UMKM Bali
UMKM Ecoprint Bali: Mengusung Seni Ramah Lingkungan dalam Fashion
Setiap produk yang dihasilkan mencerminkan komitmen penuh terhadap prinsip eco-friendly dan kepedulian lingkungan (environment care).
Penulis: I Made Wira Adnyana Prasetya | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Pada saat COVID, saya harus menutup Bali Decopage karena sudah kalah saing," kata Arry.
Dari situlah Ecoprint Bali mulai tumbuh. Usaha yang awalnya beroperasi dari garasi rumah, kini telah memiliki tempat produksi sendiri dan berkembang pesat.
Tahun-tahun dari 2019 hingga 2022 adalah masa inkubasi bagi Ecoprint Bali, di mana Arry memperkenalkan teknik Ecoprint di Indonesia melalui workshop dan kelas.
Banyak orang yang tertarik belajar tentang teknik unik ini, sementara Arry terus bereksperimen dengan warna, kualitas kain, motif, dan produk turunan dari Ecoprint.
"Di tahun 2024 ini, saya sudah bisa melihat beberapa hasil dari kerja keras saya. Ke depannya, saya ingin terus berinovasi,” ungkapnya penuh optimisme.
Proses Pembuatan yang Rumit dan Eksklusif
Keunikan dari Ecoprint Bali tidak hanya terletak pada hasil akhirnya, tetapi juga proses pembuatan yang memerlukan kesabaran dan keterampilan tinggi.
Untuk menghasilkan satu kain Ecoprint, dibutuhkan waktu minimal tiga minggu.
"Proses awal dimulai dengan persiapan kain, seperti pencucian dan mordanting, lalu masuk ke tahap pencetakan, dan dikeringkan secara alami," jelas Arry.
Proses mordanting—proses penting yang menentukan apakah warna motif daun akan keluar dengan baik atau tidak—menjadi bagian paling krusial.
“Jika salah dalam proses mordanting, hasilnya tidak akan optimal,” tambahnya.
Inilah mengapa Arry menyebutkan bahwa pembuatan kain Ecoprint memerlukan waktu yang lama, karena sebagian besar waktu dihabiskan untuk penelitian dan eksperimen guna menemukan formula komposisi yang tepat dalam pewarnaan dan ketahanan kain.
Mendunia dengan Produk Ecoprint
Meskipun produk Ecoprint Bali berasal dari garasi kecil di Denpasar, dampaknya sudah meluas hingga ke luar negeri.
Pada tahun 2021 hingga 2023, Ecoprint Bali menjual produk mereka ke beberapa agen luar negeri secara unbranding.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.