Keributan di Kuta Selatan
Kulkul Bulus Berbunyi, Aksi Oknum Asal Sumba di Bali Kian Rusuh, Gede Kamajaya: Pulangkan!
Kulkul Bulus Berbunyi, Aksi Oknum Asal Sumba di Bali Kian Rusuh, Gede Kamajaya: Pulangkan!
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sosiolog Gede Kamajaya menyoroti mengenai kasus kriminalitas yang acapkali melibatkan warga pendatang atau perantau dari daerah Sumba ke Bali.
khususnnya di wilayah perkotaan seperti Denpasar dan Badung.
Bahkan dalam beberapa hari terakhir saja terjadi rentetan kasus kriminal yang menyeret pendatang dari Sumba.
Baca juga: Kulkul Bulus Berbunyi di Penyarikan Kuta Selatan, Sekelompok Pemuda Berulah Hingga Dihakimi Massa
Semalam viral buruh proyek warga Sumba menantang warga Bali dengan membawa benda-benda untuk kekerasan.
Warga Bali pun sampai membunyikan kulkul bulus tanda bahaya mengancam.
Sebelumnya, terjadi kasus pembacokan dan pengeroyokan di Taman Pancing lagi-lagi korbannya warga Bali hingga dirawat di ruang ICU RSUD Bali Mandara.
Baca juga: KRONOLOGI Oknum Pemuda Sumba Dihakimi Massa di Penyarikan Kuta Selatan, Ditegur Malah Nantang
Kemudian kasus perkelahian di acara pernikahan di Jimbaran dengan pelaku oknum asal Sumba.
Lalu, rencana penyerangan antar sesama warga Sumba yang diamankan warga Sanur, dan masih banyak kasus kriminal lainnya yang masuk dalam catatan kepolisian.
Baca juga: Oknum Pemuda Sumba Rusuh, Kulkul Bulus Berbunyi di Kuta Selatan, Satpol PP Singgung Penjamin
Menurut Gede Kamajaya, perilaku-perilaku yang menyimpang tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tingkat pendidikan hingga habitus di tempat asal.
"Pendidikan rendah, kebiasaan minum minuman keras. kuat dugaan ini dilatari karena habitus struktur kognisi mereka di tempat asal demikian minum minuman keras, budaya berkendara yg rendah," kata Kamajaya saat dihubungi Tribun Bali, pada Senin 30 September 2024.
"Semakin besar satu komunitas tertentu di satu tempat semakin besar pula struktur sosial dan kultural yang akan mereka bentuk sebagaimana kebiasaan mereka di tempat asal," imbuhnya
Lanjut Kamajaya, menyebut pemerintah daerah harus melakukan respons cepat apabila tak ingin kejadian ini terus berlarut dan memakan banyak korban dengan penindakan tegas pelaku kejahatan karena tindakan yang selama ini diberikan tidak membuat para pelaku jera.
"Giat patroli perlu ditingkatkan dengan intensitas yang terukur, aktifkan kembali Siskamling agar hal-hal yang tidak diinginkan segera bisa dideteksi dan dilaporkan," ujar Kamajaya.
"Tindak tegas pelaku selama ini tindakan belum memberikan efek jera, pemerintah juga bisa memulangkan bagi pelaku yang terlibat aksi kekerasan dan tindakan melawan hukum lainnya," pungkasnya. (*)
Kulkul Bulus Akhiri Ulah Nikson dkk, Rentetan Kasus Warga Sumba di Bali Makin Meresahkan |
![]() |
---|
Oknum Pemuda Sumba Rusuh, Kulkul Bulus Berbunyi di Kuta Selatan, Satpol PP Singgung Penjamin |
![]() |
---|
Rentetan Kasus Orang Sumba di Bali, Ketua IKB Flobamora Bali Angkat Bicara |
![]() |
---|
Duduk Perkara Keributan di Banjar Penyarikan Benoa, Polisi Amankan 4 Pelaku, Ini Kronologinya |
![]() |
---|
Pasca Keributan Warga Pendatang di Kutsel, Masyarakat Dihimbau Tenang dan Tidak Terpancing Emosi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.