Wisata Bali
Terancam Punah! Jogging Track Subak Lungatad: Wisata Persawahan Ditengah Transformasi Pemukiman
Seiring dengan bertambahnya pembangunan rumah di sekitar areal persawahan, area hijau yang dahulu luas kini perlahan berkurang.
Penulis: I Made Wira Adnyana Prasetya | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jogging Track Subak Lungatad Berseri menawarkan keindahan alam yang memukau, terletak di tengah areal persawahan hijau yang asri di Peguyangan Kangin, Denpasar, Bali.
Tempat ini bukan hanya menjadi jalur untuk berolahraga, tetapi juga menjadi cerminan harmoni antara alam dan aktivitas manusia yang berjalan selaras.
Di sepanjang lintasan jogging, para pengunjung dapat menikmati suasana tenang pedesaan, jauh dari kebisingan kota, di mana pemandangan sawah yang membentang hijau di kiri dan kanan seolah menjadi latar belakang sempurna untuk menyegarkan pikiran.
Dengan panjang lintasan sekitar kurang lebih 700 meter, Joging Track Subak Lungatad Berseri memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan udara segar dan melihat aktivitas sehari-hari para petani.
Baca juga: Potensi Wisata Air Terjun Grubugan Badung: Menggabungkan Relaksasi, Spiritual, dan Keindahan Alam
Di sini, sawah menjadi pusat kehidupan.
Petani dengan tekun memeriksa lahan padi mereka, memberikan gambaran jelas tentang kehidupan agraris Bali yang masih lestari.
Pemandangan ini tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga tradisi subak, sistem irigasi kuno yang telah diwariskan turun-temurun di Bali.
Di sekitar area persawahan ini, anak-anak sering terlihat bermain air di sela-sela kegiatan mereka, mencari siput/kodok, atau sekadar menikmati kebebasan alam.
Suasana tersebut semakin hidup ketika pagi dan sore hari tiba, di mana masyarakat setempat sering memanfaatkan jalur ini untuk berolahraga.
Namun, sayangnya, perkembangan modern telah mulai mengancam keaslian tempat ini.
Seiring dengan bertambahnya pembangunan rumah di sekitar areal persawahan, area hijau yang dahulu luas kini perlahan berkurang.
Saat ini, sebagian besar lahan sawah di Subak Lungatad sudah dialihfungsikan menjadi perumahan, mengurangi luas area hijau yang seharusnya menjadi daya tarik utama tempat ini.
Hal ini tentu menjadi perhatian serius, mengingat ancaman yang ditimbulkan terhadap keberlanjutan pertanian subak, yang merupakan bagian integral dari budaya dan ekonomi lokal Bali.
Seperti yang dijelaskan oleh I Made Maja, pekaseh dari Subak Lungatad, “Areal jogging track ini sebenarnya sudah tidak jalan lagi, sebab beberapa areal persawahannya sudah jadi rumah warga, tapi kalau pagi atau sore hari itu lumayan ramai masyarakat sekitar yang jogging di sini, anak-anak juga banyak yang main di sawah, ya… Cuma sekedar aja jadinya, soalnya kan ada gangguan dari warga yang lalu Lalang bawa motor itu, jadi kurang nyaman mungkin, tapi kalau dari segi suasana masih sejuk di sini walau berada di tengah perkotaan.”
Meskipun suasana alami dan kesejukan tempat ini masih terasa, gangguan dari aktivitas penduduk sekitar yang melintasi jalur dengan kendaraan menjadi tantangan tersendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.