UMKM Bali
UMKM Ecoprint Bali: Mengusung Seni Ramah Lingkungan dalam Fashion
Setiap produk yang dihasilkan mencerminkan komitmen penuh terhadap prinsip eco-friendly dan kepedulian lingkungan (environment care).
Penulis: I Made Wira Adnyana Prasetya | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ecoprint Bali merupakan sebuah UMKM yang bergerak di bidang fashion, dengan fokus utama pada prinsip natural dan ramah lingkungan.
Mulai dari bahan yang digunakan, hingga proses pembuatan serta finishing, semuanya dilakukan dengan penuh kehati-hatian untuk menjaga keseimbangan alam.
Usaha ini terletak di Jl. Mahendradatta No. 236, Padangsambian, Denpasar, Bali, dan buka dari pukul 8 pagi hingga 5 sore.
Namun, Ecoprint Bali bukan sekadar tempat produksi pakaian biasa.
Baca juga: UMKM Canola Bali: Kreativitas Lokal yang Menyulap Kerang Laut Menjadi Pernak-Pernik Cantik
Usaha ini merupakan buah dari dedikasi dan jerih payah, dalam menciptakan sebuah karya seni yang indah tanpa memberikan dampak negatif pada makhluk hidup maupun lingkungan.
Setiap produk yang dihasilkan mencerminkan komitmen penuh terhadap prinsip eco-friendly dan kepedulian lingkungan (environment care).
Setiap produk Ecoprint Bali dibuat tanpa menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
Mereka memanfaatkan sumber daya alam, seperti dedaunan, kayu kering, kulit buah, serta buah dan sayur yang dianggap tidak layak jual di pasaran.
Bahan-bahan inilah yang kemudian digunakan sebagai motif dan pewarna alami.
Lebih dari itu, Ecoprint Bali menerapkan sistem zero waste dengan memaksimalkan penggunaan bahan-bahan alami hingga tidak ada yang terbuang percuma.
Kisah Inspiratif di Balik Ecoprint Bali
Di balik suksesnya Ecoprint Bali, berdiri sosok inspiratif bernama Arry Budiawan, seorang pria berusia 38 tahun yang memiliki visi untuk memperkenalkan konsep fashion ramah lingkungan.
“Ecoprint Bali ini lahir dari keisengan saya pada tahun 2017," kenang Arry.
Awalnya, Ecoprint Bali adalah proyek sampingan saat ia masih menjalankan bisnis utama, Bali Decopage, yang fokus pada pencetakan motif pada media hasil anyaman.
Namun, pandemi COVID-19 mengubah segalanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.