Berita Nasional
GEGER! 7 Mayat Pria Diduga Remaja Mengambang di Kali Bekasi, Misteri Jaket Hitam Belum Terkuak!
Kasat Reskrim Polres Bekasi, Kompol Audy Joize Oroh mengatakan, awalnya ada seorang warga yang sedang mencari kucingnya di pinggir kali.
TRIBUN-BALI.COM - Seorang warga Jatiasih, Kota Bekasi melaporkan melihat mayat mengambang di Kali Bekasi, Minggu (22/9). Informasi ini kemudian tersiar cepat. Ternyata ada tujuh mayat yang semuanya mengenakan jaket hitam ditemukan di lokasi tersebut.
Kasat Reskrim Polres Bekasi, Kompol Audy Joize Oroh mengatakan, awalnya ada seorang warga yang sedang mencari kucingnya di pinggir kali.
"Ada warga (hendak) memberi makan kucing peliharaannya. Dia mencari sampai sungai. Pada saat itu, saksi melihat ada jenazah mengambang di sungai," ujar Audy.
Awalnya warga tersebut melihat lima jenazah di sisi kiri dan kanan sungai. Ia langsung mengabarkan kepada warga lain dan meminta bantuan evakuasi. Polisi, Basarnas, dan BPBD bersama-sama melakukan evakuasi.
Beberapa jam kemudian, ditemukan kembali satu mayat yang hanyut. Kemudian, sekitar 20 meter dari lokasi mayat itu, ada satu mayat lagi yang terdampar di tepi sungai. Totalnya, ada tujuh mayat yang ditemukan di Kali Bekasi pagi kemarin. Kondisinya sudah membengkak.
Baca juga: Perkuat Kerjasama Bidang Pencarian & Pertolongan, Basarnas Tandatangani MoU dengan Timor Leste
Baca juga: Bupati & Wakil Karangasem Ucapan Hari Raya Galungan-Kuningan, Ingatkan Rasa Syukur & Kebersamaan

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani mengatakan, tak ada kartu identitas yang ditemukan di semua mayat. Polisi memastikan tidak ada luka pada tubuh jenazah. "Anggota juga masih menelusuri informasi saksi yang ada di TKP maupun untuk proses lebih lanjut lagi," kata Dani.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto mendatangi Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, tempat penemuan tujuh mayat laki-laki. Saat sampai, Karyoto dibantu anggota polisi lain untuk naik ke atas tembok, menuju bibir sungai. Karyoto dan Kapolres Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani sempat berbincang di bibir sungai.
Dani terlihat menunjuk ke arah sungai tempat tujuh jenazah ditemukan mengambang. Kedatangan Karyoto ke lokasi tersebut hanya sekitar lima menit. Tak lama kemudian, Karyoto dan Dani kembali ke mobil masing-masing. Setelah itu, keduanya bersama dengan rombongan pergi menggunakan mobil dari lokasi.
Setelah melakukan penyelidkan, polisi menyatakan para korban menceburkan diri ke sungai. Mereka hanyut karena tak bisa berenang. Kata polisi, Sabtu 21 September 2024, para korban nongkrong di kawasan industri Cipendawa sekitar pukul 03.00 WIB. Tak lama kemudian, tim patroli datang dan menggerebek mereka.
Sebagian menceburkan diri karena ketakutan tim patroli datang. "Mereka menceburkan diri karena ketakutan karena tim patroli menegur mereka. Menegurnya sampai mana, masih kami selidiki. Menurut informasi sekilas, mereka memang menceburkan diri," ucap Irjen Karyoto.
Karyoto belum mengatakan total remaja yang sedang berkumpul saat itu. Kata dia, ada kemungkinan mereka ingin tawuran. Sebanyak 15 ditangkap polisi di lokasi. Dari belasan remaja itu, polisi mendapati sejumlah senjata tajam. "Dari informasi, katanya ulang tahun. Kalau merayakan ulang tahun, mana kuenya? tempatnya kan enggak mungkin di sini?," katanya. (kompas.com)
Korban Masih Remaja
Petugas Potensi SAR Kota Bekasi, Fajar berasumsi mayat sudah mengambang di Kali Bekasi sekitar dua hari. Kata dia, kondisi tujuh mayat sudah membengkak. "Luka tidak ada, hanya lebam di kepala karena sudah mulai pembengkakan dan pembuluh darah mulai pecah," ujarnya.
Fajar mengatakan, ketujuh mayat juga mengenakan pakaian yang sama yaitu jaket hitam. Namun, dia belum dapat memastikan apakah ada logo tertentu di jaket itu. "Korban semuanya laki-laki. Perkiraan umur mungkin masih usia belasan tahun, diperkirakan masih remaja," ujar Fajar.
Saat mengevakuasi mayat-mayat itu, petugas gabungan dari Basarnas, BPBD, dan relawan juga menemukan dompet serta ponsel. Saat ini, polisi masih berusaha mengidentifikasi jasad-jasad tersebut. Tujuh mayat laki-laki tersebut kemudian dievakuasi ke RS Polri Kramatjati. (kompas.com)
Hadapi Badai Inflasi Tanpa Drama Finansial, Tabungan Emas Pegadaian Bikin Tenang dan Untung! |
![]() |
---|
Stimulus Ekonomi, Pajak Hotel dan Restoran kini Ditanggung Pemerintah, Ojol Dapat BPJS |
![]() |
---|
Belum Seminggu Menjabat, Berikut Deretan Kontroversi Purbaya, 3 Kali Berikan Klarifikasi |
![]() |
---|
Mendagri Tito Dorong Evaluasi Tunjangan DPRD, Pengamat: Jawab Keresahan Publik |
![]() |
---|
Perlu Verifikasi, Peran Jurnalis Tak Dapat Digantikan AI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.