Penemuan Jenazah di Denpasar
MISTERI Kematian Pentolan Ormas & Istrinya, Luka Tusuk Gung Balang Jadi Perhatian, Anak Sebut Ini!
Kedua jenazah ditemukan di dalam kamar rumahnya, di Jalan Kebo Iwa Utara Gang Arjuna No 1, Padangsambian Kaja, Denpasar, Senin (23/9) malam.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Geger penemuan jenazah pentolan ormas dan istrinya di Denpasar, Bali. Korban adalah Anak Agung Ngurah Agung Setyawan (39), alias Gung Balang dan istrinya AA Sri Agung (37).
Kedua jenazah ditemukan di dalam kamar rumahnya, di Jalan Kebo Iwa Utara Gang Arjuna No 1, Padangsambian Kaja, Denpasar, Senin (23/9) malam.
S (19), anak korban pasutri tewas di dalam kamar rumah di Jalan Kebo Iwa Utara, Banjar Pagutan buka suara mengenai kematian mengejutkan yang dialami kedua orangtuanya.
Sang putra mengungkapkan bahwa tidak ada perselisihan yang terjadi antara ayah dan ibunya sebelum ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar karena luka tusukan, Senin (23/9) malam.
Baca juga: JENAZAH Gung Balang dan Istri Dalam Posisi Berpelukan, Kalimat Keramat Oknum Ormas ini Terbukti
Baca juga: KRONOLOGI Penemuan Jenazah Gung Balang dan Istri di Denpasar, Polisi Amankan 3 Barang Bukti

Sehingga sang anak tidak mencurigai apapun yang akan terjadi, Minggu (22/9) malam sebelum kejadian itu setelah masuk ke dalam kamar sekitar pukul 19.00 Wita.
"Ceritanya pada Minggu malam Ajik sama Ibu sudah mengunci kamar, jam 7 malam, memang biasa family time berdua, memang kalau masuk kamar dikunci," ujar S saat dijumpai awak media, pasca kejadian itu.
Keesokan harinya pagi sebelum ditemukan tewas malam harinya, S sempat mengetuk pintu kamar orangtuanya, namun belum ada respons disangka masih tidur istirahat. Kemudian ia baru menaruh curiga saat dirinya kembali dari aktivitas petang harinya rumahnya dalam kondisi gelap, biasanya lampu dinyalakan.
"Karena besok paginya itu ibu tidak bangun saya agak gedor, jam 11 siang, tapi tidak ada respons. Saya kira istirahat. Saya lanjut aktivitas seperti biasa, jam 6 atau 7 sore itu saya pulang mulai curiga karena suasana gelap lampu tidak dihidupkan di dalam kamar," bebernya.
S lantas memanggil keluarga besar kemudian mencongkel pintu dengan linggis sekitar jam 9 malam lalu ditemukanlah kedua orangtuanya sudah tidak bernyawa di dalam kamar itu dalam posisi berpelukan. S mengungkapkan ada sebilah pisau di ujung kasur saat penemuan jenazah keduanya.
"Waktu ditemukan posisi Ajik sudah di bawah, sudah (bersimbah darah, Red), ibunya juga, dalam posisi berpelukan dua-duanya di bawah. Ada (pisau, Red), agak jauh di ujung kasur," bebernya.
Terkejut melihat kejadian itu, S langsung koordinasi dengan Kelian setempat untuk memproses peristiwa tersebut ke pihak berwenang. S mengatakan, mereka sempat makan malam bersama saat malam minggu dengan memasak ayam untuk santap bersama, sehingga dengan keharmonisan itu ia tak menaruh dugaan adanya perselisihan orang tuanya.
"Tidak ada perkelahian. Sebelumnya baik baik saja. Sempat makan bareng di malam minggu. Kebetulan ada acara kecil-kecilan masak ayam makan bersama," ungkapnya.
Bahkan S juga menuturkan sang ayah memilliki cinta yang begitu dalam dengan sang istri AASA (37) atau ibu S tersebut, sang ayah ingin sehidup semati dengan sang istri.
"Waktu itu mungkin gimana ya bercanda. Waktu itu Ajik mengeluarkan kata-kata mau meninggal bareng. Mungkin itu maksudnya mengungkapkan cinta sehidup semati meninggal bareng. Bukti kalau memang beneran sayang, tapi kami waktu itu suasananya bercanda gurau. Tidak menyangka seperti ini," bebernya.
S juga mengungkapkan sosok ayahnya yang karib disapa Gung Balang adalah sosok yang humble. Dan sang anak menyebut ayahnya tidak ada persoalan dengan pihak manapun. "Tidak ada (musuh, Red). Sosoknya humble. Waktu kemarin kejadian ini, banyak teman-teman datang ke sini," ujarnya.
S mengatakan, tidak ada dilakukan proses autopsi terhadap jenazah keduanya dan keluarga mengikhlaskan kepergian Gung Balang dan istrinya. "Tinggal proses acara pemakaman. Tidak ada autopsi," katanya. (ian)

Luka Tusuk di Tubuh Pentolan Ormas
Polda Bali turun tangan menangani kasus tewasnya pentolan ormas Bali ini. Direskrimum Polda Bali, Kombes Pol Dr I Gede Adhi Mulyawarman telah memeriksa ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama tim Inafis Polda Bali menyelidiki meninggalnya korban.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menjelaskan, kedua korban terakhir terlihat masuk ke dalam rumah, Minggu (22/9) sekitar pukul 17.00 Wita.
"Setelah itu korban tidak terlihat lagi hingga Senin 23 september sekitar pukul 20.00 Wita tercium bau busuk dari dalam kamar korban," ujar Kombes Pol Jansen, Selasa (24/9).
Setelah itu, keluarga diberitahu bahwa tercium bau busuk dari kamar rumah tersebut lalu akhirnya kamar korban dibuka paksa menggunakan linggis. "Ditemukan kedua korban sudah dalam kondisi meninggal dunia," bebernya.
Dijelaskannya, posisi kedua korban dalam keadaan miring ke kiri, posisi kepala di sebelah timur menghadap ke selatan, kaki di sebelah barat dan tangan kanan berada di atas kasur. Gung Balang mengenakan baju kaus warna biru, celana pendek warna krim, sedangkan istrinya mengenakan baju kaus hijau, celana pendek warna merah corak kuning biru saat ditemukan tewas.
Setelah dilaksanakan oleh TKP dan pengecekan terhadap kedua korban sama-sama didapati beberapa luka tusuk di bagian tubuh korban yang berakibat fatal. Kombes Pol Jansen menyampaikan ada 3 barang bukti yang diamankan polisi dari TKP, yakni 1 buah pisau dengan mata pisau bercak kecoklatan gagang kayu, 1 buah sarung pisau bahan kayu dan 1 buah HP milik Gung Balang.
"Saat ini kejadian tersebut sedang dalam proses pendalaman dan pemeriksaan para saksi untuk mencari penyebab pasti kematian kedua korban," ujarnya. Sementara itu di TKP, sudah terpasang Police Line untuk kepentingan penyelidikan sehingga tidak sembarang orang bisa memasuki TKP.
Setelah olah TKP penemuan jenazah pasangan suami istri itu, terkuak fakta baru. Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi membeberkan hasil olah TKP di kediaman korban. Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan visum terhadap kedua jenazah, keduanya didapati mengalami luka tusuk. Memang sebelumnya dikabarkan dari TKP ditemukan sebilah pisau. "Kedua korban ditemukan sudah meninggal dunia karena luka tusuk," kata AKP Sukadi saat dihubungi, Selasa (24/9).
Dijelaskan AKP Sukadi, pada jenazah istri yakni AA Sri Agung didapati luka tusuk pada bagian leher sedangkan pada jenazah Gung Balang didapati luka tusuk pada bagian dada sebelah kiri.
"Kedua korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia di dalam kamarnya. Korban AA Sri Agung mengalami luka tusuk pada bagian leher kanan dan korban AA Ketut Ngurah Setyawan mengalami luka tusuk pada bagian dada sebelah kiri," bebernya.
Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan kepolisian tersebut, dugaan sementara korban meninggal dunia karena bunuh diri. "Bunuh diri," ucapnya.
Namun mengenai proses bunuh diri pada korban, AKP Sukadi belum dapat membeberkan lebih jauh karena masih didalami polisi. "Untuk kronologis meninggalnya masih menunggu data lengkap," katanya. Sebagai informasi, Gung Balang dikabarkan pernah berurusan dengan polisi pada Februari 2019 karena kasus penganiayaan. (ian)
Tamu Lain Langsung Check Out, BH dan MP Pasang Tanda Ini Sebelum Ditemukan Tewas di Apartemen |
![]() |
---|
Polisi Kantongi Identitas Pelaku, Ada Luka Tusuk pada Jenazah di Dalam Mobil di Sidakarya Denpasar |
![]() |
---|
Pria Asal NTB Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Kos Denpasar, Kondisi Sudah Membengkak |
![]() |
---|
TERUNGKAP! Fakta Baru Kasus Kematian Gung Balang di Denpasar Bali, Polisi: Tak Ada Pelaku Lain |
![]() |
---|
KASUS Anggota Ormas Gung Balang dan Istri, Analisa Pelukan dan Soroti Chattingan, Hingga Luka Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.