MISTERIUS, Siapa Pelaku yang Bekap Mulut Istri Eks Bupati Jembrana Hingga Tewas di Denpasar?

MISTERIUS, Siapa Pelaku yang Bekap Mulut Istri Eks Bupati Jembrana Hingga Tewas di Denpasar?

istimewa
MISTERIUS, Siapa Pelaku yang Bekap Mulut Istri Eks Bupati Jembrana Hingga Tewas di Denpasar? 

TRIBUN-BALI.COM - Kecurigaan pihak keluarga adanya kejanggalan dari temuan jasad eks Bupati Jembrana IB Ardana (84) dan istrinya Anak Agung Ayu Sri Wulan Trisna (64) di Denpasar akhirnya terbukti.

Seperti diberitakan sebelumnya, eks Bupati Jembrana dan istrinya itu ditemukan meninggal dunia di rumahnya di kawasan Sesetan, Denpasar.

Saat ditemukan, jenazah istri IB Ardana dalam berada dalam kamar dengan kondisi terkunci.

Baca juga: Dosen Laporkan Suaminya Tewas Kecelakaan, Belakangan Terungkap Ternyata Pembunuhan

Sementara jenazah IB Ardana ditemukan dalam keadaan tersungkur di dapur rumahnya.

Tentu saja, temuan dua jenazah di Denpasar tersebut menghebohkan publik, apalagi beliau adalah mantan orang nomor satu di Jembrana.

Penyelidikan dan penyidikan pun dilakukan Polresta Denpasar untuk mengungkap penyebab kematian IB Ardana dan istrinya.

Baca juga: VIRAL Video Joget dan Tatonya di TikTok, Siswi SMK PGRI 6 Denpasar Bikin Pernyataan Siap Dikeluarkan

Olah TKP hingga pemeriksaan dan autopsi jenazah IB Ardana pun ditempuh Polresta Denpasar bersama RSUP Prof IGNG Ngoerah.

Kini beberapa fakta terungkap, kematian IB Ardana dan istrinya ditenggarai beberapa kejanggalan.

Setelah sebulan lebih berlalu sejak pertama kali kedua korban ditemukan membusuk di rumahnya di kawasan Sesetan, Denpasar Selatan, kini mulai muncul fakta baru.

Ternyata terdapat tanda-tanda bekas kekerasan yang terdapat pada tubuh IB Ardana dan istrinya.

Hal ini terungkap dari serangkaian hasil pemeriksaan oleh Polresta Denpasar, termasuk hasil autopsi yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.

“Kepolisian sudah melakukan pemeriksaan di TKP dan memeriksa keterangan 26 saksi, melakukan autopsi kedua jenazah, hingga mengirimkan sampel patologi anatomi dan laboratorium toksikologi.

Saat ini Polresta Denpasar melalui Polsek Densel sedang mengembangkan dan melakukan proses penyelidikan lebih lanjut,” kata Kombes Jansen, Jumat (13/9).

Kombes Jansen mengatakan, adapun perkembangan terbaru, telah didapatkan hasil autopsi IB Ardana dan istrinya. 

“Pada tubuh IB Ardana yang didapati sudah membusuk, ditemukan luka lecet, berupa lecet akibat tekanan, memar dan patah tulang yang diakibatkan oleh kekerasan benda tumpul,” paparnya.

Lalu dari pemeriksaan toksikologi ditemukan kafein dan kafsesin dengan lambung.

"Namun, dua temuan zat itu tidak menyebabkan kematian. Jadi bukan merupakan penyebab kematian," tambahnya.

Kemudian pemeriksaan patologi anatomi pada IB Ardana, ditemukan penyakit jantung koroner yang mempersempit lubang pembuluh darah antara 10 persen sampai dengan 95 persen.

Disimpulkan sementara, penyebab kematian IB Ardana yang tidak wajar yaitu, diduga akibat kekerasan tumpul pada dada kanan yang mengakibatkan patah tulang, patah tulang iga ruas ketiga, ke empat dan kelima pada sisi kanan.

Sehingga, sejumlah luka itu menimbulkan memar pada bagian tengah dan bawah paru kanan.

Sedangkan hasil autopsi terhadap jenazah Anak Agung Ayu Sri Wulan Trisna yang juga sudah membusuk, ditemukan luka memar dan lecet akibat kekerasan tumpul pada bagian hidung dan bibir.

“Berdasarkan pola lukanya sesuai dengan luka memar pada peristiwa pembekapan. Jadi diduga terjadi peristiwa pembekapan, kemudian ditemukan juga tanda-tanda mati lemas," beber Kombes Jansen.

Tidak ditemukan sebab kematian lain dari istri kedua mantan Bupati Jembrana periode 1980 1990 ini.

Maka dari itu, disimpulkan penyebab kematian wanita lanjut usia ini diduga karena mati lemas, akibat kekerasan benda tumpul pada dada tersendiri yang dapat menyebabkan kematian.

Meskipun ada tanda kekerasan dari hasil pemeriksaan, Jansen enggan menyimpulkan keduanya tewas karena pembunuhan.

“Dipastikan meninggal bukan karena sakit, bukan karena cairan (yang ditemukan di rumah) namun diduga tidak wajar.

Tidak wajarnya apa? agar tidak salah menyimpulkan dan salah arah, biarkan teman-teman Polresta Denpasar menyelidiki," ucap mantan Kapolresta Denpasar ini.

Perwira melati tiga di pundak itu juga, enggan menyebutkan siapa orang terakhir yang bertemu dengan kedua korban.

Sebab, petugas masih melakukan penyelidikan lebih dalam, termasuk mengecek CCTV yang terpasang di sekitar tempat kejadian perkara.

Kini muncul pertanyaan, siapa yang tega membekap istri IB Ardana hingga tewas?

Pula pertanyaan, siapakah yang melakukan kekerasan dengan benda tumpul terhadap IB Ardana hingga menimbulkan luka hingga patah tulang?

Keluarga Ungkap Keanehan

Adik kandung IB Ardana, IB Lilik Sudirga, mengungkapkan, jenazah sang kakak pertama kali ditemukan Windi.

Windi adalah anak dari IB Ardana, ketika itu Windi berkunjung ke rumah orang tuanya di wilayah Sesetan, Denpasar pada Kamis (8/8/2024).

Windi datang bersama suaminya atau menantu IB Ardana.

"Setelah ditelfon-telfon ibunya tidak angkat HP.

Selanjutnya sang menantu naik pagar dan ditengok, ternyata ibunya dilihat dalam kondisi tidur, tidak bergerak, pakai selimut yang posisinya ada di kamar," ujarnya. 

Mendapati hal tersebut, suami Windi melapor pada Ketua Lingkungan setempat.

Hingga tidak berselang lama, ketua lingkungan bersama kepolisian dan pecalang tiba, dan selanjutnya mendobrak pintu.

"Setelahnya dilihatlah kakak (IB Ardana) meninggal dalam posisi terlentang di belakang rumah.

Jadi berbeda ini (jenazahnya ditemukan), kakak berada di halaman rumah sedangkan istrinya di dalam kamar," sebutnya. 

IB Lilik Sudirga menambahkan, IB Ardana sejatinya tidak memiliki riwayat penyakit.

Walaupun diakui ada gangguan di kaki pasca menjabat sebagai Bupati Jembrana periode ke dua.

"Kalau penyakit dalam tidak ada," ujarnya. 

Pihaknya juga mengatakan tidak ada firasat negatif apapun terkait meninggalnya IB Ardana dan sang istri.

Dikatakan pula bahwa tidak ada barang hilang di rumah.

"Informasinya tidak ada barang hilang. Tapi sekarang masih dicek lagi oleh kepolisian," katanya.  

IB Ardana merupakan anak sulung dari 10 bersaudara.

Semasa hidup, IB Ardana dikenal sangat komunikatif, membina baik saudara-saudaranya, serta disiplin untuk menggalang kebersamaan dengan keluarganya.

Prestasi almarhum selama menjadi bupati pun tergolong mentereng.

Sebab pernah mendapatkan dua penghargaan nasional terbaik saat pemerintahan presiden Soeharto.

Yakni Parasamya Purnakarya Nugraha.

"Pembangunan terbaik di Bali yang dilakukan di Bali yang ada di Kabupaten/Kota di Bali," ungkapnya. 

Sesuai rencana kremasi IB Ardana akan dilaksanakan di Denpasar.

Sebab menurut anaknya, kondisi jenazah sudah tidak memungkinkan dibawa ke Singaraja.

"Setelahnya baru abunya dibawa ke sini untuk dilanjutkan prosesi pelebon. Untuk kapannya belum ada tanggal.

Karena kami harus konsultasi dulu ke peranda di Sanur dan Ubud," tandasnya. (mer)

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved