan terus berlatih keras melalui latihan catatan waktu terbaiknya.
Di mana saat ini rekor terbaik Desak dalam berkompetisi berada di angka 6,36 detik. "Ini lagi situasi pra-kompetisi. Jadi persiapan nanti lebih ke cari catatan waktu, best time, dan fokus serta lebih menenangkan diri," kata Desak. (ian)
Pemerhati Olahraga Bali Satya Wibhawa: Atlet Tambah Ratusan, Emas Hanya Tambah 8 di PON 2024 |
![]() |
---|
KONI Bali Tetap Puas dengan Hasil di PON 2024, Margin Error Sedikit |
![]() |
---|
Target Bali Meleset, Rebut 36 Medali Emas di PON, Cricket Juara Umum, Sejumlah Atlet Ukir Sejarah |
![]() |
---|
Target Bali Meleset Hanya 36 Medali Emas di PON 2024, Ini Daftar Cabor Penyumbang Emas, Cricket Top |
![]() |
---|
Satya Wibhawa, Pemerhati Olahraga Bali, Atlet Tambah Ratusan, Emas Hanya Tambah 8 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.