Keributan di Kuta Selatan

Kulkul Bulus Akhiri Ulah Nikson dkk, Rentetan Kasus Warga Sumba di Bali Makin Meresahkan

Oknum-oknum pendatang dari Sumba kembali berulah di wilayah Kuta Selatan, Badung. Mereka menantang dan hendak menyerang warga setempat.

istimewa
Kulkul Bulus Akhiri Ulah Nikson dkk, Rentetan Kasus Warga Sumba di Bali Makin Meresahkan 

Ada lima pelaku dari Sumba yang berprofesi sebagai buruh proyek yang diamankan polisi. Di antaranya Nikodemus Nigha Bombo, Yosep Ndara Milla, Agustinus Hollo, Lotensius Bali Meme, dan Imanuel Kondo.

Peristiwa yang viral dan mendapat perhatian publik ini berawal dari ulah oknum warga Sumba yang membuat onar lalu menantang dan menyerang warga setempat.

"Kejadian berawal dari seseorang warga Sumba yang dalam keadaan mabuk, tidak terima ditegur warga akibat membawa kendaraan dengan ugal-ugalan. Kemudian terjadi percekcokan berujung keributan dengan masyarakat sekitar," bebernya. 

Warga setempat WM (50) saat itu sedang duduk-duduk di warung, melihat ada orang Sumba bolak-balik melewati Jalan Srikadi menggunakan sepeda motor Revo berwarna hijau plat DK 4237 ER. Ia memacu motornya dengan arogan menggeber-geber knalpotnya.

Kemudian WM menegur Nikodemus Nigha Bombo alias Nikson agar tidak kebut-kebut di jalan. Ternya Nikson tidak terima ditegur dan malah turun dari motornya menantang WM. Sempat terjadi saling dorong hingga motor pelaku jatuh. 

“Saya tegur agar tidak kebut-kebut di jalan, karena hal tersebut pelaku Nikson tidak terima dan malah turun dari motornya menantang saya dan sempat terjadi saling dorong hingga motor pelaku jatuh,” tutur WM menceritakan awal kejadian tersebut.

IMS (30) --adik WM, yang melihat kejadian itu berusaha untuk melerai dan menyuruh pelaku pergi dan tidak berulah. Namun justru mendapat tantangan akan membawa teman-temannya datang karena tidak takut dengan orang Bali.

Berselang waktu 10 menit datang sekelompok orang asal Sumba kurang lebih sebanyak 8 orang. Mereka datang dengan membawa bambu dan potongan besi. Karena hal tersebut IMS dan WM panik dan langsung masuk ke rumah warga.

Kelompok Sumba itu pun masuk ke dalam rumah warga dengan memegang besi dan bambu mencari IMS dan WM. Karena merasa terancam akhirnya IMS dan WM menghubungi kepala pecalang desa setempat.

Selanjutnya pecalang banjar datang memukul kulkul bulus untuk mendatangkan warga adat karena ada keributan. Warga pun ketog semprong keluar rumah untuk mengamankan para pelaku dan memberinya “pelajaran”. 

Berdasarkan keterangan dari salah satu rekan kerja di proyek, RM (39), para pelaku asal Sumba kerap mengadakan kegiatan minum-minum di bedeng sambil menyalakan musik yang cukup keras hingga tengah malam sehingga kerap mengganggu warga masyarakat di sekitar.
Barang bukti yang diamankan 1 buah tas berisi 3 buah HP, 1 besi linggis, 1 besi cor, sejumlah bambu, 1 buah balok kayu dan 1 motor Revo berwarna hijau plat DK 4237 ER. 

“Kami saat ini sedang memproses kasus tersebut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Kasus ini sedang kami tangani dengan serius,” kata Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira, Senin (30/9).  

Personel Polsek Kuta Selatan juga melakukan upaya persuasif menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi atas kejadian ini. 

“Kami mengapresiasi tindakan cepat warga dalam melaporkan dan mengamankan situasi. Kami meminta masyarakat untuk mempercayakan sepenuhnya kepada pihak berwenang agar tidak ada aksi balas dendam atau tindakan anarkis yang merugikan lebih banyak pihak," ujar Kompol Yudistira.

Patroli Malam

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved